Lagu Gugur Bunga Mengiringi Jenazah Nakes di RSUP Sardjito
Merdeka.com - Sebuah video yang beredar di media sosial menjadi viral karena lantunan lagu 'Gugur Bunga'. Video viral ini terjadi di RSUP Dr Sardjito saat pelepasan salah seorang perawatnya yang bernama Sri Rejeki Handayaningsih (53) yang meninggal dunia karena Covid-19.
Dalam video itu terlihat saat jenazah Sri dinaikkan ke ambulans, para perawat nampak menyanyikan lagu 'Gugur Bunga'. Lagu ini mengiringi kepergian Sri yang menjadi salah satu perawat di RSUP Dr Sardjito dan dinyanyikan oleh rekan sejawatnya yang berdiri berjajar.
Kepala Bagian Humas dan Hukum RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan Sri meninggal dunia pada Jumat (25/6). Sri meninggal dunia karena Covid-19 dan memiliki komorbid.
-
Kapan pasangan ini meninggal? Kerangka ini berasal dari tahun 3.800 SM dan berusia 5.800 tahun.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
Banu menuturkan tiga hari sebelumnya, suami Sri lebih dulu meninggal. Suaminya, kata Banu, juga meninggal karena Covid-19. Banu menuturkan bahwa Sri kesehariannya bertugas sebagai di kamar bedah sebagai operator instrumen bedah.
Terkait video viral itu, Banu mengungkapkan jika iringan lagu 'Gugur Bunga' ini spontan dinyanyikan oleh rekan sejawat almarhumah. Selain para perawat, keluarga dari Sri juga ikut menyanyikan lagu tersebut.
"Spontanitas jadi kita pemberangkatan jenazah. Awalnya hanya sambutan Pak Dirut (untuk) pelepasan jenazah. Nah ternyata teman-teman perawat yang simpati ikut serta juga mengantarkan kepergian jenazah itu. Jadi memang prokes dijaga. Mereka berjajar memanjang begitu karena prokes sampai ke muteri rumah sakit perawat-perawat itu," ucap Banu saat dihubungi.
Banu menjabarkan kebetulan saat itu banyak juga pasien dan pengunjung RSUP Dr Sardjito yang ikut melepas kepergian Sri. Sehingga yang melepas menjadi banyak orang.
"Do nangis kabeh (semua pada menangis)," tutur Banu.
Banu menambahkan tak ada pesan khusus terkait viralnya video itu. Banu menyampaikan bahwa di tengah pandemi ini, tenaga kesehatan sangat rentan tertular Covid-19.
"Perjuangan harus dilanjutkan walaupun risiko sampai meninggal dunia sendiri. Tetap semangat di kondisi yang seperti ini. Terus dan terus berjuang membantu masyarakat," pungkas Banu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tewas usai mengalami luka terbuka pada pipi kanan, tangan kanan hampir putus.
Baca SelengkapnyaKehilangan kedua orang tua tentu menjadi mimpi buruk bagi banyak orang.
Baca SelengkapnyaPasangan ini baru menjalani pernikahan selama 2,5 bulan.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara , peristiwa berdarah ini karena permasalahan keluarga.
Baca SelengkapnyaKetika ditemukan, kedua korban dalam kondisi mengenaskan dengan mengeluarkan bau menyengat
Baca SelengkapnyaRekan-rekan penyanyi menyampaikan dukacita atas kepergian ayah King Nassar.
Baca SelengkapnyaSatu jasad ditemukan tergeletak di lantai bagian dapur. Jasad kedua di atas tempat tidur dengan pintu kamar terkunci.
Baca SelengkapnyaSuami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca Selengkapnya