Lakukan Kejahatan Skimming di Bali, WN Rumania Ditangkap dan Rp 8 Juta Disita
Merdeka.com - Polda Bali menangkap pelaku kejahatan skimming berkewarganegaraan Rumania. Mereka adalah Alisa Sardadu (28), Sorin Velcu (35), Alim Serdaru (31) dan Sorinel Miclescu (28).
"Kita amankan empat tersangka, tiga laki-laki dan satu perempuan yang melakukan ilegal akses," ucap Dir Reskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho, di Mapolda Bali, Selasa (19/3) sore.
Aksi komplotan ini terendus setelah penyidik menemukan transaksi mencurigakan di beberapa ATM wilayah Kuta dan sekitarnya. Kemudian, berkoordinasi dengan Bank BNI dan Danamon.
-
Bagaimana modus pencurian data KTP? 'Saat ini permintaan data pribadi dapat menggunakan berbagai macam modus,' kata Friderica dalam akun Instagram @ojkindonesia, dikutip Selasa (23/7).
-
Bagaimana pelaku penipuan mengakses data pribadi nasabah? Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana peretas mendapatkan data DPT? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
Setelah dilakukan pengecekan pada sistem bank, diperoleh data berupa elektrik jurnal atau rincian transaksi pada mesin ATM dan rekaman CCTV yang menunjukkan komplotan ini menggunakan kartu lain berisi data Magnetic Stripe atau bukan kartu ATM pada umumnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut, pihak kepolisian langsung mengejar para tersangka pada Rabu (13/3) hari kemudian melakukan penggerebekan di tempat mereka menginap di Hotel Ozz, Jalan Kubu Anyar, Gang Biduri, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Modus operandi mereka ini melakukan kejahatan Siber, yaitu melakukan transaksi pada beberapa mesin ATM di wilayah Kuta dan sekitarnya dengan menggunakan kartu Magnetic Stripe," katanya.
Dari penggerebekan tersebut, ditemukan barang bukti satu unit laptop, uang tunai Rp 8,2 juta dan USD 1,4 uang pecahan Rumania, 31 kartu bertuliskan Amazone yang berisi data Magnetic Stripe, 14 kartu bertuliskan Amazing yang juga berisi data Magnetic Stripe.
Yuliar menjelaskan, komplotan ini melakukan aksinya setelah mendapatkan data kartu kredit atau debit milik orang lain yang terdaftar dari negara luar dan card reader atau alat untuk mengcopy data kartu.
"Mereka ini membeli laptop dan kartu game Amazone dan Amazing. Selanjutnya, mereka mengcopy data ke dalam kartu tersebut. Setelah itu, mereka melakukan ilegal akses (mengambil uang di ATM). Seluruh data itu diinjeks dalam satu kartu. Jadi semua data yang diambil sudah masuk ke sini (kartu) dan di sini ada sekitar 40 kartu," ujarnya.
Kartu-kartu tersebut mereka dapat di luar negeri dan satu kartu berisi satu data nasabah.
"Kemungkinan besar yang diambil adalah punya warga negara asing yang sedang berlibur di Bali. Kenapa di Bali, karena mereka konsentrasi warga asing yang cukup banyak berada di Bali dan bisa mengambil keuntungan," jelasnya.
Para komplotan Skimming ini sudah memasuki Bali sejak tanggal 6 Maret 2019 dengan menggunakan paspor wisata. Informasi didapat, keempat pelaku masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) kepolisian Rumania dengan melakukan kasus yang sama.
"Mereka ini juga dicari oleh Kepolisian Rumania, karena merupakan residivis pelaku Cyber Crime di Negara Rumania," katanya.
Polisi masih menghitung nilai kerugian karena di setiap kartu dana nasabah berbeda-beda. Namu, dipastikan cukup banyak. Sejauh ini, ditemukan ada warga Indonesia yang menjadi korban karena pelaku memang menyasar turis asing.
"Tidak ada warga negara Indonesia, mereka datang untuk wisata. Sementara kerugiannya bisa cukup banyak. Mereka ini Organisasi Crime. Kasus skimming ini sudah tinggal ngambil dananya. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman," tegas Yuliar.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini terbongkar ketika delapan orang di Jepang menjadi korban melaporkan kejadian dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan, bisnis ilegal ini diotaki seseorang berinisial DBS yang sebelumnya berprofesi menjual handphone dan sim card
Baca SelengkapnyaMA mengetahui kejahatan carding itu dari temannya selama berada di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta.
Baca SelengkapnyaKeduanya memanfaatkan kelengahan pelaku saat berkencang dengan mereka di hotel.
Baca SelengkapnyaDua orang oknum karyawan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 8 tersangka dalam kasus penyewaan rekening penampungan judi online (judol) internasional di wilayah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaJFPE ditangkap polisi lantaran mencuri barang-barang milik mahasiswa yang indekos.
Baca SelengkapnyaPelaku FRW dan suaminya HS bekerja sebagai pegawai swasta bekerja sama. Mereka melakukan modus membuat kartu kredit menggunakan KTP orang lain.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Metro Jaya masih mendalami kasus ini dengan mendalami terkait kemungkinan adanya korban lain
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga kedapatan melakukan penipuan hingga menuai kerugian sekitar Rp800 juta.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencurian merupakan sindikat internasional yang beraksi di pelbagai daerah Indonesia.
Baca Selengkapnya