Lahan Gambut di OKI Terbakar, 3 Hari Api Belum Juga Padam
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah konsesi sebuah perusahaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Api belum juga padam sejak muncul tiga hari lalu.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto mengungkapkan, karhutla berada di lahan gambut yang pernah terbakar hebat pada 2015.
"Terbakar sejak tanggal 21/9, lokasi gambut, dalam konsesi," ungkap Ferdian, Kamis (23/9).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Dimana lokasi Api Tak Kunjung Padam? Spot Wisata Api Tak KunjungPadam yang berada di Desa Brata Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini membuat takjub banyak orang.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Satgas darat dari Manggala Agni, BPBD, dan perusahaan, dibantu tim udara sedang berupaya memadamkan api. Penyekatan dilakukan agar api tidak semakin meluas, terutama di gambut yang dalam.
"Kita berupaya supaya api tidak membakar masuk ke dalam gambut yang dalam. Saat ini masih terbakar di permukaan," ujarnya.
"Tim pemadam masih terus berupaya baik dari darat maupun udara. Kendala siang tadi angin kencang dan berubah-ubah arah, bahan bakaran banyak menumpuk, kondisi sumber air masih ada, hujan ringan sebentar membuat asap semakin pekat," sambung dia.
Sementara itu, luas lahan yang terbakar belum dapat dipastikan. "Luasan masih perlu konfirmasi dari perusahaan," kata Ferdian.
Melihat kondisi saat ini, hujan deras dan dalam waktu yang lama menjadi harapan agar api benar-benar padam dan potensi menyala tidak ada lagi.
Dia menambahkan, karhutla di OKI berpotensi menimbulkan kabut asap di wilayah Palembang. Angin saat ini mengarah ke kota itu. "Kalau ini (karhutla) belum tuntas, bisa jadi ada potensi asap mengarah ke Palembang," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaJarak lokasi lahan terbakar ke rumah warga sekitar kian dekat yakni berjarak 500 meter.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaMiris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaMomen haru dan suka cita datang dari tim Manggala Agni yang melakukan sujud syukur saat pemadaman kebakaran hutan.
Baca Selengkapnya