Lakukan Kejahatan Skimming, Dua WN Turki Ditangkap Polda Bali
Merdeka.com - Dua pria Warga Negara (WN) Turki berinsial EK dan AEM ditangkap petugas Ditreskrimsus Polda Bali. Keduanya diduga melakukan kejahatan skimming atau pencurian informasi pada strip magnetik kartu kredit atau debit di Bali.
"Modus, pelaku memasang alat berupa kamera tersembunyi yang dimodifikasi menyerupai perangkat ATM dan wifi router pada salah satu mesin ATM di wilayah Denpasar," kata Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho, Kamis (3/6).
Aksi pelaku terungkap setelah pihak bank mengetahui adanya peralatan yang terpasang pada mesin ATM, berupa kamera tersembunyi untuk merekam nomor PIN nasabah, serta wifi router yang berfungsi menyalin data nasabah yang melakukan transaksi pada mesin ATM itu.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap karena mencuri kabel optik? Polsek Jenggawah Kabupaten Jember menangkap SU (27) dan TH (25) warga Kabupaten Bangkalan akibat keduanya kedapatan mencuri kabel milik PT Telkom.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Pihak bank melaporkan hal itu kepada Ditreskrimsus Polda Bali. Setelah memperoleh informasi, petugas melaksanakan pemantauan di sekitar lokasi ATM di Jalan Imam Bonjol, Denpasar. Senin (31/5) sekitar pukul 01.30 Wita, dua pelaku datang mengendarai sepeda motor. EK masuk ke dalam mesin ATM dan mengambil kamera tersembunyi yang telah terpasang, AEM berjaga di luar.
Selanjutnya, polisi menangkap kedua pelaku. Mereka sempat melakukan perlawanan dan mencoba kabur, namun akhirnya berhasil ditangkap.
Dari tangan EK ditemukan obeng dan tas hitam berisi kamera tersembunyi yang diambil dari mesin ATM. Sementara itu dari AEM ditemukan diamankan satu tas.
"Berdasarkan hasil penggeledahan tempat tinggal pelaku di wilayah Canggu, ditemukan barang bukti berupa beberapa kartu magnetic stripe yang memuat data perbankan milik orang lain, laptop, alat pembaca kartu magnetic stripe, wifi router, dan kamera tersembunyi," imbuhnya.
Yuliar menyatakan, kerugian yang disebabkan aksi para pelaku masih dikembangkan. Namun petugas sudah mengamankan barang bukti berupa 1 set kamera tersembunyi, 1 set wifi router, 195 buah kartu magnetic stripe, 1 unit laptop, 1 set alat pembaca kartu magnetic stripe, serta pakaian yang digunakan kedua pelaku saat memasang dan mengambil alat di mesin ATM.
Kedua tersangka ini bolak-balik Thailand dan Indonesia sejak 2018. Selama di Indonesia, mereka tinggal Yogyakarta hingga akhirnya tertangkap di Denpasar.
"Iya, baru ketahuan di tempat ini. Saya kurang tahu pernah pasang di tempat lain atau tidak. Karena yang bersangkutan tidak mengaku," ujar Yuliar.
Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 30 Jo Pasal 46 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan/atau Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 8 tahun dan denda paling banyak Rp800 juta.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini terbongkar ketika delapan orang di Jepang menjadi korban melaporkan kejadian dialaminya ke polisi.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaSaat itu, tiga orang pelaku masuk ke vila sambil membawa senjata api kaliber 7,65.
Baca SelengkapnyaDua perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia ditangkap petugas Imigrasi dalam penggerebekan tersebut.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaPelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaSEK (34) dan AFM (29) terlibat dalam kasus overstay hingga prostitusi online di Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua komplotan jambret yang menyasar para turis atau Warga Negara Asing (WNA) di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaPara korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca SelengkapnyaKomplotan pencurian merupakan sindikat internasional yang beraksi di pelbagai daerah Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeduanya memanfaatkan kelengahan pelaku saat berkencang dengan mereka di hotel.
Baca SelengkapnyaBukannya mengembalikan, sopir taksi tersebut malah membawa tas milik WNA Perancis ke rumah.
Baca Selengkapnya