Lahir dengan kondisi memprihatinkan, balita di Depok ini butuh bantuan untuk operasi
Merdeka.com - Seorang balita di Depok, Jawa Barat, mengalami nasib kurang beruntung. Balita pasangan Marliani dan Jimmi, ini terlahir tanpa anus dan hanya memiliki satu kaki.
Balita itu bernama M Iqbal Septiansyah yang kini berusia 16 bulan. Karena tak memiliki anus, balita malang itu terpaksa buang air besar menggunakan bantuan plastik khusus yang harganya mahal.
Satu plastik seharga Rp 120 ribu. Kedua orang tuanya merasa kesulitan untuk membeli plastik itu karena ayah balita malang itu hanya bekerja sebagai petugas satuan pengamanan.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Bagaimana bocah tersebut bisa keluar? Pria dewasa yang membantu bocah ini menyuruhnya memiringkan kepalanya agar memudahkannya untuk keluar. Dengan memegang kepala dan memutar kepala secara pelan-pelan, alhasil kepala bocah tersebut berhasil keluar dengan kondisi bersih tanpa luka.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Bagaimana bayi mengatasi kesulitan buang air besar? “Bayi baru lahir belum tahu bagaimana mengontrol dan mengkoordinasikan sfingter analnya, otot yang menahan tinja di rektum,“ kata Rebecca Preziosi, M.D., seorang dokter anak di Pusat Medis Sharp Rees-Stealy di San Diego. “Mereka harus mendorong dan mendengus untuk membuat tinja melewati otot ini.“
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Marliani menceritakan, saat buang air besar anaknya selalu menangis kesakitan. Marliani dan keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan di RT 001 RW 006, Kemiri Muka, Beji, Depok.
Menurutnya, saat kehamilan tidak diketahui adanya kelainan pada janin. Dia sempat memeriksa dengan alat USG. "Saat itu tapi hasilnya bagus," kata Marliani, Kamis (22/2).
Dia juga rajin memeriksa di bidan dekat rumahnya saat mengandung. Hasilnya tetap sama bagus. Tiba saat melahirkan, Marliani sempat mengalami tekanan darah tinggi. Dia pun terpaksa melahirkan secara sesar.
"Tekanan darah tinggi jadi enggak bisa normal," tukasnya.
Dia makin syok ketika mengetahui anaknya lahir tanpa anus dan hanya memiliki satu kaki. "Lahir hanya dengan berat 3,3 kilogram tanpa anus dan kaki yang tidak sempurna," ceritanya.
Tak lama usai lahir, bayi malang itu dioperasi untuk membuat lubang anus. Namun karena infeksi jadi dibuat lubang lain di pinggang.
Selama proses perwatannya, Marliani hanya mengandalkan BPJS karena sang suami yang hanya bekerja sebagai satpam di kompleks Puri Depok Mas, Depok. Dia juga harus meminjam uang untuk keperluan perawatan. "Saya pinjam sana pinjam sini untuk proses perawatannya," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah haru pengamen yang bekerja untuk beli kantung BAB untuk bayinya yang baru saja lahir tanpa anus.
Baca SelengkapnyaTernyata kemaluan korban terpotong cukup dalam sehingga langsung dilarikan ke RSUD.
Baca SelengkapnyaDiketahui, bocah ini mengalami penyakit usus buntu dan harus melewati jalanan hutan dengan ditandu untuk menuju rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaBantuan Kesehatan ini diberikan langsung oleh Ketua YPP Imam Sudjarwo.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKehadiran tim YPP bertujuan untuk memberikan dukungan kesehatan kepada Avni.
Baca SelengkapnyaIa hidup sendirian karena ayahnya meninggal dan ibunya meninggalkannya sejak kecil.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaHeboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Baca SelengkapnyaRasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaKisah hidup Adit, remaja yang putus sekolah demi cari uang untuk bantu perekonomian keluarga.
Baca Selengkapnya