Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lahan-lahan Tidur di Banyuwangi Berpotensi Digarap Menjadi Wisata Agro

Lahan-lahan Tidur di Banyuwangi Berpotensi Digarap Menjadi Wisata Agro Wisata Agro Expo akan terus berlanjut, bidik wisatawan Nomadic Tourism. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki lahan tidur atau tidak dimanfaatkan seluas puluhan hingga ratusan hektar. Agar memiliki dampat ekonomi kepada masyarakat, Pemkab Banyuwangi berencana mengembangkan menjadi wisata edukasi agro, yakni menggabungkan pameran tanaman pertanian dengan pariwisata.

Rencana pemanfaatan lahan tidur sebagai kawasan wisata agro disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi Festival Agro Expo yang sukses memikat ribuan pengunjung setiap harinya. Agro Expo di Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah yang dibuka sejak 25 April dan terus berlanjut hingga saat ini, selama Ramadhan. Semula kawasan Agro Expo tersebut hanya lahan tidur dan tandus seluas 10,6 hektare.

Anas mengatakan, di Banyuwangi sisi selatan, Pemkab Banyuwangi memiliki lahan seluas empat hektar yang direncanakan bakal dikembangkan seperti Agro Expo.

"Ini membangkitkan lahan tidur. Ada empat hektar di selatan misalnya, kita konservasi lagi kita buat seperti ini, sehingga lahan tidur bisa ada hasilnya, sekaligus jadi destinasi. Tapi nggak langsung kita kerjakan semua, satu berhasil tinggal copy," kata Anas beberapa waktu lalu.

Anas juga menyebut di Banyuwangi bagian barat, seperti Kecamatan Kalibaru, Pemkab Banyuwangi juga memiliki lahan tidur seluas 80 hektar.

"Lahan tidur kita banyak, di Kalibaru bahkan ada 80 hektare," ujarnya.

"Untuk bunga warna-warni (di Agro Expo) juga akan diperbanyak seluas 2 hektar untuk destinasi, saya kira tidak kalah dengan yang ada di Belanda. Anak-anak yang diajak ke sini langsung seger mata mereka lihat tanaman, biar gak main Handphone, Ipad," tambahnya.

Selain ramainya pengunjung, optimisme membangkitkan kembali lahan tidur terutama setelah melihat Agro Expo di Desa Taman Suruh berhasil disuburkan kembali dalam waktu tiga bulan, dari yang sebelumnya merupakan lahan tandus atau disklimaks. Kawasan tersebut tidak memiliki sumber mata air, dipenuhi bebatuan, sulit mengikat air dan hanya dipenuhi ilalang.

"Di sini ini kami memikirkan dalam waktu tiga bulan bisa mengelola tanah yang disklimaks, yang mulanya tidak bisa ditanam tanaman seperti ini. Kami harus mengolah, memutar otak bagaimana. Air kita masukkan dari jarak 3 kilo di atas, jauh sebelumnya sudah kita siapkan embung. Tiga bulan pertama kami kerja keras memasukkan air, mengelola lahan," kata Kepala Dinas Pertanian Arief Setiawan.

Lebih lanjut, Kasi Hortikultura, Dinas Pertanian Banyuwangi, Eko Mulyanto mengatakan, dalam waktu tiga bulan sejak Janari, pihaknya mempertebal nutrisi dalam tanah dengan pupuk organik. Tiap hektar-nya, pihaknya menaruh 30 ton pupuk organik dan unsur nutrisi lain di luasan 4,8 hektare di area tanaman.

"Ini sisa sisanya, kelapa aja tidak mau berbuah, itu pohon trembesi ditanam tahun 2006, nggak besar besar dibandingkan usia yang sama ditempat lain. Maka kami makeover dengan nutrisi tertentu, pakai bahan ramah lingkungan. Tanah sini gampang hilang air, sini batuan besar-besar maka kita butuh kompos untuk mengikat air. Kalau kelebihan air, berarti butuh mineral untuk mengurangi kelebihan air. Lahan ini tidak tersentuh selama puluhan tahun," kata Eko. (mdk/paw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Aksi Anggota Kostrad TNI AD Bantu Para Petani Memanen Jagung Hibrida di Ciletuh
FOTO: Aksi Anggota Kostrad TNI AD Bantu Para Petani Memanen Jagung Hibrida di Ciletuh

Para anggota Kostrad TNI AD turut sibuk membantu para petani melakukan panen jagung hibrida di kawasan Ciletuh, Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Strategi Pemerintah Sukseskan Makan Bergizi Gratis di Tengah Ancaman Krisis Pangan
Terungkap, Begini Strategi Pemerintah Sukseskan Makan Bergizi Gratis di Tengah Ancaman Krisis Pangan

Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap makanan bergizi di tengah ancaman krisis pangan global yang semakin nyata.

