Ladang ilalang 10 hektare di Gunung Guntur terbakar
Merdeka.com - Kawasan hutan dengan tanaman ilalang di puncak Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali terbakar, Kamis (17/9). Belakangan kejadian serupa beberapa kali terjadi selama musim kemarau 2015 ini.
"Lahan yang terbakar diperkirakan seluas 10 hektare," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dadi Zakaria saat dihubungi di Bandung, dilansir Antara.
Menurut dia, selama musim kemarau gunung terbesar di Garut itu, sudah beberapa kali terbakar. Kebakaran yang terakhir itu diketahui mulai Rabu (16/9) sekitar pukul 11.00 WIB, sedangkan sekitar pukul 17.00 WIB berhasil dipadamkan.
-
Kenapa Gunung Ungaran sempat alami kebakaran? Kebakaran itu dipicu oleh cuaca ekstrem yang membakar rumput ilalang serta pohon-pohon kering.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Kapan kebakaran terjadi di Kampung Turis? Namun pada Kamis (31/8) pagi, tiga restoran di pusat wisata kuliner itu ludes dilalap si jago merah.
-
Dimana kebakaran sering terjadi di Bantul? Di Kecamatan Banguntapan saja, sudah terjadi 10 kali kebakaran dengan objek rumah dan lahan sepanjang Juli ini.
-
Apa yang terjadi dengan Gunung Kelimutu? Badan Geologi menetapkan Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, berstatus waspada atau level II. Kondisi ini setelah suhu air pada ketiga bagian kawah-nya mengalami peningkatan temperatur 3--7 derajat Celcius sejak Minggu (29/7) malam.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
Namun, kata Dadi, pada Rabu malam api kembali menyala lalu membakar lahan hutan di Blok Legok Jambu, Cigenjreng, Cilopang, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler.
"Berhasil dipadamkan pukul 17.00 WIB, tapi malamnya api kembali menyala," ujar Dadi.
Terpisah Komandan Koramil Tarogong Kapten Infanteri Sutopo mengatakan, kebakaran terjadi di kawasan sekitar puncak Gunung Guntur. Menurut dia, penyebab kebakaran tanaman ilalang itu karena faktor alam, bukan perbuatan manusia.
"Kecil kemungkinan ada yang sengaja melakukan pembakaran, karena lokasinya jauh," kata Sutopo.
Sutopo mengatakan, pihaknya bersama petugas lain tidak melakukan upaya pemadaman hingga tengah malam, karena jauh dan sulitnya titik api untuk dijangkau manusia.
"Lokasinya berdekatan dengan puncak, terlalu berat dan tidak bisa masuk kendaraan, sementara kita bersiaga di sekitar Citiis saja," katanya.
Kebakaran hutan di lahan konservasi Gunung Guntur itu sudah beberapa kali terjadi sejak memasuki musim kemarau 2015. Selain di Guntur, kebakaran juga melanda kawasan hutan Gunung Papandayan yang membakar lahan kurang lebih 300 hektare.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.
Baca SelengkapnyaPara bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaMiris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaMenjadi pemilik warung tertinggi di Indonesia, begini kondisi Mbok Yem dan warungnya di Gunung Lawu.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tetap waspada mengingat titik kebakaran hanya berjarak tiga kilometer dari pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaButuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaTitik api pertama kali terdeteksi di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2000 mdpl pada Minggu (13/10).
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Baca Selengkapnya