Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lagi, Australia tolak imigran gelap hingga terdampar di Kebumen

Lagi, Australia tolak imigran gelap hingga terdampar di Kebumen Kapal imigran gelap. ©news.com.au

Merdeka.com - Sebanyak 26 imigran dari berbagai negara di Timur Tengah dilaporkan terdampar di pantai selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Pos TNI Angkatan Laut di Pantai Logending, Kebumen, serta Pak Bejo dari SAR Lawet Perkasa Kebumen, imigran tersebut terdampar sekitar pukul 13.00 WIB," kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Tri Joko Priyono saat dihubungi antara dari Cilacap, Senin (24/2).

Dalam hal ini, kata dia, petugas Pos TNI AL melihat ada sebuah kapal yang diduga mengangkut imigran terdampar sekitar 2 kilometer sebelah timur Pantai Argopeni, Kebumen.

Akan tetapi ketika Satuan Rescue Unit (SRU) Basarnas Pos SAR Cilacap tiba di lokasi kejadian, sekitar pukul 14.30 WIB, seluruh imigran telah berada di daratan.

"Namun ada salah satu orang yang mengantarkan imigran tersebut melarikan diri dan saat ini dalam pengejaran," katanya.

Menurut dia, berdasarkan hasil pendataan terhadap para imigran yang seluruhnya laki-laki, mereka berasal dari Pakistan, Iran, Afganistan, dan Uni Emirat Arab.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan Kepolisian Resor Kebumen bersama Kantor Imigrasi Cilacap, kata dia, para imigran tersebut mengaku kedatangannya ditolak oleh pemerintah Australia.

"Mereka kemudian diberi fasilitas sekoci warna oranye yang dilengkapi dengan AC, televisi, dan fasilitas lainnya. Sekocinya sama persis dengan sekoci pengangkut imigran yang terdampar di Pangandaran, Jawa Barat, beberapa waktu lalu," kata dia menjelaskan.

Ia mengatakan bahwa salah seorang imigran mengaku sakit karena empat hari tidak makan.

"Padahal, fasilitas mereka lengkap. Kami tidak tahu, apakah dia pura-pura atau benar-benar sakit," katanya.

Menurut dia, para imigran tersebut akan dibawa ke tempat penampungan sementara di Kantor Imigrasi Cilacap dengan menggunakan bus pada Senin malam setelah pendataan selesai dilakukan.

Ia mengatakan bahwa sekoci yang digunakan untuk mengangkut para imigran akan ditarik ke Pos TNI AL di Pantai Logending, Kecamatan Ayah, Kebumen.

"Saat ini, sekoci tersebut sudah diamankan oleh warga bersama SAR Lawet Perkasa. Besok pagi, rencananya akan ditarik ke Pos TNI AL di Pantai Logending," katanya.

Selain Basarnas Pos SAR Cilacap, kata dia, evakuasi terhadap para imigran tersebut melibatkan petugas Kantor Imigrasi Cilacap, Polres Kebumen, TNI, SAR Lawet Perkasa, dan PMI.

(mdk/tts)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya

Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Ingin ke Australia, 44 Warga Bangladesh dan Myanmar Terdampar di Rote Ndao NTT
Ingin ke Australia, 44 Warga Bangladesh dan Myanmar Terdampar di Rote Ndao NTT

Sebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).

Baca Selengkapnya
Kapal Karam di Laut Aceh, 69 Pengungsi Rohingya Ditemukan Terapung
Kapal Karam di Laut Aceh, 69 Pengungsi Rohingya Ditemukan Terapung

Seratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.

Baca Selengkapnya
Ingin Kabur dari Serbuan Jepang, Ini Kisah Pelarian Orang-Orang Belanda di Pelabuhan Cilacap
Ingin Kabur dari Serbuan Jepang, Ini Kisah Pelarian Orang-Orang Belanda di Pelabuhan Cilacap

Pelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi

Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).

Baca Selengkapnya
Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Terdampar di Pidie
Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Terdampar di Pidie

Pengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.

Baca Selengkapnya
6 Warga Sulawesi dan 1 WN China Ditetapkan jadi Tersangka Penyelundupan Manusia ke Australia
6 Warga Sulawesi dan 1 WN China Ditetapkan jadi Tersangka Penyelundupan Manusia ke Australia

Saat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.

Baca Selengkapnya
Melihat Isi Dalam Kapal Etnis Rohingya yang jadi Kendaraan ke Indonesia, Gelap & Sampah Berserakan
Melihat Isi Dalam Kapal Etnis Rohingya yang jadi Kendaraan ke Indonesia, Gelap & Sampah Berserakan

Saat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.

Baca Selengkapnya
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie

Kapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.

Baca Selengkapnya
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan

Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.

Baca Selengkapnya
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT

Podus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh

Nelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.

Baca Selengkapnya