Lagi mandi di Sungai, remaja di Riau nyaris diterkam buaya
Merdeka.com - Ali Suhadi, remaja laki-laki di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau selamat dari terkaman buaya saat mandi di Sungai Batang. Hanya saja, di beberapa bagian tubuhnya mengalami luka hingga perlu mendapatkan perawatan intensif.
"Korban berhasil selamat namun kaki bagian paha sebelah kanan harus dijahit akibat gigitan buaya," kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (6/10).
Peristiwa kelam itu terjadi pada Kamis (4/10) lalu. Sore itu, dia bersama rekan-rekannya bermain di sungai. Mandi di sungai merupakan hal yang biasa dilakukan oleh anak-anak di desa itu.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
Tiba-tiba saja, muncul seekor buaya dan langsung menerkam kaki Ali. Buaya muara itu lantas menggigit korban di bagian paha sebelah kanan.
Korban yang terkejut kemudian mencoba melepaskan diri dari gigitan predator itu. Rekan korban dan warga yang melihat kejadian itu juga berupaya memberikan pertolongan semampu mereka. Beruntung, korban berhasil selamat dari gigitan buaya tersebut.
Mulyo menjelaskan dirinya akan segera menerjunkan tim guna merelokasi buaya dengan adanya insiden konflik manusia dan buaya tersebut.
Konflik antara manusia dan predator di Kuansing ini bukanlah yang pertama terjadi. Sebelumnya kejadian serupa terjadi di Rokan Hilir, dan di Kabupaten Kampar.
"Kita sedang menginventarisir kenapa buaya akhir- akhir ini marah dan menyerang manusia. Ada indikasi mengalami tekanan karena sungai� tercemar logam berat," katanya.
Selain dugaan karena pencemaran logam berat di aliran sungai, BBKSDA Riau juga mengidentifikasi adanya penangkapan ikan di aliran sungai menggunakan alat tangkap setrum. Hal tersebut diduga kuat menjadi penyebab satwa bergigi tajam itu terganggu.
"Kita sudah turun ke lokasi untuk mempelajari sejumlah kasus yang terjadi. Kita berkomunikasi dengan aparat kecamatan dan desa, agar langkah yang kita lakukan terintegrasi, mengingat buaya tersebut memang berada di habitatnya," ujarnya.
Khusus kejadian terakhir di Kuansing, dia menjelaskan timnya telah berkoordinasi dengan aparat desa guan melakukan obervasi sebagai langkah awal untuk penyelidikan konflik tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaKejadian ini menjadi pelajaran bagi warga lainnya agar waspada beraktivitas di sekitar rel.
Baca Selengkapnya