Lagi ribut-ribut calon Kapolri, Brimob-Sabhara malah bentrok
Merdeka.com - Jabatan Kapolri kini tengah menjadi sorotan publik. Sebab, dalam waktu dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) akan mengganti Jenderal Pol Timur Pradopo dengan Kapolri yang baru.
Sejumlah nama pun bermunculan di media. Mereka digadang-gadang merupakan calon kuat yang akan menduduki singgasana orang nomor satu di korps Bhayangkara.
Ada jenderal bintang tiga ada pula jenderal bintang dua yang digadang-gadang menjadi calon kuat. Perbedaan pendapat pun muncul mengenai siapa calon yang paling potensial dipilih Presiden.
-
Siapa yang memilih satuan Brimob? Theodore Gomgom adalah penerima Adhi Makayasa Akademi Kepolisian tahun 2024. Ia baru saja mengikuti upacara wisuda di penghujung pendidikan Akpol pada Selasa (25/06) lalu di Gedung Manunggal, Akpol.Theodore Gomgom berhasil menjadi lulusan terbaik Akpol dan berkesempatan untuk berbincang dengan Kapolri secara langsung.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Kenapa Brimob penting? Brimob memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai situasi, termasuk pengamanan, penindakan terorisme, dan penanganan bencana.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang membentuk Brimob? Cikal bakal Korps Brimob Polri adalah sebuah organisasi bentukan Jepang yang mengalami beberapa kali perubahan nama mulai dari Tokubetsu Kaisatsu Tai, Polisi Istimewa, Mobrig (Mobil Brigade) dan Brimob (Brigade Mobil).
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
Versi Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan, dari sekian banyak nama yang bermunculan hanya ada tiga jenderal yang memenuhi syarat, yakni Komjen Pol Sutarman , Komjen Pol Budi Gunawan dan Komjen Anang Iskandar . Sementara, versi Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane calon potensial yang akan dipilih Presiden adalah tiga jenderal yang pernah menjadi ajudan presiden.
Mereka antara lain; Kabareskrim Komjen Sutarman , mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan yang pernah jadi ajudan Presiden Megawati dan terakhir Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Bayuseno, bekas ajudan Presiden SBY .
Namun, di tengah hangatnya pemberitaan soal calon Kapolri baru, nama korps Bhayangkara itu justru dicoreng oleh anggotanya sendiri. Bukan malah kompak menjaga keamanan, puluhan anggota Brimob justru terlibat bentrok dengan aparat Sabhara Polda Jawa Tengah, Kamis (25/7).
37 Anggota Brimob itu nekat menyerang Markas Sabhara di Mijen, Semarang, hanya karena salah paham. Brimob marah karena ada BlackBerry Messenger (BBM) dari seorang anggota Sabhara yang nadanya menghina.
"Ini cuma miskomunikasi sebenarnya. Berkaitan BBM ejekan menyatakan Brimob Srondol digertak mlayu (lari)," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Piyatno yang turun langsung ke lokasi untuk membubarkan bentrokan.
Parahnya lagi, anggota Brimob dan Sabhara yang terlibat bentrok merupakan kawan satu angkatan saat masuk polisi. Akibat aksi anggota Brimob tersebut empat anggota Sabhara luka-luka. Meja dan kursi di kantor Sabhara pun rusak.
Wah-wah kalau satu 'almamater' saja bisa saling serang berarti pendidikan emosi dan tingkah laku mereka harus dikoreksi ulang. Sebab, jika seorang polisi masih emosional dan masih memiliki sentimen golongan atau kelompok bagaimana mereka bisa menjadi polisi yang baik, yang tentunya dapat melindungi seluruh kelompok dan golongan yang ada di Tanah Air.
Bagi para calon Kapolri, peristiwa ini tentu harus menjadi perhatian serius demi soliditas di tubuh Polri sendiri. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaDua kelompok dalam satu organisasi kemasyarakatan terlibat keributan karena beda dukungan di Pilkada Palembang.
Baca SelengkapnyaBrimob Bentrok dengan Prajurit TNI AL di Pelabuhan Sorong, 5 Korban Luka Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta terkait bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong Papua
Baca SelengkapnyaPolri dan TNI menegaskan persoalan bentrok telah selesai
Baca SelengkapnyaBentrok bermula dari teguran prajurit TNI kepada anggota Brimob di lokasi
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaBentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaMabes TNI mengungkapkan awal mula bentrokan antara prajurit TNI AL dan Brimob di Pelabuhan Sorong.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca Selengkapnya