Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kutip Ahmad Hassan, Jokowi minta hindari konfrontasi fisik di Pemilu

Kutip Ahmad Hassan, Jokowi minta hindari konfrontasi fisik di Pemilu Jokowi bagikan 7.000 sertifikat tanah gratis. ©2018 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo membuka Muktamar Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam IX (Hima Persis) di Pondok Pesantren Persis Ustman Bin Affan, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (25/9). Saat memberikan sambutan, Jokowi menyinggung persaingan para kandidat dalam pesta demokrasi.

Menurut Jokowi, idealnya pesta demokrasi jadi ajang adu program dan gagasan bukan saling menyerang fisik. Jokowi lantas mengutip kata tokoh panutan Hima Persis, Ahmad Hassan untuk menggambarkan pentingnya menghindari serangan fisik dalam pesta demokrasi.

"Beliau (Ahmad Hassan) sampaikan dalam tulisan untuk menghindari konfrontasi fisik sesama anak bangsa. 'Yang dikejar tidak dapat, yang dikandung berceceran'," kata Jokowi disambut tepuk tangan.

Orang lain juga bertanya?

Ahmad Hassan merupakan tokoh yang gigih membela Islam. Ahmad Hassan selalu berada di garda paling depan jika agamanya dihina. Namun, pembelaan yang dilakukannya bukan dengan menghujat lawan atau adu fisik. Ahmad Hasan justru menghadapi lawan-lawannya melalui adu pemikiran baik melalui tulisan maupun diselesaikan dengan berdebat.

Jokowi juga berpesan bahwa persatuan, kerukunan, dan persaudaraan adalah aset terbesar bangsa Indonesia. Dia menegaskan, meski beda pilihan politik dalam pesta demokrasi, persatuan, kerukunan, dan persaudaraan harus tetap dijaga.

"Jangan sampai harmoni sinergi yang telah berjalan lama jadi kelihatan terpecah, terbelah gara-gara pesta demokrasi setiap lima tahun," kata Jokowi.

"Jangan korbankan persatuan kita gara-gara pesta demokrasi. Itu rugi besar bangsa!" sambungnya.

Jokowi menambahkan, dari pengamatannya selama ini, pesta demokrasi kerap kali memicu pertikaian di lingkungan masyarakat. Misalnya pemilihan bupati, pemilihan gubernur, pemilihan wali kota, pemilihan anggota legislatif, hingga pemilihan presiden mengakibatkan antar sesama anak bangsa saling menjatuhkan dan tidak saling sapa.

"Sudah 4 tahun pilpres masih dibahas sampai sekarang. Ini lah yang perlu diingatkan bahwa sinergi, harmoni sangat diperlukan bagi kita untuk hadapi kompetisi antar negara," pungkasnya.

Saat menghadiri Muktamar Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam IX, Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Harap Pemilu 2024 Damai: Saya Geleng-Geleng di Masyarakat Masih Ramai, Pemimpinnya Ngopi Bareng
Jokowi Harap Pemilu 2024 Damai: Saya Geleng-Geleng di Masyarakat Masih Ramai, Pemimpinnya Ngopi Bareng

Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.

Baca Selengkapnya
Jokowi Geleng-Geleng Kepala: Di Bawah Masih Ramai, Di Atas Sudah Ngopi Bareng
Jokowi Geleng-Geleng Kepala: Di Bawah Masih Ramai, Di Atas Sudah Ngopi Bareng

Jokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.

Baca Selengkapnya
Situasi Politik Mulai Hangat, Jokowi Minta Relawan Jangan Fitnah dan Baperan
Situasi Politik Mulai Hangat, Jokowi Minta Relawan Jangan Fitnah dan Baperan

Jokowi meminta seluruh relawan tidak melakukan provokasi dan fitnah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kecewa Debat Pilpres Menyerang Personal, Perlu Diformat Lebih Baik
Jokowi Kecewa Debat Pilpres Menyerang Personal, Perlu Diformat Lebih Baik

Saling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Situasi Politik: Kita Lihat Banyak Sinetron, Mestinya Pertarungan Ide Bukan Perasaan
Jokowi soal Situasi Politik: Kita Lihat Banyak Sinetron, Mestinya Pertarungan Ide Bukan Perasaan

Seharusnya, kata Jokowi, yang disajikan dalam tahun politik adalah pertarungan gagasan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies
Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies

"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres

Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ganjar: Kalau Ada Pengarahan Politik, Mulai Tidak Fair
Jokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ganjar: Kalau Ada Pengarahan Politik, Mulai Tidak Fair

Ganjar Pranowo tak mempersoalkan pertemuan Jokowi dan kepala desa sepanjang pertemuan tidak bertujuan untuk mengarahkan dukungan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pesan Jokowi Jelang Pemilu: Jangan Takut Kondisi Panas Itu Biasa
VIDEO: Pesan Jokowi Jelang Pemilu: Jangan Takut Kondisi Panas Itu Biasa

Presiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut

Baca Selengkapnya
Jokowi Mendadak Ogah Singgung Angka Hingga Sebut Nama Kapolri dan Panglima TNI, Ada Apa?
Jokowi Mendadak Ogah Singgung Angka Hingga Sebut Nama Kapolri dan Panglima TNI, Ada Apa?

Selain tak mau menyebut nama Kapolri dan Panglima TNI, Jokowi enggan berbicara soal angka.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Jokowi Hadiri Harlah ke-78 Muslimat NU di GBK, Ingatkan Jangan Mau Diadu Domba karena Pemilu
FOTO: Momen Jokowi Hadiri Harlah ke-78 Muslimat NU di GBK, Ingatkan Jangan Mau Diadu Domba karena Pemilu

Jokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Masyarakat: Jangan Sampai Beda Pilihan Pemilu jadi Tidak Rukun dan Bersatu!
Jokowi ke Masyarakat: Jangan Sampai Beda Pilihan Pemilu jadi Tidak Rukun dan Bersatu!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.

Baca Selengkapnya