Laksamana Yudo Margono Telusuri Pensiunan TNI Beking Mafia
Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berjanji akan menelusuri temuan pensiunan TNI yang menjadi beking tambang ilegal. Informasi tersebut sebelumnya diungkap oleh Menko Polhukam Mahfud MD. Yudo mengatakan, banyak instrumen di internal TNI untuk melakukan penelusuran.
"Nanti kita cek dulu, kita punya POM TNI, punya POM angkatan masing-masing, punya intel, punya dispamal, dinas pengamanan angkatan darat, punya sintera," ujar Yudo di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12).
Yudo mengaku akan menegakkan reformasi birokrasi. Ia janji akan membersihkan internal TNI masalah mafia.
-
Apa yang diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Bagaimana cara Marsekal Suryadi mengetahui kondisi TNI AU? Suryadarma Pun Sering Blusukan Hingga ke Pangkalan TNI AU yang Terpencil. Hal ini dilakukannya diam-diam untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya terjadi.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
"Tentunya dengan adanya info seperti itu kita cek dulu, saya sudah sampaikan reformasi birokrasi dan organisasi tentunya harus bersih semua," katanya.
Sebelumnya Mahfud mengungkap banyak pensiunan TNI yang menjadi beking mafia tambang ilegal. Tetapi, ia tidak menyebut nama sosok yang dimaksud. Mahfud bilang hal tersebut sudah lama terjadi.
"Yang begitu tuh sudah lama, kemarin saya tanya kepada Sesmenko ini itu tentara kalau udah pensiun punya kekuatan apa pak? Waduh laporan saya tuh banyak membeking orang, membekingi mafia, jenderal ini lah, jenderal itu," katanya dalam jumpa pers catatan akhir tahun 2022 di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (15/12).
Dia meminta mafia maupun bekingnya ditindak. Mahfud heran mengapa seorang tentara masih bisa menggunakan kekuatannya setelah pensiun.
"Kalau begitu saya bilang, ambil. Saya sampaikan ke polisi, ambil dong, orang udah pensiun kok masih ini, lalu mau menggunakan apa? Mungkin sebentar lagi akan ada pengumuman tersangka," ungkapnya.
Mahfud tidak ingin mafia menguasai sebuah lahan tanpa izin. Imbasnya masyarakat setempat dirugikan.
"Saya bilang ke Poldanya jangan dibiarkan dong kayak gini menguasai sebuah kompleks swasta tanpa izin tanpa surat resmi, memungut uang dari masyarakat," ujarnya.
Dia ingin kasus tambang atau tanah ilegal segera dibuka dan diselesaikan. Jika takut untuk bertindak, Mahfud menerangkan, maka persoalan ini tidak akan selesai.
"Nah yang begitu tuh saudara yang kita saya pak Kapolri, pak Panglima berkomitmen untuk menyelesaikan ini," ucapnya.
"Mari yang lama lama tuh mulai dibuka aja, kalau diambangkan karena takut, kapan selesai. Nah itu yang saya maksud tidak usah menyebut orang tidak boleh," tutup Mahfud.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono buka suara soal heboh kasus dugaan suap yang menyeret Kepala Basarnas 2021-2023 Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaJangan selalu menyematkan produk orde baru ke TNI. Karena TNI terbuka, dan tak menutupi segala kasus yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan proses peradilan yang melibatkan Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi, dilaksanakan terbuka dalam peradilan militer.
Baca Selengkapnya“Jadi kami di TNI sebenarnya banyak dihabiskan waktu untuk menyelesaikan tanah karena banyak sekali tanah tanah TNI yang bermasalah"
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan tidak ada impunitas bagi anggota TNI yang melakukan tindak pidana.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, tidak akan menutupi kasus tiga tersangka Anggota TNI pembunuh pemuda asal Aceh Imam Masykur.
Baca Selengkapnyapenambahan penyidik POM TNI ini dibutuhkan karena jumlah prajurit dan jenis pelanggaran yang dilakukan cukup banyak serta bervariasi.
Baca SelengkapnyaYudo memastikan akan menindak tegas setiap prajurit TNI yang memang terbukti bersalah.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI memastikan pihaknya, sesuai arahan Panglima Yudo Margono, akan terus memberantas korupsi di institusi.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI akan mendalami latar belakangkasus Mayor Dedi Hasibuan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono menegaskan proses peradilan dugaan korupsi penerimaan suap melibatkan KaBasarnas Marsdya Henri Alfiandi, dilaksanakan terbuka.
Baca SelengkapnyaPosisi di Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Kolonel Laut (P) I Gusti Putu Aswan Candra mendapat promosi dari tugas semula sebagai dosen Sesko TNI.
Baca Selengkapnya