Labora Sitorus akhirnya menyerah
Merdeka.com - Lagi lagi, terpidana kasus pembalakan liar dan pencucian uang, Aiptu Labora Sitorus bikin ulah. Labora kembali kabur sebagai tahanan dari rumahnya di Kelurahan Tampa Garam, Kota Sorong Jumat (4/3). Labora memang tidak ditahan di Lapas Sorong karena beralasan sakit.
Sebelumnya, Maret tahun 2014 lalu Labora juga melakukan hal sama, namun kala itu dia kabur dari Lapas Sorong.
Meski sedikit dibuat pusing dengan ulah Labora, akan tetapi pihak kepolisian langsung memburu terpidana 15 tahun penjara itu. Tiga hari pencarian polisi belum membuahkan hasil. Namun, tak disangka Senin (7/3) sekitar pukul 03.00 WITA Labora menyerahkan diri ke Polres Kota Sorong.
-
Mengapa Kerto Pengalasan menyerah? Dikutip dari kanal YouTube Embara Lensa, ada yang menyebut penyerahan dirinya sebagai strategi menyusup.
-
Kenapa pria itu kabur dari pekerjaannya? 'Kerja tadinya, kerja proyek tapi nggak dibayar sudah sebulan. Yaudah kabur, nggak betah, lama-lama nggak betah,' kata pemuda tersebut kepada Polisi.
-
Kenapa pria ini tidak mau bekerja? Ia menjelaskan kepada para pengikutnya bahwa bangun pagi dan langsung beraktivitas akan membuat istrinya merasa cemas dan tertekan, sehingga ia memilih untuk tidak melakukannya.
-
Apa yang terjadi pada pria di Garut? Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga. Solihin (51) menjelaskan jika kondisinya ini dimulai sejak 2020 lalu. Setiap malam ia selalu terjaga, sehingga tubuhnya tidak bisa diistirahatkan.
-
Kenapa orang sulit bayar hutang? Sudah banyak cerita jika orang yang berhutang sulit ditagih dengan berbagai alasan, bahkan bisa lebih galak daripada orang yang menagih haknya.
-
Siapa yang kesulitan mencapai tujuan pensiun? Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia, Lanny Hendra, menyebutkan meski perencanaan pensiun menjadi prioritas, faktor lain seperti keinginan menyekolahkan anak ke luar negeri, tekanan ekonomi global, dan meningkatnya biaya hidup sering kali menghambat realisasi rencana pensiun.
"Iya, sudah menyerahkan diri ke Polres Sorong Kota sekitar jam 3," kata Kapolres Sorong Kota, AKBP Karimudin Ritonga saat dihubungi merdeka.com, Senin (7/3).
Karimudin mengatakan, ketika menyerahkan diri Labora diantar dengan ojek. Kemudian, dia pun langsung diterbangkan ke Jakarta sekitar pukul 11.00 WITA menggunakan pesawat NAM Air untuk melanjutkan proses hukumnya.
"Kondisi Labora baik, dia sendiri diantar sama ojek," katanya.
Mantan anggota polisi ini menyerah lantaran tidak nyaman dengan status tahanan kabur. Oleh karena itu, dia memilih untuk menyerahkan diri dari persembunyiannya di rumah kosong di Boswesen Kelurahan Rufei.
"Yang jelas dia sudah tidak nyaman dengan pelarian atau persembunyiannya," kata Kapolda Papua Barat, Brigjen Royke Lumowa, menjelaskan alasan Labora menyerahkan diri.
Royke menegaskan, saat itu Labora sudah terkepung sehingga tidak bisa lagi terus bersembunyi. Dengan begitu, tidak ada cara lain selain menyerahkan diri ke polisi.
"Dia sudah terkepung. Ruang geraknya sudah sempit," ujarnya.
Pada pukul 13.44 WIB, Labora tiba di Lapas Cipinang. Labora diantar menggunakan mobil tahanan milik Kementerian Hukum dan HAM. Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Kusmiyantha Dusak menuturkan, Labora akan dimasukkan dalam sel khusus.
"Masuk sel khusus A 109. Sel isolasi. Sendiri dan dipisah dari narapidana lain. Kalau sel biasa kan satu sel beberapa orang," ujar Dusak kepada wartawan di Lapas Cipinang.
Tidak ada pengamanan khusus untuk Labora. Pihak Kemenkum HAM dan Lapas Cipinang juga belum berencana menempatkan kamera pengintai CCTV yang mengarah khusus ke sel mantan anggota Polres Sorong itu.
"Tidak ada (CCTV khusus). Kita lihat nanti, dia kooperatif atau tidak. Bisa ada kemungkinan dipasang," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang tahanan ogah keluar dari penjara dengan alasan betah. Polisi yang bertugas bahkan sempat mengusir dan memintanya untuk segera berkemas pulang.
Baca Selengkapnya