Kurung Fredi Budiman di ruang isolasi, Sitinjak sering diteror
Merdeka.com - Liberty Sitinjak mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah mengakui mendapat ancaman saat mengisolasi gembong narkoba Fredi Budiman. Tidak hanya Sitinjak, Koordinator seluruh Lapas di Nusakambangan itu mengakui mendapat tekanan oleh Fredi yang kini sudah meninggal itu.
"Awal-awalnya dia melakukan perang urat saraf dengan saya, ya dia bilang 'Pak kalau bapak kencang-kencang gini apa sih untungnya. Bapak kencang-kencang gini apa, bapak kan sering keluar apa bapak enggak takut kalau di luar sana?" jelas Sitinjak saat menirukan perkataan Fredi kepada Merdeka.com dalam sambungan telepon, Rabu (10/8) kemarin.
Tetapi Sitinjak tidak gentar dengan ancaman Fredi. Sitinjak justru membalas dengan perlakuan yang halus.
-
Bagaimana Fredy Pratama menyelundupkan narkoba ke Indonesia? Modus operansi mereka adalah dengan menyamarkan narkotika dalam kemasan teh.
-
Siapa yang melindungi Fredy Pratama? 'Fredy Pratama keberadaannya masih terindikasi di Thailand. Kami masih mendapatkan kesulitan untuk melakukan penangkapan, karena saya bilang tadi, dari kemarin dia dilindungi oleh gangster, katakanlah 'orang tuanya' adalah bagian dari sindikasi narkoba di daerah Thailand,' Mukti, Jumat (29/12/2023).
-
Di mana Fredy Pratama bersembunyi? 'Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan,' kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana Fredy Pratama diduga bersembunyi? Polri mengungkap bahwa Fredy Pratama diduga tengah berada di Thailand.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Ya saya seperti diintimidasi gitu lah sama dia, jadi saya jawab saja sederhana 'Fredi kamu hukuman mati saja belum tentu kamu mati, ya saya di luar belum tentu saya hidup. Kita hidup ini di samping kita hidup ya kita pasrah. Jadi saya tidak meladeni Fredi dengan emosional," cerita Sitinjak yang kini menjabat sebagai Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum Nusa Tenggara Timur.
Tidak hanya mengancam Sitinjak, Fredi juga mengusik keberaniannya. Kata Sitinjak, Fredi berusaha membuat sekutu dengan narapidana kasus terorisme untuk menciptakan amuk di Lapas Batu. Untung saja Sitinjak mampu mendeteksi dini perlawanan Fredi.
Dia menceritakan pernah mendapatkan pesan singkat dari seorang napi memakai tulisan Arab. Intinya pesan singkat tersebut kata dia, ingin melawan dan membakar Lapas.
"Saya sadar sebagai kepala lapas yang di dalamnya ada Fredi pasti akan mendapatkan tekanan. Makanya saya pasang siasat supaya saya selamat," cerita Sitinjak sambil tertawa kecil.
Cara tersebut, kata Sitinjak yaitu meminta ditemani tiga orang pengawal ketika keluar dari Pulau Nusakambangan untuk menghindari jika ada orang membuntutinya. Tak hanya itu, Sitinjak juga memakai wig berbeda bila sedang berada di luar Pulau Nusakambangan untuk pulang ke rumah tinggalnya.
"Tujuannya supaya saya tidak dikenali oleh orang yang mengincar atau akan membunuh saya," cerita Sitinjak
Bukan hanya ancaman dan tekanan yang diterima Sitinjak, pengacara Fredi dan sejumlah pihak pun terus membujuk Sitinjak agar melepaskan kliennya. Sintijak juga selalu dituduh melanggar Hak Azasi Manusia (HAM) lantaran mengurung Fredi.
"Bisa dicek ke Veteran 11 (kantor Dirtjen PAS, Jakarta) berapa kali dia mengadukan saya karena saya dibilang melanggar HAM," kata Sitinjak.
Tetapi lagi-lagi, Sitinjak sabar dan tidak pernah mau membalas semua laporan yang dituduhkan. "Saya bilang sederhana saja, saya bilang itu sudah keputusan tim pengamat pemasyarakatan yang tidak bisa diganggu," ungkap Sitinjak.
"Saya dengar juga itu dari beberapa pejabat di Jakarta itu di Dirjen kami ada pengaduan-pengaduan masuk tentang perlakuan saya kepada dia. Karena tidak kunjung saya keluarkan dari ruangan isolasi," tambah Sitinjak.
Hasil dari kesabaran Sintinjak menghadapi Fredi ternyata berbuah manis. Fredi menjadi sosok yang tidak lagi menekan dan mengancam Sitinjak, tetapi menjadi narapidana yang rajin beribadah dan menjadi akrab dengan Sitinjak.
"Ya setelah itu, dia jadi enggak ngancem lagi dan jadi bersahabat sama saya," tutup Sitinjak. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.
Baca SelengkapnyaSejumlah nama yang aktif dan menjadi bagian dari Partai Gerindra ternyata memiliki masa lalu yang cukup kelam.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca Selengkapnya"Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad. Yang bertanda tangan dibawah ini saya nama munarman," lanjut Munarman.
Baca SelengkapnyaPolri berhasil menangkap kaki tangan sindikat narkoba kelas kakap, Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaFredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap masuk dalam daftar buruan Interpol.
Baca SelengkapnyaUang tersebut didapat AKP Andri Gustami setelah berhasil membantu penyelundupan narkoba melewati Pelabuhan Bakauheni dengan bayaran Rp8 juta setiap 1 kg sabu.
Baca SelengkapnyaKetua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit jadi buronan Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965.
Baca SelengkapnyaLokasi Fredy Pratama masih disebut berada di pedalaman hutan Thailand.
Baca SelengkapnyaModus Baru Peredaran Narkoba di Indonesia, Kembali ke Era 2000-an
Baca SelengkapnyaCerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca SelengkapnyaPerburuan terhadap jaringan gembong narkoba Fredy Pratama masih terus dilakukan jajaran Bareskrim Polri.
Baca Selengkapnya