Kurun Waktu 4 Jam, Gunung Merapi Muntahkan 12 Kali Awan Panas
Merdeka.com - Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran. BPPTKG Yogyakarta mencatat, pada Rabu (27/1) periode pukul 06.00 WIB hingga 09.30 WIB, ada 12 kali awan panas guguran yang dikeluarkan Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menerangkan, jika pada pukul 6.03 WIB, terjadi awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 83 detik. Tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah Timur, estimasi jarak luncur 800 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Tanggal 27 Januari 2021 pukul 06.08 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 111 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah Timur, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong,” kata Hanik dalam keterangan tertulisnya.
-
Kapan Gunung Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana awan panas guguran Merapi terjadi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Bagaimana Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
Hanik mengungkapkan, awan panas guguran terjadi lagi pada pukul 06.21 WIB. Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 117 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya, hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Pukul 06.28 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 122 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1200 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong,” urai Hanik.
"Pukul 06.53 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 125 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong," imbuh Hanik.
Hanik menjabarkan, pada pukul 07.00 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 121 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
Awan panas guguran, sambung Hanik, kembali terjadi pukul 07.29 WIB. Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 139 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.300 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
Pada pukul 08.11 WIB, kata Hanik, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 197 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1500 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Pukul 08.22 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 172 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.500 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong," tutur Hanik.
Hanik merinci, pukul 08.30 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 134 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya ke ulu Kali Krasak dan Boyong.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pukul 09.08 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 126 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi Jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya ke hulu Kali Krasak. Boyong,” ucap Hanik.
"Pukul 09.19 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 113 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi Jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak. Boyong," papar Hanik.
Hanik menuturkan, hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di level Siaga (Level III) sejak 5 November 2020 lalu.
Hanik menambahkan, saat ini potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaPerubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca Selengkapnya