Lagi buang kasur basah, warga di Denpasar hanyut terbawa arus sungai
Merdeka.com - Nahas menimpa Kristina Lolo Muri(20) alias Tina yang tinggal di Jalan Mahendradata gang Puputan Baru Denpasar. Ibu muda ini hanyut terbawa arus sungai saat hujan deras.
Sayangnya, korban terpeleset hingga hanyut terbawa arus saat membuang kasur ke sungai.
Informasi yang didapat di kepolisian, menurut keterangan saksi Hawa (25) tetangga korban siang tadi sekitar pukul 12.00 Wita, Selasa (15/12) dilihat korban saat itu megang kasur yang ada di pinggir kali yang namanya Tukad Mati. Diduga korban akan membuang kasur itu, namun saat akan melempar kasur ke kali, korban terpeleset disaat air sungai sangat deras.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa Desa Kawar tenggelam? Merasa dirinya dianggap layaknya binatang, sang nenek menyumpahi mereka karena telah durhaka terhadapnya. Sontak, langit di Desa Kawar seketika mendung, kemudian terjadi hujan lebat dan dilanda gempa bumi.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
"Waktu itu sehabis hujan deras, saat lihat korban memegang kasur dan terpeleset jatuh ke sungai terus hilang. Masih dalam keadaan hujan," terang saksi dihadapan Polisi yang datang ke Lokasi, Selasa (15/12).
Saat itu dilanjutkannya sudah sempat melarang korban untuk membuang kasur karena melihat arus kencang dalam kondisi masih hujan walau tidak deras. "Sudah saya larang pak. Dia (korban) tetap memaksakan diri untuk membuang kasur. Sampai dipinggir sungai kepleset, saya lihat dia kecebur lalu hilang," jelasnya.
Kapolsek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardana, membenarkan soal kejadian orang hilang yang hanyut di sungai Mati. Pun dirinya memastikan bahwa saat ini sedang dilakukan proses pencarian terhadap korban.
"Masih sedang proses pencarian terhadap korban. Kejadian karena lokasi pinggir sungai licin, diduga korban terpeleset saat memegang kasur yang lama terjemur di pinggir sungai," terang Kapolsek.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal teridentifikasi atas nama Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53).
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat aliran Sungai Citarum mengalami kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca Selengkapnya