Kumbang, penembak mobil polisi sudah 3 kali masuk penjara
Merdeka.com - Aksi kriminalitas yang dilakukan Amirudin alias Kumbang (41), ternyata sudah kerap dia lakukan. Preman ini sudah menjadi residivis karena tiga kali keluar masuk penjara.
"Sudah tiga kali masuk penjara pak. Ini kena kasus lagi," ujar Kumbang di Mapolresta Palembang, Jumat (23/1).
Menurut dia, meski sering terlibat kriminalitas, itu hanya kasus penganiayaan. Itu pun tidak sampai menewaskan korbannya. "Cuman menganiaya. Tidak sampai membunuh," kata dia.
-
Dimana pungli terjadi di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Apa saja bentuk pungli Rutan KPK? Ada beberapa upaya uang yang masuk ke kantong Ristanta, salah satunya dengan uang tersebut dimasukkan ke dalam kantong dan ditaruh di jok mobil terperiksa.Upaya lainnya yakni via transfer, yang diterima oleh 'Lurah' Hengki yang merupakan otak pungli. Diketahui, Ristanta dapat setoran dari Hengki rutin tiap bulannya.
-
Kapan pungli di Rutan KPK terjadi? Pungli rutan tersebut terungkap telah terjadi sejak 2018 lalu dimana mereka mendapatkan uang sebesar Rp6 miliar.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
Selain pernah tiga kali masuk penjara, Kumbang mengaku sering ribut di lokalisasi Kampung Baru Palembang. Kumbang semakin berani lantaran memiliki senjata api rakitan.
"Semalam saya bawa dua senjata api, satu punya saya sendiri, satunya punya orang yang gadaikan ke saya," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kumbang dibantu rekannya seorang anggota TNI bernama Prada Johan Adi Setia terlibat adu tembak dengan anggota Polsek Ilir Timur I Palembang di lokalisasi Kampung Baru Pakembang, Jumat (23/1) pukul 01.30 WIB.
Kejadian bermula saat anggota polisi datang ke lokasi untuk menyelidiki kasus pembunuhan. Saat memasuki lokalisasi itu, polisi mendengar suara letusan dan langsung mencari sumber tembakan.
Setiba di sumber letusan, mobil yang dikendarai polisi langsung ditembaki pelaku Amirudin dan anggota TNI yang bertugas di satuan Arhanud TNI AD, Kodam II Sriwijaya tersebut secara membabi buta.
Beberapa polisi itu pun membalasnya dengan tembakan. Akhirnya, kedua belah pihak terlibat baku tembak.
Setelah baku tembak, kedua pelaku melarikan diri. Beberapa jam kemudian, polisi berhasil menangkap keduanya yang sedang bersembunyi di sebuah rumah makan tak jauh dari lokasi kejadian.
Dari pemeriksaan, kedua pelaku menembaki mobil polisi lantaran kesal tidak dibolehkan masuk ke lokalisasi oleh penjaga portal. Mereka berdua bermaksud masuk tanpa membayar alias gratis. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berusia 26 tahun spesialis curanmor menjadikan korban kekasih sebelum membawa kabur motor. Korbannya tak cuma satu.
Baca SelengkapnyaPelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berpangkat Aiptu F menembak debt collector di Palembang, Sunatera Selatan, Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya