Kuli serabutan jadi germo PSK online bertarif Rp 3 juta
Merdeka.com - Tiga bulan bisnis prostitusi online, Ainur Rohman Muafi (29), warga Gubeng Gg Masjid, Surabaya, Jawa Timur, dibekuk anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya. Dari pengakuannya, tersangka hanya memiliki dua anak buah, yang masih berstatus pelajar.
Dari hasil penyidikan polisi, modus bisnis haram tersangka ini, dilakukan melalui website abijoin.com dan via BlackBerry Messenger (BBM).
"Kasus ini terungkap atas informasi masyarakat. Kemudian kita lakukan lidik dan berhasil mengamankan tersangka. Modusnya dipasarkan melalui website dan BBM," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete kepada wartawan, Senin (18/5).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Siapa saja yang berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual online? Pelaku seringkali membangun hubungan dengan anak-anak, biasanya dengan menyamar sebagai teman sebaya atau karakter yang mereka sukai, atau menggunakan pendekatan lain.
-
Siapa yang sering melakukan pengemis online? Saat ini banyak konten kreator yang sering mengunggah video mengemis online di akun media sosialnya seperti Tiktok, Instagram, Short Youtube.
-
Siapa yang dituduh sebagai pelakor? Dituding Jadi Pelakor Momen tersebut bermula ketika Dinar Candy dituduh sebagai pelakor oleh Ayu Soraya, istri sah Ko Apex.
Takdir melanjutkan, dari penyelidikan polisi, dalam website yang saat ini sudah diblokir itu, terdapat 20 pekerja seks komersial (PSK), mulai usia pelajar hingga dewasa.
"Untuk yang dipasarkan tersangka via BBM, untuk sementara pengakuan tersangka hanya dua orang, dan berstatus masih pelajar. Satu orang berusia 16 tahun berinisial VD dan satu orang berinisial IY, usia 17 tahun," lanjutnya.
Untuk tarif yang dibandrol tersangka, antara Rp 1 juta hingga Rp 3 juta. "Untuk pelanggan yang sudah dikenal tersangka, korban dipasarkan melalui broadcast BBM. Sedangkan untuk menjaring pelanggan yang tidak dikenal, tersangka mengelola situs abijoin.com," katanya.
Tersangka mengaku baru tiga bulan menjalankan bisnis haram itu. Selama ini, dia tidak menarget hasil anak buahnya usai berkencan dengan pria hidung belang.
"Dikasihnya tidak tentu, terserah sama dianya (PSK). Kadang dikasih Rp 500 ribu, kadang Rp 700 ribu. Saya cuma nyarikan pelanggan saja. Pelanggannya orang umum, orang-orang yang saya kenal saja melalui BBM," akunya pada penyidik.
Sedangkan terkait website abijoin.com, tersangka mengelak. Dia hanya menjawab sepatah kata lalu diam. "Saya enggak tahu," elak bapak dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai kuli serabutan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaLewat grup telegram untuk memberikan konten- konten pornografi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaMuncikari memperkejakan jasa puluhan anak di bawah umur, ibu hamil hingga LGBT jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKasus itu baru setahun kemudian setelah korban berinisial ACA (17) melaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.
Baca Selengkapnyaantinya, semua wanita yang direkrut akan dipantau oleh IM (26) selaku otak dari sindikat 'Premium Place’.
Baca SelengkapnyaDengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca Selengkapnya