Lagi Istirahat, Ibu Tewas Dipukuli Anak Gangguan Jiwa Pakai Palu
Merdeka.com - Nahas dialami seorang ibu bernama Jani (63) yang tewas di tangan anak kandungnya sendiri, Nyarito (21). Polisi akhirnya menutup kasus ini lantaran pelaku mengidap gangguan jiwa.
Peristiwa itu terjadi saat korban sedang istirahat di rumahnya di Desa Espetiga, Kecamatan Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Selasa (12/5) pukul 23.00 WIB. Tiba-tiba, pelaku memukul kepala korban berkali-kali.
Mengetahui hal itu, warga setempat mengamankan pelaku dan memasungnya agar tak membahayakan orang lain. Korban sempat dirawat di rumah sakit namun nyawanya tak tertolong karena luka serius di kepalanya.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Kasatreskrim Polres OKU AKP Wahyu Setyo Pranoto mengungkapkan, pihaknya tak bisa memproses kasus ini karena pelaku mengidap gangguan jiwa sejak lima tahun terakhir. Keluarga juga menolak diperpanjang dan memilih untuk mengobati pelaku.
"Pelaku membunuh ibunya sendiri dengan cara memukuli kepala pakai palu. Kasusnya tidak kita proses karena pelaku tak memungkinkan untuk menerima sanksi hukum," ungkap Wahyu, Kamis (14/5).
Dijelaskannya, pelaku sempat membaik namun kembali kambuh dan selama setahun dirawat di Rumah Sakit Ernaldi Bahar (RS jiwa) Palembang. Selama ini, pelaku dilaporkan sering menganiaya korban namun masih bisa ditenangkan.
"Pihak keluarga sudah ikhlas dan menyatakan tidak akan membuat laporan," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaPerawat tersebut sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaProses Hukum Pria Tua Pukul Anak Kandung hingga Tewas di Bekasi Dihentikan, Ini Alasannya
Baca Selengkapnya