Kurang Saksi Mata, Pelaku Bongkar Kuburan di Buleleng belum Diketahui
Merdeka.com - Polisi belum menemukan titik terang kasus pembongkaran kuburan yang dilakukan orang tak dikenal di Banjar Abasan, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (28/5). Penyebabnya, polisi kekurangan saksi mata yang mengetahui kejadian tersebut.
"Belum ditemukan (pelaku), kurangnya saksi kita. Kemudian tidak ada yang mengetahui juga. Intinya, kurang saksi jadi kita tidak bisa mencari (atau) belum dapat menemukan orang yang diduga melakukan pembongkaran kuburannya itu," kata Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Sumarjaya saat dihubungi, Senin (8/6).
Dia menerangkan, belum bisa mengetahui motif pelaku yang melakukan pembongkaran kuburan itu. Sumarjaya juga mengimbau masyarakat bila ada mengetahui peristiwa hal itu agar menyampaikan kepada Kepolisian.
-
Siapa yang menemukan kuburan tersebut? Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) berhasil menemukan kuburan bangsa Maya yang tersembunyi di dalam gua di kompleks arkeologi di Tulum, Quintana Roo.
-
Apa isi kuburan misterius di Bogor? “Dan ternyata setelah kami ke sini mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas, kuburan itu berisi seekor kucing. Memang yang punya kucing menyampaikan bahwa mereka memelihara kucing dalam keadaan hamil, lalu meninggal, dan dikuburkan di lahan kosong yang ada,“
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Saksi-saksi kita kurang dan tidak ada yang bisa kita dapatkan keterangan di tempat kejadian perkara maupun di sekitarnya. Jadi kurang informasi. Jadi, tetap diimbau kepada masyarakat yang mengetahui dan diduga melihat tentang kejadian itu untuk membantu pihak kepolisian memberikan keterangan," imbuhnya.
Kasus pembongkaran kuburan bukan pertama kali terjadi di Kabupaten Buleleng, Bali. Peristiwa yang sama juga terjadi sekitar tahun 2000-an di Desa Kayuputih Buleleng. Saat itu pelaku berhasil diungkap karena ada saksi dan motifnya mencari harta di dalam kuburan.
"Dulu tahun 2000-an di Desa Kayuputih dan itu terungkap karena ada saksi. (Motifnya), iya cari harta yang ada di dalam kuburan," ujar Iptu Sumarjaya.
Seperti diberitakan, pembongkaran makam itu diketahui polisi setelah mendapat informasi dari seorang warga bernama Made Nosen, Kamis (28/5).
Kronologinya, pada Rabu (27/5) petang, saat itu seorang saksi bernama Made Karma sedang mencari buah sisa-sisa sajen di Pekuburan Desa Panji, dan melihat kuburan anak dari saudaranya Made Nosen yang baru sehari sebelumnya di kubur terlihat gundukan tanahnya bekas dibongkar. Kemudian saksi menyampaikan temuan itu kepada keluarga korban.
"Dari kejadian tersebut tidak ada barang yang diambil oleh pelaku mengingat dari orang tua almarhum menyatakan tidak ada barang yang berharga yang dibekali anaknya," imbuh Sumarjaya.
Setelah dilakukan penggalian kembali oleh pihak keluarga diketahui mayat almarhum masih dalam keadaan utuh. Namun di sekitar TKP, polisi mengamankan barang yang tertinggal yaitu cangkul.
"Ada orang lain yang diduga menggali kuburan, tetapi tidak terbongkar semuanya hanya bagian atas. Motif belum diketahui," ujar Sumarjaya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lengkap dengan penanda nisan seperti makam baru, namun gundukan tanah misterius itu berada bukan di kompleks pemakaman.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah memburu pelaku pembongkaran makam remaja putri tersebut
Baca SelengkapnyaKemungkinan aksi WNA tersebut bukan di daerah Bali. Karena tidak terlihat warga lokal.
Baca SelengkapnyaKinerja Kepolisian Resor Bantaeng menuai sorotan karena belum mampu mengungkap pelaku.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Purn. Susno Duadji merespons soal kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditemukan seorang pencari ikan di sungai di Desa Japanan.
Baca SelengkapnyaWarga membongkar kuburan itu karena menduga ada orang yang menguburkan bayi.
Baca SelengkapnyaPolisi belum berani membenarkan bila korban diduga diperkosa sebelum dibunuh.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca Selengkapnya"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca Selengkapnya