Kumpul di Patung Kuda, Ribuan Massa Serukan Perdamaian Usai Insiden 22 Mei
Merdeka.com - Ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat berkumpul di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Kamis (23/5). Mereka menyerukan perdamaian pasca-kerusuhan yang melanda Jakarta pada 21-22 Mei yang lalu. Akibat kerusuhan itu, 7 orang meninggal dunia.
Sejak Pukul 16.00 WIB, massa terus berdatangan hingga memutuskan melakukan buka puasa bersama di lokasi. Sebelum buka bersama, massa juga disuguhi hiburan rampak gendang dan kesenian tradisional.
Elemen masyarakat tersebut terdiri dari Emak-Emak JOS EGP, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Persatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katholik Indonesia (PMKRI).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa saja yang terlibat dalam aksi damai? Aksi damai ini berfokus di depan gedung Dubes AS yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pergerakan Islam lainnya seperti Persatuan Umat Islam, Al Irsyad, Ikadi, Hidayatullah dan sebagainya.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang hadir dalam deklarasi kampanye damai di Kota Tua? Seluruh Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta hadir termasuk Pramono Anung-Rano Karno.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Hadir pula, Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Forum Dai Indonesia, Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), Habaib, Santri, Kelompok Betsi Semplang dan Massa Serikat Buruh.
Dalam kesempatan tersebut, masing-masing perwakilan elemen masyarakat secara tertib dan berurutan menyampaikan orasinya. Mereka mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga keutuhan NKRI dan menghindari tindakan anarkis baik berupa perusakan terhadap aset negara, pembakaran, maupun perusakan terhadap fasilitas publik.
"Kami bersama TNI dan Polri, kami mendukung mereka untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan tindakan inkonstitusional dan memanfaatkan kondisi politik yang sedang belum kondusif ini," bunyi orasi Nuruzzaman selaku perwakilan Banser.
"Kami ingin masyarakat hidup dengan damai, bekerja dengan tenang, karena kita adalah sesama anak bangsa Indonesia," tambahnya.
Massa juga menyatakan berbelasungkawa atas kejadian kerusuhan yang terjadi sebelumnya hingga merenggut korban jiwa.
"Kami berbelasungkawa terhadap para korban kerusuhan kemarin, dan kami juga yakin bahwa yang melakukan tindakan melawan hukum bukanlah massa aksi damai dari kawan-kawan kita, namun segelintir orang yang tidak menginginkan negeri ini damai," kata Diana Murni, perwakilan dari kelompok emak-emak militan.
"Kami percaya bahwa TNI Polri pasti mampu mengendalikan keadaan ini," imbuhnya.
Massa yang menghadiri aksi damai ini juga yakin bahwa baik pendukung pasangan capres 01 maupun 02 adalah orang-orang yang cinta damai.
"Pendukung 02, sebagaimana pendukung 01 adalah orang-orang yang cinta damai. Kami yakin mereka tidak mungkin melakukan tindakan anarkis. Kami dukung TNI dan Polri. Tidak ada tempat di negeri ini buat perusuh," tegas Habib Bakri Assegaf.
Massa juga sepakat agar semua kerusuhan disudahi dan mendukung upaya hukum yang dilakukan oleh pasangan Prabowo–Sandi yang mengajukan gugatan melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mereka menuntut MK bersikap adil dan menggunakan hati nurani saat memutuskan sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi Mahasiswa Nasional Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi ini akan dipimpin langsung oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersama pimpinan serikat pekerja atau serikat buruh
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca Selengkapnya