Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lagi, Denny Indrayana bantah ada korupsi proyek pembuatan paspor

Lagi, Denny Indrayana bantah ada korupsi proyek pembuatan paspor Denny Indrayana. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana kembali berkilah ada kerugian uang negara dalam proyek pengadaan jasa pembuatan paspor elektronik di Kementerian Hukum dan HAM yang saat ini tengah disidik Bareskrim Polri.

Lewat kuasa hukumnya Heru Widodo, Denny mengatakan uang sebesar Rp 32,4 Miliar hasil audit akhir tahun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam proyek tersebut bukan merupakan kerugian uang negara.

"Sebenarnya angka itu bukan kerugian negara justru Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disetorkan negara hasil pembuatan paspor elektronik," kata Heru di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/3).

Orang lain juga bertanya?

Tak adanya kerugian uang negara itu, menurut Heru, diperkuat dari informasi yang menyebutkan Bareskrim masih menunggu penghitungan yang dilakukan oleh BPK. Pihaknya meyakini BPK bekerja profesional, proporsional dan menghasilkan temuan yang mendukung program inovasi yang dilakukan Kemenkum HAM melalui pembayaran paspor secara elektronik itu.

Denny juga menampik dugaan pungutan liar sebesar Rp 605 juta dalam proyek tersebut. Menurut dia, jika pun benar ada dana Rp 605 juta, maka itu merupakan biaya resmi dalam transaksi perbankan yang ada dasar hukumnya yaitu Rp 5 ribu untuk setiap transaksi pembuatan paspor, dan bukan pungli.

"Soal pembayaran paspor secara elektronik tersebut pembayaran itu tidak wajib dan merupakan pilihan pemohon sendiri," ujarnya.

Dia juga membantah Denny merupakan pimpinan proyek payment gateway. Menurut Heru, sesuai Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Kemenkum HAM terkait program tersebut, posisi Denny hanya sebagai pengarah.

"Itu keliru dan tidak benar. Sekali lagi, bukan pimpinan proyek, sebagaimana posisi Menteri dan Wamen dalam program kegiatan sejenis," ujarnya.

Lanjut dia, soal belum adanya persetujuan Kementerian Keuangan atas program pembayaran paspor secara elektronik itu juga perlu diluruskan. Pasalnya dalam rapat-rapat koordinasi antara Kemenkeu dan Kemenkum HAM disepakati bahwa program di Kemenkum HAM tetap diberikan ruang transisi untuk dijalankan.

"Sebelum sistem di Kemenkum HAM bisa terkoneksi dengan sistem pembayaran yang ada di Kemenkeu," pungkas Heru.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komitmen Pemberantasan Korupsi Prabowo Ditunggu, Usut Perkara Mangkrak Payment Gateway
Komitmen Pemberantasan Korupsi Prabowo Ditunggu, Usut Perkara Mangkrak Payment Gateway

Soal kebocoran-kebocoran anggaran kembali disinggung Prabowo dalam pidato perdananya usai dilantik.

Baca Selengkapnya
KTP Warga DKI Dicatut Dharma-Kun, Heru Budi: Tidak Ada Kebocoran Data dari Pemerintah
KTP Warga DKI Dicatut Dharma-Kun, Heru Budi: Tidak Ada Kebocoran Data dari Pemerintah

Heru mengklaim sudah menghubungi Kadis Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin tiga hari lalu dan menyimpulkan tidak terjadi kebocoran data KTP warga.

Baca Selengkapnya
KPK Diserang Novel Baswedan: Sentimen Bernuansa Dendam Pribadi
KPK Diserang Novel Baswedan: Sentimen Bernuansa Dendam Pribadi

KPK angkat bicara dituding membohongi publik oleh mantan penyidiknya yang kini menjadi ASN Polri Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka, Begini Modus Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji Diduga Gelapkan Pajak Rp1,1 M
Jadi Tersangka, Begini Modus Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji Diduga Gelapkan Pajak Rp1,1 M

Kejari Jakarta Timur menjelaskan penangkapan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji atas dugaan penggelapan pajak dan TPPU.

Baca Selengkapnya
Eks Pejabat Pajak Angin Prayitno Aji Divonis 7 Tahun Penjara
Eks Pejabat Pajak Angin Prayitno Aji Divonis 7 Tahun Penjara

Hakim juga menjatuhkan pidana tambahan berupa kewajiban membayar uang pengganti sebesar Rp3,7 miliar.

Baca Selengkapnya
KPK Ungkap Alasan Belum Menahan Tersangka Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR yang Seret Sekjen DPR Indra Iskandar
KPK Ungkap Alasan Belum Menahan Tersangka Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR yang Seret Sekjen DPR Indra Iskandar

Sekjen DPR Indra Iskandar sebelumnya bersama enam orang lain dicegah KPK ke luar negeri terkait penyidikan kasus dugaan korupsi proyek rumah DPR.

Baca Selengkapnya
Jelang Sidang Vonis, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Rafael Alun
Jelang Sidang Vonis, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Rafael Alun

Rafael Alun terjerat kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Baca Selengkapnya
Merasa Tidak Terlibat, Pejabat Rokan Hulu Blak-Blakan Kasus Korupsi Pengadaan BBM
Merasa Tidak Terlibat, Pejabat Rokan Hulu Blak-Blakan Kasus Korupsi Pengadaan BBM

Herry menyatakan, pengadaan BBM yang kini diusut Polda Riau telah melalui proses yang panjang sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Kepala Basarnas Nilai Penetapannya Tersangka di KPK Langgar Prosedur: Saya Kan Militer
Kepala Basarnas Nilai Penetapannya Tersangka di KPK Langgar Prosedur: Saya Kan Militer

Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi diduga selama dua tahun menerima suap mencapai Rp88,3 miliar.

Baca Selengkapnya
Eks Komisioner KPK: Usut Tuntas Demurrage Impor Beras, Karena Menyangkut Hajat Hidup Rakyat
Eks Komisioner KPK: Usut Tuntas Demurrage Impor Beras, Karena Menyangkut Hajat Hidup Rakyat

Haryono mendesak penegakan hukum harus bergerak cepat tuntaskan skandal demurrage impor beras ini karena menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mereka Jaga Anies dari Bidikan KPK
Mereka Jaga Anies dari Bidikan KPK

Calon Presiden Anies Baswedan diserang berbagai isu. Termasuk kabar KPK segera menetapkan status tersangka terkait dugaan kasus korupsi Formula E di Jakarta.

Baca Selengkapnya