Baca Selengkapnya
Perjuangkan di ATR-PUPR, Bupati Ipuk Yakin JLS Banyuwangi-Jember Segera Tuntas
Perjuangkan di ATR-PUPR, Bupati Ipuk Yakin JLS Banyuwangi-Jember Segera Tuntas

Pembangunan Jalur Lingkar Selatan (JLS) atau Jalur Pantai Selatan (Pansela) di Kabupaten Banyuwangi akan dilanjutkan tahun ini.

Baca Selengkapnya
KLHK Serah Terima Hasil Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Seluas 27 Hektar di Bangka Tengah
KLHK Serah Terima Hasil Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Seluas 27 Hektar di Bangka Tengah

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Baturusa KLHK, Muchtar Effendi menjelaskan, ada kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan penghijauan.

Baca Selengkapnya
Menikmati Senja di Agrowisata Cengungklung Bojonegoro, Desa Sejuk di Tepi Sungai Bengawan Solo
Menikmati Senja di Agrowisata Cengungklung Bojonegoro, Desa Sejuk di Tepi Sungai Bengawan Solo

Desa Cengungklung jadi satu-satunya desa pilihan BRI Cabang Bojonegoro yang diikutsertakan dalam kompetisi Desa BRILiaN 2023. Memangnya apa keunggulan desa ini?

Baca Selengkapnya
Berseragam Lengkap, Potret Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak Terjun Langsung Bajak Tanah yang Tak Produktif
Berseragam Lengkap, Potret Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak Terjun Langsung Bajak Tanah yang Tak Produktif

Begini potret gagah Kasad Maruli berseragam dinas bajak tanah tidur supaya kembali produktif.

Baca Selengkapnya
Kang DS: Kabupaten Bandung Segera Jadi Lumbung Pangan Nasional
Kang DS: Kabupaten Bandung Segera Jadi Lumbung Pangan Nasional

Bupati Bandung Dadang Supriatna berencana menghidupkan kembali ribuan hektare lahan tidur di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya
Mendagri Minta Kepala Daerah Gunakan Lahan Tidur Jadi Pertanian, Ini Alasannya
Mendagri Minta Kepala Daerah Gunakan Lahan Tidur Jadi Pertanian, Ini Alasannya

Pemerintah pusat akan memberikan reward bagi kepala daerah yang berhasil mengerjakan tugas ini.

Baca Selengkapnya
Potret Transformasi Saluran Air di Banyuwangi, Dulu Kotor Penuh Sampah Kini Jadi Tempat Budi Daya Ikan
Potret Transformasi Saluran Air di Banyuwangi, Dulu Kotor Penuh Sampah Kini Jadi Tempat Budi Daya Ikan

Warga Desa Genteng Wetan Kabupaten Banyuwangi ini berhasil membuktikan bahwa lingkungan yang bersih bisa mendatangkan cuan

Baca Selengkapnya
Kementan Yakin Pengembangan Agroeduwisata di Cianjur Berdampak Positif
Kementan Yakin Pengembangan Agroeduwisata di Cianjur Berdampak Positif

Kementan menyerahkan pengelolaan pengembangan dua Agroeduwisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kepada Kelompok Tani (Poktan) setempat

Baca Selengkapnya
Bupati Ipuk Jadi Pembicara di Geofest Australia, Banyuwangi Terus Perkuat Jejaring Geopark Ijen
Bupati Ipuk Jadi Pembicara di Geofest Australia, Banyuwangi Terus Perkuat Jejaring Geopark Ijen

Banyuwangi diikutsertakan dalam rangkaian Geotourism Festival yang dihelat antara Indonesia dan Australia.

Baca Selengkapnya
Ketika Kutai Timur Memaksimalkan Potensi Wisata untuk Pemberdayaan Masyarakat
Ketika Kutai Timur Memaksimalkan Potensi Wisata untuk Pemberdayaan Masyarakat

Sebuah pulau di Kecamatan Sangkulirang, saat ini sedang dikembangkan sebagai desa Bahari.

Baca Selengkapnya