Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lahan sempit & penggunaan pestisida berlebihan hambat Ketahanan Pangan

Lahan sempit & penggunaan pestisida berlebihan hambat Ketahanan Pangan Moeldoko di Unhas Makassar. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mengingatkan pentingnya Ketahanan Pangan. Ia menilai, negara yang sudah mencapai Ketahanan Pangan akan menjadi kuat dan tak mudah tunduk dengan asing.

Terkait hal itu, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengatakan petani di tanah air mempunyai permasalahan yang dihadapi. Lahan yang sempit serta penggunaan pestisida berlebihan menjadi kendalanya.

"Rata-rata nasional lahan petani kita 0,2 sampai 0,3 hektare. Lahan yang kecil itu juga rusak karena penggunaan pestisida dan pupuk anorganik yang berlebihan," kata Moeldoko seperti diberitakan Antara.

Orang lain juga bertanya?

Ia membeberkan petani kerap kehilangan hasil pertanian, sebanyak 10 persen kalau tidak dikelola dengan baik. Penggunaan teknologi ini juga masih belum terlalu menyentuh proses pengolahan lahan.

"Management. Petani tidak terbiasa dengan pendekatan management. Mereka business as usual. Ya sudah seperti itu saja'," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Presiden ini.

Dari sisi permodalan, petani juga menghadapi masalah. Meskipun, sejumlah program negara sudah dibuat untuk membantu permodalan petani, tapi masih saja petani sulit mengakses perbankan. Ke depan, ini harus disolusikan.

"Kalau bicara ketahanan pangan, yang terpenting barangnya ada, masyarakat bisa menikmati, dan harganya cukup stabil. Kalau itu yang terjadi, maka stok pangan nasional tidak boleh kurang," terangnya.

Lebih jauh, ia mengatakan keran impor akan dibuka saat produksi dalam negeri belum mencapai target pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

"Kita harus paham bahwa kebutuhan nasional itu 2, 4 juta ton dalam satu bulan. Berarti kalau tidak bisa memenuhi itu kita harus impor. Kalau tidak impor ada persoalan besar yang dihadapi bangsa ini. Karena persoalan perut adalah persoalan yang sangat sensitif yang tidak bisa ditunda," jelasnya.

Ia meminta masyarakat untuk realistis lantaran importasi masih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. "Kebutuhan impor itu masih dibutuhkan Indonesia. Kita harus realistis ya."

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi

Berbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus

Baca Selengkapnya
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari

Situasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.

Baca Selengkapnya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Zulhas Ungkap Tantangan Swasembada Pangan: Birokrasi Berbelit
Zulhas Ungkap Tantangan Swasembada Pangan: Birokrasi Berbelit

Zulhas mengaku pening melihat bentroknya kewenangan aturan antara pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Food Estate yang Dianggap Gagal dan Sering Digaungkan Saat Debat Pilpres
Asal Usul Food Estate yang Dianggap Gagal dan Sering Digaungkan Saat Debat Pilpres

Food estate sejatinya bukan program baru yang dilakukan pemerintah untuk menjamin ketahan pangan.

Baca Selengkapnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya

Peningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.

Baca Selengkapnya
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen

Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.

Baca Selengkapnya
Apa Dampak yang Dialami oleh Tubuh Ketika Mengonsumsi Pestisida Melalui Makanan?
Apa Dampak yang Dialami oleh Tubuh Ketika Mengonsumsi Pestisida Melalui Makanan?

Thailand menemukan kandungan residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Apa dampaknya jika terkonsumsi oleh tubuh?

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Food Estate Disebut Gagal, Cawapres Mahfud Saya Kira Iya!
VIDEO: Keras! Food Estate Disebut Gagal, Cawapres Mahfud Saya Kira Iya!

Cawapres Mahfud MD secara mengejutkan menyatakan bahwa program food estate andalam pemerintah sebagai proyek gagal.

Baca Selengkapnya
Mengenal Food Estate, Program Kebanggaan Jokowi yang Dicap Gagal oleh Mahfud MD - Cak Imin
Mengenal Food Estate, Program Kebanggaan Jokowi yang Dicap Gagal oleh Mahfud MD - Cak Imin

Program food estate dianggap gagal oleh cawapres Mahfud MD dan Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan

Persawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.

Baca Selengkapnya
Daftar Lokasi Program Food Estate yang Dicap Gagal dalam Debat Cawapres
Daftar Lokasi Program Food Estate yang Dicap Gagal dalam Debat Cawapres

Cawapres Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD kompak menyatakan program food estate era Presiden Jokowi sebagai proyek gagal.

Baca Selengkapnya