Lahir prematur dan lumpuh layu, Putu Wahyu kesulitan berobat
Merdeka.com - Miris dan memprihatinkan. Itulah gambaran kehidupan yang dijalani oleh Putu Wahyu Suntari (3) putri pertama dari pasutri Kadek Mertayasa alias Kadek Ta (24) dengan Made Suarmini (20) warga Jembrana, Bali.
Wahyu yang lahir prematur dengan usia kandungan enam bulan ini, setelah tumbuh besar malah lumpuh karena mengalami CP (cerebral palsy).
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan? Dalam salinan DKPP, Pengadu (CAT) disebut mengalami gangguan kesehatan usai menjalani hubungan badan yang dipaksa oleh Teradu (Hasyim Asyari) dalam hal ini Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
-
Gangguan mata apa yang bisa sebabkan penglihatan kabur? Gangguan mata refraktif bisa menyebabkan rabun jauh, rabun dekat, presbiopi, atau astigmatisme.
-
Mengapa mata kedutan bisa jadi tanda penyakit? Dalam kasus yang jarang terjadi, kejang kelopak mata dapat menjadi tanda peringatan awal dari gangguan gerakan kronis, terutama jika kejang tersebut disertai dengan kedutan wajah lainnya atau gerakan yang tidak terkendali.
-
Apa yang dimaksud dengan kaki kram? Kaki kram adalah kondisi ketika otot kaki mengalami kontraksi yang tiba-tiba dan kuat. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang intens dan terkadang sulit untuk mengendurkan otot yang terkena kram.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
Akibat terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf membuat balita ini lemas. Kakinya tidak bisa dibuat melangkah dan matanya juga terganggu.
Berat badannya juga sangat rendah dan di bawah garis merah. Sehingga dia perlu mendapat perawatan khusus. Lebih memprihatinkan lagi, Wahyu bersama kedua orang tuannya selama setahun ini tinggal di gubuk di atas tanah milik orang lain. Mereka tinggal di Dusun Yeh Buah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Kadek Ta yang asal Tuwed Melaya sebelumnya juga sempat menumpang di rumah mertuanya di Yeh Buah. Tapi lantaran ingin mandiri pasutri tersebut kemudian tinggal menumpang di tanah orang lain.
"Karena kami diberikan menumpang oleh pemilik tanah, kami kemudian membangun gubuk dibantu mertua," ujar Kadek Ta di temui di gubuknya, Kamis (7/4).
Dari pengamatan merdeka.com, mereka juga kini harus tidur beralas tanah. Menurut Kadek Ta jika hujan, kasur mereka akan menjadi lengket karena air merembes ke dalam gubuk.
Untuk menghidupi anak istrinya, Kadek Ta hanya menjadi tukang panjat kelapa dan buruh serabutan dengan penghasilan yang pas-pasan.
"Kadang saya dapat panggilan kerja memetik kelapa, tapi kadang beberapa hari saya nganggur," tuturnya.
Sebenarnya Suarmini istri Kadek Ta memiliki kemampuan menjahit pakaian bahkan sudah memiliki mesin jahit, namun karena kondisi anaknya seperti itu dia tidak bisa lagi melakukan kegiatan lainnya. Istrinya hanya fokus mengurus anaknya yang lumpuh.
Sementara itu Perbekel Desa Penyaringan (kepala dusun), Made Destra saat datang ke rumah Kadek Ta mengatakan, jika Putu Wahyu baru didata untuk diusulkan mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial.
"Dari konfirmasi saya ke staf katanya baru didata nanti akan kami usulkan. Untuk usulan masuk ke buku merah, kami juga akan usulkan. Keluarga ini belum masuk karena merupakan pindahan dari desa lain. Sebelumnya mereka menumpang di rumah mertuanya," jelasnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi yang lahir prematur, yaitu di bawah 28 minggu, sering mengalami berbagai masalah, terutama terkait dengan gangguan pernapasan.
Baca SelengkapnyaDi tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaWarga terdampak banjir rob di Demak hanya bisa pasrah dan bertahan di rumah.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKartika Putri mengungkap misteri penyakitnya. Dari wajah melepuh hingga keputusan berobat ke Singapura.
Baca SelengkapnyaAyah remaja putri itu sudah tiada sejak bayi dan ibunya kabur saat usianya baru empat tahun.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaDi usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca Selengkapnya