Langkah Awal KLHK Turunkan Emisi Karbon Target 2030
Merdeka.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI tengah gencar melancarkan misi menurunkan emisi karbon di dalam negeri. Salah satunya, mengenalkan program Indonesia Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030.
FoLU Net Sink merupakan kondisi dimana antara tingkat serapan karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya telah seimbang, atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi yang dihasilkan sektor tersebut pada tahun 2030.
Untuk itu, sebagai langkah awal sosialisasi FoLU Net Sink 2030, KLHK RI memilih Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Mengingat, Sumsel salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai hutan luas.
-
Kenapa Kementan fokus bantu Sulsel? 'Pertemuan ini adalah implementasi arahan Bapak Presiden Jokowi yang meminta untuk mengarahkan 6 provinsi utama untuk ketersediaan pangan lebih khusus menghadapi El Nino.'
-
Kenapa penting melestarikan minyak bumi Sumut? Proses pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga diperlukan adanya usaha untuk melestarikan sumber daya alam yang kian hari kian menipis.
-
Kenapa keberlanjutan di Sumut penting? Keberlanjutan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mencegah kerusakan pada ekosistem.
-
Dimana sustainability diterapkan di Sumut? Praktik-praktik ramah lingkungan, penggunaan energi terbarukan, dan konservasi tanah serta air merupakan elemen-elemen penting dari sustainability dalam konteks lingkungan.
-
Mengapa penting menjaga kelestarian tanah di Sumut? Tanah memiliki peranan penting bagi seluruh kehidupan di bumi. Sebab, tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan cara menyediakan unsur hara serta air dan sebagai penopang akar tumbuhan.
-
Bagaimana cara mencapai keberlanjutan di Sumut? Untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan, kita dapat memulainya dengan memilih gaya hidup yang sustainable setiap hari.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian LHK, Ruandha Agung Sugardiman. Turut mendampingi Wakil Gubernur Mawardi Yahya.
"Jadi, kita tahu bahwa Sumatera Selatan ini salah satu daerah yang memiliki hutan luas, dan FoLU Net Sink 2030 ini salah satunya adalah membahas mengenai potensi ekonomi pada karbon. Sehingga program ini tentunya bisa menjadi andalan untuk menjaga kelestarian hutan kita, terutama di Sumsel ini," kata Ruandha dalam sambutannya, Rabu (24/8).
Ia juga menjelaskan, bahwa FoLU Net Sink 2030 menjadi landasan perubahan lingkungan ke arah yang lebih baik.
"Saya mengutip ayat dalam Alquran, dimana alam dirusak oleh ulah manusia. Dan ini disebabkan dari banyak hal, perusakan lingkungan, transportasi dan berbagai hal lainnya.
"Nah, untuk itu, mari sama-sama kita berbagai elemen untuk menjaga, melestarikan hutan dan lingkungan serta menumbuhkan rasa memiliki agar Indonesia bisa mencapai penurunan emisi dan perbaikan lingkungan saat ini, dan di masa mendatang," katanya.
Sementara itu, Wagub Sumatera Selatan Mawardi mengajak seluruh jajaran Pemprov dan masyarakat untuk mendukung penuh FoLU Net Sink.
"Saya kadang merasakan, malam saja kita tak jauh beda panasnya dengan siang, kenapa ini bisa terjadi, karena kondisi alam sudah memang harus menjadi perhatian khusus," tuturnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan negara bertemu di Forum South-South Knowledge Exchange, Kota Balikpapan.
Baca SelengkapnyaKawasan ini sengaja disasar sebagai upaya perusahaan dalam mendorong komitmen bersama untuk pemulihan lahan eks tambang.
Baca SelengkapnyaSekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni menyebut bahwa potensi pembangunan hijau di Kaltim sangat besar.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kata Bondan, Astra menargetkan bisa mengelola 10.000 hektar hutan sosial sampai 2030.
Baca SelengkapnyaDi atasnya, terdapat 200.000 spesies tanaman di antaranya pohon trembesi, mahoni, bayur, laban dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMeski penurunan sudah cukup signifikan, KLHK tidak memungkiri masih marak penebangan hutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKilang Pertamina Plaju berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Sumsel.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaAnggota LTKL telah melakukan terobosan terutama dalam hal mendorong inovasi berbasis alam.
Baca SelengkapnyaKolaborasi ini diawali dengan perintisan pembangunan Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca Selengkapnya