Lagi, Australia tolak imigran gelap hingga terdampar di Kebumen
Merdeka.com - Sebanyak 26 imigran dari berbagai negara di Timur Tengah dilaporkan terdampar di pantai selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Pos TNI Angkatan Laut di Pantai Logending, Kebumen, serta Pak Bejo dari SAR Lawet Perkasa Kebumen, imigran tersebut terdampar sekitar pukul 13.00 WIB," kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Tri Joko Priyono saat dihubungi antara dari Cilacap, Senin (24/2).
Dalam hal ini, kata dia, petugas Pos TNI AL melihat ada sebuah kapal yang diduga mengangkut imigran terdampar sekitar 2 kilometer sebelah timur Pantai Argopeni, Kebumen.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Akan tetapi ketika Satuan Rescue Unit (SRU) Basarnas Pos SAR Cilacap tiba di lokasi kejadian, sekitar pukul 14.30 WIB, seluruh imigran telah berada di daratan.
"Namun ada salah satu orang yang mengantarkan imigran tersebut melarikan diri dan saat ini dalam pengejaran," katanya.
Menurut dia, berdasarkan hasil pendataan terhadap para imigran yang seluruhnya laki-laki, mereka berasal dari Pakistan, Iran, Afganistan, dan Uni Emirat Arab.
Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan Kepolisian Resor Kebumen bersama Kantor Imigrasi Cilacap, kata dia, para imigran tersebut mengaku kedatangannya ditolak oleh pemerintah Australia.
"Mereka kemudian diberi fasilitas sekoci warna oranye yang dilengkapi dengan AC, televisi, dan fasilitas lainnya. Sekocinya sama persis dengan sekoci pengangkut imigran yang terdampar di Pangandaran, Jawa Barat, beberapa waktu lalu," kata dia menjelaskan.
Ia mengatakan bahwa salah seorang imigran mengaku sakit karena empat hari tidak makan.
"Padahal, fasilitas mereka lengkap. Kami tidak tahu, apakah dia pura-pura atau benar-benar sakit," katanya.
Menurut dia, para imigran tersebut akan dibawa ke tempat penampungan sementara di Kantor Imigrasi Cilacap dengan menggunakan bus pada Senin malam setelah pendataan selesai dilakukan.
Ia mengatakan bahwa sekoci yang digunakan untuk mengangkut para imigran akan ditarik ke Pos TNI AL di Pantai Logending, Kecamatan Ayah, Kebumen.
"Saat ini, sekoci tersebut sudah diamankan oleh warga bersama SAR Lawet Perkasa. Besok pagi, rencananya akan ditarik ke Pos TNI AL di Pantai Logending," katanya.
Selain Basarnas Pos SAR Cilacap, kata dia, evakuasi terhadap para imigran tersebut melibatkan petugas Kantor Imigrasi Cilacap, Polres Kebumen, TNI, SAR Lawet Perkasa, dan PMI.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.
Baca SelengkapnyaSaat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.
Baca SelengkapnyaSaat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaKapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca Selengkapnya