Kunjungi korban banjir Subang, Mensos pimpin doa dan beri santunan
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi banjir bandang di Kampung Cihideung, Desa Sukaketi, Subang, Jawa Barat, Rabu (25/5).
Dalam kunjungannya selain di daerah dampak dari banjir bandang, Khofifah juga mendatangi titik awal terjadinya bencana.
Setelah memimpin doa bagi bagi korban meninggal dunia dalam musibah itu, Mensos juga memberikan santunan sebesar Rp 15 juta bagi masing-masing keluarga korban meninggal, dan Rp 2,5 juta untuk tujuh korban luka.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Siapa yang memberikan santunan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bantuan apa yang diberikan Mentan untuk korban banjir dan longsor di Agam? 'Insyaallah kami akan turunkan bantuan untuk pertanian disini agar direhab kembali. Jadi, bantuan untuk Sumatera Barat, termasuk untuk Kabupaten Agam ini bantuannya mencapai 33,34 miliar terdiri dari Dirjen Tanaman Pangan 20 miliar, Hortikultura 7,4 miliar dan PSP 5,6 miliar,' bebernya.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Terkait bencana banjir bandang di Kabupaten Subang, Khofifah meminta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Subang agar mengoptimalkan sistem tanggap darurat, dengan mengerahkan seluruh potensi, agar seluruh korban maupun warga yang terdampak tidak terlantar.
"Artinya jangan ada siapa pun yang sedang berada di pengungsian, di mana pun di negeri ini jangan ada yang kekurangan kalori kurang makan kurang beras. Karena pada dasarnya kita sudah punya SOP," kata Khofifah.
Mensos juga berharap terkait dengan bencana, kepala daerah setempat bisa mengeluarkan SK darurat. Pasalnya kepala daerah memiliki kewenangan.
"Bupati atau wali kota punya kewenangan mengeluarkan cadangan beras pemerintah sampai dengan 100 ton, untuk gubernur bahkan bisa 200 ton," ujar Khofifah.
Mengenai kampung siaga bencana (KSB), khofifah menyebutkan jika Kemeterian Sosial sebetulnya sudah menyiapkannya secara nasional dengan jumlah 467.
"tahun ini kita tambah 64 lagi. dari 467 di Subang ini sebenarnya sudah ada tujuh, cuma yang diantisipasi daerah pesisir sementara di sini daerah pegunungan. Tahun ini bisa saja dalam pemetaan Dinsos Provinsi Jawa Barat dan Dinsos Subang, kemudian akan disiapkan antisipasi di daerah pegunungan misalnya di Sukakerti ini yang kemungkinan ada kebahayaan longsor misalnya," jelas Khofifah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.
Baca SelengkapnyaRisma menyerahkan santunan kepada ahli waris korban dengan nominal masing-masing Rp15.000.000
Baca SelengkapnyaRisma terlihat berdialog dengan korban dan memberikan bantuan kepada korban.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi menerima santunan dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) dan Asuransi Syariah Amanah Ghita.
Baca SelengkapnyaSantunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 01 Anies Baswedan mengunjungi warga terdampak bencana di Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaMahyeldi menyebut juga telah memerintahkan BPBD Sumbar untuk berkoordinasi dengan BPBD daerah untuk mengambil langkah tindak lanjut.
Baca SelengkapnyaNilai santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan di tol Cikampek KM 58 merujuk ke Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaKorban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Nilainya Mencapai Rp50 Juta
Baca SelengkapnyaBanjir bandang menerjang Kabupaten Agam Sumbar. Puluhan warga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaWarga mengatakan banjir yang terjadi bukan hal baru.
Baca Selengkapnya