Lagi buang hajat di kali, pria ini lihat mayat tergantung di pohon
Merdeka.com - I Gede Febri Sugiantara (15) ditemukan sudah tidak bernyawa tergantung di pohon mangga sebuah tegalan milik warga. Sontak aja kematian pelajar putih abu-abu ini membuat warga dusun Panek, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem. Di Bali ini geger.
Informasi yang didapat, kejadian gantung diri tersebut diketahui pertama kali oleh saksi I Nengah Sepel (30) salah satu tetangga korban. Saat itu Sepel bermaksud untuk buang air besar di salah satu tegalan berjarak 100 meter dari rumahnya.
Namun saat buang hajat, Sepel kaget melihat korban yang terus berdiri di pohon mangga tidak jauh dari tempatnya buang hajat. Melihat korban yang tidak bergerak-gerak, Sepel pun buru-buru menyudahi jongkok di kali dan mendekati tubuh tergantung itu.
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Kenapa siswa SMP itu mau bunuh diri? 'Korban juga pernah saat istirahat solat Jumat, yang muslim melaksanakan solat Jumat dan korban dikarenakan agama Hindu istirahat di kelas, pernah terlibat adu omongan dengan teman korban atas nama A yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang solat Jumat,' jelasnya. 'Akibat kejadian tersebut korban merasa dijauhi oleh teman korban, dan permasalahan ini tidak pernah di ceritakan ke guru BP atau guru lain dan akhirnya yang mendasari korban melakukan tindakan lompat dari ruang kelas,' tambahnya.
-
Bagaimana siswa SMP itu mencoba bunuh diri? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Kenapa remaja itu bunuh diri? 'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
Sontak Sepel berteriak lantaran ternyata korban tergantung dengan posisi lidah menjulur dengan mata mendelik. Sepel ketakutan dan lari tunggang langgang untuk melaporkan kejadian itu kepada keluarganya. Saat petugas ke lokasi, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek warna abu dan tanpa mengenakan baju, korban gantung diri dengan mengenakan selendang warna pink bercorak putih di pohon mangga," terang Paur Humas Polres Karangasem, Aiptu Ketut Dasta, Kamis (21/1).
Dari keterangan sejumlah saksi, diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena stress dan bosan sekolah. Ditambah lagi korban tinggal jauh dari kedua orangtuanya yang kerja di Denpasar sehingga kurang perhatian dan kasih sayang.
"Selama ini korban tinggal bersama kakeknya di desa Kubu, orangtuanya di Denpasar," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaKeduanya diketahui pernah mencoba bunuh diri namun dicegah keluarga. Mereka disebutkan mengalami depresi akibat utang piutang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaJasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk di visum
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaIGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia dengan sejumlah luka di bagian kepalanya
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses identifikasi masih berlangsung oleh tim RS Cipto Mangunkusumo.
Baca Selengkapnya