Lalai Asuh Bayi, Pemilik dan Pekerja Tempat Penitipan Anak di Bali Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Seorang bayi inisial ENA (3 bulan) meninggal dunia diduga akibat kelalaian petugas tempat tempat penitipan anak di kawasan Jl Badak Sari, Denpasar, pada Kamis (9/5) pagi kemarin. Terkait kejadian itu, polisi mengamankan pemilik usaha Ni Made Sudiana Putri (39) alias Bu Made dan karyawannya, Listiana alias Tina (39).
Untuk diketahui, bayi ENA dititipkan di Tempat Penitipan Anak (TPA) Princess House Childcare, Denpasar, Bali. "Satreskrim Polresta Denpasar, melakukan penyidikan tentang tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan matinya anak saat dititipkan oleh orang tuanya," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan, Senin (13/5).
Kematian bayi ENA bermula saat ayah korban bernama Andika Anggara menitipkan bayinya di tempat itu. Saat itu yang menerima adalah pegawai berinisial EJL. Korban langsung ditinggalkan oleh ayahnya.
-
Bagaimana cara menangani bayi tersedak? Jika bayi tersedak, segera lakukan beberapa langkah penanganan awal berikut ini:1. Biarkan si kecil batuk untuk mengeluarkan benda asing tersebut dengan sendirinya.2. Jika si kecil tidak batuk atau tidak mampu mengeluarkan benda asing yang membuatnya tersedak, letakkan ia di pangkuan dalam posisi tubuh tengkurap dengan bagian kepala lebih rendah dibandingkan punggung dan bagian bawah tubuhnya.3. Tepuk bagian tengah punggung si kecil secara perlahan sebanyak 5 kali . 4. Lihat ke dalam mulutnya. Jika Anda melihat ada sesuatu di dalam mulutnya, coba semaksimal mungkin untuk mengambilnya.5. Jika cara tersebut belum berhasil mengeluarkan benda yang membuat si kecil tersedak, balik tubuhnya hingga posisi telentang dengan posisi kepala tetap lebih rendah. Letakkan 2 jari di tengah dadanya dan tekan sebanyak 5 kali secara perlahan, kemudian lihat kembali ke dalam mulutnya. Cara-cara di atas biasanya mampu mengatasi kondisi bayi tersedak. Namun, bila benda asing yang membuat bayi tersedak tidak dapat dikeluarkan dari jalan napasnya, segera bawa bayi ke dokter anak. Jangan menunda untuk mencari pertolongan karena kondisi ini berbahaya bila dibiarkan terlalu lama.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Siapa yang mentahnik bayi? Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu anha bahwa Nabi sering didatangi para orang tua yang membawa bayinya untuk dimintakan berkah dan di tahnik.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Bagaimana cara mengatasi bayi tersedak? Sering kali, berhenti sejenak saat menyusui dan mengubah posisi bayi dengan penopang kepala dan leher yang lebih baik dapat membantu mengatasi masalah ini.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
EJL mengaku korban seperti tugasnya yakni memberikan susu, mengganti popok dan memandikan korban. Kemudian, pukul 15.30 Wita di hari yang sama, korban sempat terbangun dan menangis hingga kemudian tersangka Listiana membedong atau membungkus korban dengan selendang. Setelah membedong korban, tersangka kemudian memberikan susu kepada korban.
Namun saat itu, korban hanya meminum susunya sedikit hingga kemudian tersangka menengkurapkan korban dan menepuk pantat korban. Setelah menepuk pantat korban, tersangka kemudian meletakkan korban di atas kasur dengan posisi tengkurap, kemudian meninggalkannya.
Sekitar pukul 16.30 Wita, seorang saksi bernama Nanik yang juga pegawai sempat masuk kedalam kamar dan melihat korban berada di atas kasur dengan posisi tengkurap hingga kemudian saksi membalikkan badan korban dengan posisi terlentang.
Sekitar pukul 17.00 Wita, tersangka Listiana kembali lagi ke kamar dan kemudian menggendong korban. Namun pada saat menggendong korban, tersangka melihat korban sudah lemas yang kemudian tersangka panik dan memanggil teman-teman pegawai yang lain.
Setelah beberapa orang temannya berkumpul, akhirnya tersangka dan saksi bernama Candra berinisiatif membawa korban ke Rumah Sakit Bros di Denpasar untuk mendapatkan perawatan medis. Saat berada di rumah sakit, akhirnya diketahui korban telah meninggal dunia.
"Karena orang tuanya bekerja kemudian dititipkan dari pagi di TPA. Namun, saat diambil anak tersebut sudah ada di RS Bross dan diketahui meninggal dunia," jelas dia.
Atas kejadian tersebut, ayah korban langsung melaporkannya ke Mapolresta Denpasar dan pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan hingga mengamankan dua tersangka.
"Setelah balik bayi sudah dalam kondisi lemas lalu dibawa ke RS bross dan meninggal di RS dan kondisinya lemas. Iya ditinggal selama 30 menit, dan pengurusnya (Tersangka) saat itu mengurus anak yang lainnya. Kita juga sudah melakukan autopsi tinggal menunggu hasilnya," jelas Ruddi.
Bayi ENA baru dua pekan ini dititipkan kedua orangtuanya. Setiap pagi diantarkan, kemudian dijemput malam hari. Di tempat penitipan anak itu ada 50 bayi dengan sembilan pengasuh.
Tempat penitipan ini sudah berjalan tiga tahun namun hanya mengantongi izin yayasan saja, tidak dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
"TPA ini merekrut stafnya hanya lulusan SMP dan SMA dan tidak memiliki keahlian khusus untuk perawatan anak, khusunya bayi," ujarnya.
Dalam brosur Princess House Childcare juga dijelaskan bahwa makan dan minum ditangani ahli gizi. Namun hasil interogasi hanya melihat dari google, bukan dokter ahli gizi.
"Kita sudah tetapkan tersangka kemarin, dan kita sudah police line (TKP) dan ditutup selamanya, karena ilegal atau tanpa izin," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa ini terbongkar setelah salah satu pengasuh daycare berani melaporkan ke orang tua korban.
Baca SelengkapnyaIbu korban, YR (27), mengaku awalnya curiga dengan luka memar di tubuh kedua anaknya.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku melakukan kekerasan kepada bayi 7 bulan itu karena gemas.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga mengikat anak balita yang diasuhnya at di kursi bayi menggunakan isolasi.
Baca SelengkapnyaDalam kasus yang sudah dilaporkan ke Polresta Pekanbaru pada Mei 2024 itu, kepolisian sudah memeriksa sebanyak empat saksi.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaOrang tua anak merasa sikap Tata tidak mencerminkan dirinya yang dikenal sebagai influencer parenting.
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaTidak diketahui datang dari arah mana, seekor monyet langsung menarik si bayi yang tengah tertidur.
Baca SelengkapnyaPelaku tiba-tiba menggigit kaki kirinya. Sontak bocah itu menangis histeris sambil memegangi kakinya.
Baca Selengkapnya