Lagi Panen Padi Saat Hujan Deras, Dua Wanita di Jembrana Tewas Tersambar Petir
Merdeka.com - Hujan deras disertai petir mengguyur kawasan Kabupaten Jembrana, Bali sejak siang. Peristiwa itu menyebabkan dua wanita paruh baya sedang panen di sawah Subak Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, tewas tersambar petir.
Awalnya, aktivitas mereka seperti biasa, melakukan nyomi atau mencari butiran padi yang tercecer. Saat turun hujan disertai petir, mereka tidak beranjak sehingga tersambar petir.
Mengetahui kejadian tersebut aparat Polsek Mendoyo dipimpin Kanit Reskrim Ipda Gusti Ngurah Artha Kumara langsung ke lokasi kemudian mengevakuasi korban. Hingga berita ini, polisi masih di lokasi sedangkan dua korban tewas dibawa ke Puskesmas Mendoyo.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Kapan para petani disambar petir? Peristiwa itu terjadi saat hujan lebat turun disertai petir, Minggu (3/12) sore.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Siapa yang terdampak semangka? Kondisi ini disoroti dalam sebuah studi kasus baru, yang akhirnya menyebabkan kondisi mereka menjadi semakin parah dan berbahaya.
-
Siapa yang terkena seruduk sapi? Sayangnya salah seorang warga seusia paruh baya tak dapat menghindar hingga akhirnya diseruduk sapi tersebut sampai terjatuh.
"Saya terima laporan dari anggota ada dua yang meninggal dunia, tapi belum diketahui identitasnya. Beberapa warga lainnya yang terkena imbas sambaran petir sempat tidak sadarkan diri, namun mereka selamat dan sudah sadar," ucap Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Sukasana, Jumat (5/4).
Informasi beredar, dua wanita tewas disambar petir adalah warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Sementara Perbekel Yehembang Made Semadi yang mendengar kabar warganya meninggal disambar petir langsung menuju Puskesmas Mendoyo untuk memastikannya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaTiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaPetani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca Selengkapnya5 orang petani dikabarkan meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang berteduh di sebuah pondok.
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnya