Lagi digali, sumur bor di Pati semburkan lumpur setinggi 30 M
Merdeka.com - Semburan lumpur hingga ketinggian 30-an meter yang berasal dari sumur bor milik warga Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengejutkan masyarakat setempat, bahkan ada di antara mereka yang mengungsi ke rumah saudaranya.
Menurut warga Desa Wotan Zaeni (58) di Pati, Minggu, pembuatan sumur bor di halaman rumah Sabar sudah berjalan sejak beberapa pekan. Akan tetapi, sumur bor yang sudah mencapai kedalaman 140-an meter itu tiba-tiba menyemburkan lumpur hingga ketinggian 30-an meter.
Informasi yang dikutip dari Antara, Minggu (2/11) kejadian tersebut terjadi sekitar Sabtu (1/11) pukul 16.30 WIB. Semburan lumpur yang relatif cukup tinggi tersebut mengakibatkan tanaman serta rumah warga yang berada di radius sekitar 100 meter terkena lumpur tersebut.
-
Mengapa warga khawatir menggunakan air tercemar? Warga tak berani menggunakannya air karena khawatir berpengaruh terhadap kesehatan.
-
Kenapa Lumpur Lapindo terjadi? Dikatakan bahwa rencana pengeboran dilakukan dengan target formasi Kujung, ternyata di lokasi tempat pengeboran tidak dilakukan formasi Kujung.
-
Apa itu Lumpur Lapindo? Lumpur Lapindo Sidoarjo merupakan salah satu bencana alam di Indonesia yang sampai sekarang belum menemukan jawabannya. Sebab, penyebab munculnya lumpur panas Lapindo masih dalam perdebatan dan belum menemukan hasil yang final.
-
Kenapa limbah cair berbahaya? Berbagai bahan polutan ini jika tidak dikelola dengan baik, hanya akan terbuang ke sungai dan menyebabkan pencemaran.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Kenapa sampah rumah tangga berbahaya? Sampah rumah tangga dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik.
"Kami sekeluarga juga mengungsi ke rumah saudara karena khawatir jika semburan lumpur tersebut mengandung gas beracun," ujar Zaeni.
Semburan lumpur tersebut, lanjut dia, akhirnya berhenti pada malam harinya dan berganti semburan air.
Setelah berubah menjadi air yang bersih, kata dia, dirinya bersama keluarga kembali ke rumah yang jarak dengan sumur sekitar 20 meter.
Kasduri, warga lainnya, mengungkapkan kekhawatiran adanya semburan lumpur juga mendorong istrinya ikut mengungsi ke rumah saudara. Akan tetapi, lanjut dia, setelah mendengar semburan lumpurnya berhenti dan berganti air yang cukup jernih istrinya kembali ke rumah.
Kekhawatiran istrinya, kata dia, terkait dengan kemungkinan munculnya gas beracun sehingga memilih mengungsi sementara. Pembuatan sumur bor, katanya, sudah berlangsung selama sebulan lebih.
Sejak terjadi semburan lumpur dan saat ini berganti air, katanya, banyak warga daerah berbagai daerah berdatangan menyaksikan kejadian langka tersebut.
Sepanjang jalan desa menuju Dukuh Sarimulyo, terutama menuju tempat terjadinya semburan air, padat kendaraan dan banyak yang parkir di sepanjang jalan menuju lokasi semburan. Memasuki musim kemarau seperti sekarang, kata dia, sumur warga memang mengering.
"Kalaupun masih ada airnya warnanya kuning sehingga untuk memanfaatkannya harus ditunggu selama beberapa menit agar jernih," ujarnya.
Kedalaman sumurnya, kata dia, hanya sekitar 6 meter, sedangkan warga yang membuat sumur bor untuk mendapat air yang lebih jernih dan tidak mudah kering saat kemarau. Prapto, warga Mejobo, Kudus, mengaku sengaja datang ke lokasi semburan air karena ingin melihat langsung kejadian aneh tersebut.
"Awalnya informasi yang berkembang muncul semburan lumpur, ternyata saat ini sudah berubah menjadi semburan air," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat desa setempat justru diuntungkan karena ada sumber air yang relatif cukup banyak.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah keputusasaan, tiba-tiba sesuatu menyembur dari dalam tanah
Baca SelengkapnyaLokasi kebakaran sumur minyak ilegal ini masuk dalam wilayah wilayah hukum Kepolisian Resor Langsa.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaAir sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaDiduga kelima orang itu menghirup gas beracun di dalam sumur.
Baca Selengkapnyawarga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaKejadian ini dimulai ketika dua pria memasuki sumur yang tidak terpakai untuk mengambil potongan bambu yang tersimpan di dalamnya.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaKebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaEmpat orang meninggal dunia di dalam sumur yang berada dalam Perumahan Valencia, Desa Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca Selengkapnya