Lancarkan penipuan lewat SMS dan telepon, pelaku pakai hipnotis
Merdeka.com - Kesulitan ekonomi dan meningkatnya harga bahan baku membuat alasan sebagian orang untuk melakukan berbagai cara demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mulai dari mencuri, merampok, menipu, berjudi, hingga melakukan begal seperti yang saat ini sedang marak terjadi.
Bahkan para pelaku kerap menggunakan alat atau bantuan lainnya untuk melancarkan aksinya. Salah satu cara yang sering dilakukan adalah dengan menghipnotis korbannya.
Hipnotis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadaran seseorang, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak dari Beta menjadi Alpha dan Theta.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara pelaku hipnotis di Madura menjalankan aksinya? Sembari menyerahkan satu pakaian, dan berpura-pura membayar, kedua pelaku mencoba mengecoh pegawai toko. Kejadiannya berlangsung pada Sabtu (8/7). Mengecoh pegawai toko dengan menyebut “mantra“ Menurut pegawai toko bernama Nur Aini, awalnya tidak ada gelagat yang mencurigakan dari keduanya. Para pelaku kemudian mendatangi meja kasir, dan hendak membayar belanjaannya.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa yang sering digunakan penipu untuk menjerat korban? Salah satu jenis tautan palsu yang sering digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab adalah tautan pemulihan akun DANA.
-
Apa yang dilakukan oleh pelaku hipnotis di Madura? Aksi ketiga WNA itu terekam dalam video CCTV. Sebelum menjalankan aksinya, mereka terlebih dahulu mengamati situasi di area toko. Mulanya mereka berkeliling dan melihat-lihat barang yang dijajakan di etalase. Tak berselang lama, dua orang pelaku mulai menjalankan aksi hipnotisnya dengan mendatangi meja kasir. Kedua pelaku ini berjenis kelamin perempuan, sedangkan satu lainnya pria yang berjaga di depan.
Menurut Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar, kebanyakan masyarakat melakukan hal itu karena tuntutan. Bahkan hipnotis seakan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
"Meningkatnya nilai ekonomi saat ini membuat orang bawah semakin sulit keuangannya. Sehingga orang-orang melakukan segala cara untuk bertahan hidup, seperti begal dan menipu," ujar Musni Umar ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (13/3).
Musni menambahkan, aksi penipuan dilakukan dengan cara menghipnotis. Pelaku biasanya menyampaikan hipnotisnya dengan memberi sesuatu, menatap mata korban, hingga melakukan kontak fisik seperti menyentuh korbannya. Setelah korban terhipnotis, baru lah pelaku melancarkan aksinya.
Maka, masyarakat dituntut untuk selalu waspada dalam segala situasi agar terhindar dari hipnotis. Ada pun tips-tips yang diberikan oleh Musni untuk menghindari aksi hipnotis. Jika bertemu seseorang yang tidak dikenal usahakan jangan terlalu akrab, apalagi sampai bersentuhan bahkan menatap matanya.
Sementara untuk menghindari penipuan melalui telepon atau SMS, usahakan jangan membalas atau mengikuti alur modus si pelaku. Masyarakat harus memastikan kejelasan dari sumber telepon atau SMS tersebut.
"Yang terpenting jangan termakan bujuk rayu dari si penipu. Modus untuk mendapat uang bisa dilakukan dengan seribu macam cara," imbuh Wakil Rektor Universitas Ibnu Chaldun tersebut. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaSeorang terapis perempuan melakukan penipuan dan penggelapan melalui aplikasi michat dengan kedok melayani jasa terapi pijat panggilan.
Baca SelengkapnyaBeredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut HH alias H menggunakan foto hingga video public figure yang telah diedit dengan konten seolah membagi-bagikan uang.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaAksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaBerkembangnya media sosial saat ini ustru dimanfaatkan oleh sindikat penipu dengan modus berkenalan untuk meraup uang dari para warganet.
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca Selengkapnya