Langkah Kaki Nenek Marieta ke Masjid Berjarak 11,2 km dari Rumah
Merdeka.com - Nenek Marieta (73) tetap semangat menjalankan ibadah salat dzuhur dan ashar berjamaah ke Masjid Nurul Iman Padang. Padahal jarak rumahnya ke masjid mencapai 11,2 kilometer.
"Saya tinggal cukup jauh dan harus menggunakan angkutan kota menuju masjid ini," katanya di Padang, Jumat saat dijumpai di Masjid Nurul Iman. Seperti dilansir Antara, Jumat (17/5).
Dia selalu melaksanakan ibadah salat dzuhur dan asar di Masjid Nurul Iman yang terletak dekat Pasar Raya Padang. Jarak yang jauh tidak menyurutkan semangat Marieta. Dia meyakini, semakin jauh masjid yang dituju, maka pahalanya semakin besar di sisi Allah SWT. Sedangkan shalat subuh, magrib dan isya dilaksanakan di Masjid Muhajirin dekat rumahnya.
-
Kenapa Nenek Ngatemi baru naik haji di usia 99 tahun? Nenek Ngatemi baru bisa menunaikan ibadah haji saat ia menginjak usia 99 tahun.
-
Apa yang dilakukan Nenek Ngatemi sebelum naik haji? Wanita yang lahir tahun 1925 itu dulunya bekerja sebagai buruh tani dan berjualan beras. Dari penghasilannya itu Ngatemi menabung sedikit demi sedikit untuk berhaji.
-
Bagaimana Maia membantu jamaah? Dari ku antar sampe Raudhah, sampai ngarahin lokasi sholat, plus nganterin mereka ke arah jalan keluar.
-
Apa yang dilakukan Maia di Masjid Nabawi? 'Abis subuhan, langsung lari ke Raudhah, maklum biar nggak antri kelamaan. Walaupun sempat tiduran di masjid gara-gara abis salat tahajud, biar fit gitu pas ke raudhah,' tulis Maia.
-
Mengapa nenek Jorien tinggal di Jakarta? 'Dia bekerja di Jakarta, dan bertemu kakek saya di sini. Mereka jatuh cinta dan langsung menikah saat kembali ke Belanda pada tahun 1950,' kata Jorien dikutip dari kanal YouTube Candrian Attahiyyat.
-
Kenapa Maia membantu jamaah? Ga tahan liatnya, akhirnya Maia jadi guide buat mereka.
Selama Ramadan, nenek Marieta tidak pernah meninggalkan salat berjamaah di masjid. Bahkan salat magrib pun masih sempat berjamaah di masjid Muhajirin dekat rumahnya.
"Saya selalu bawa bekal untuk berbuka puasa, supaya bisa melaksanakan salat berjamaah di masjid karena kata ustaz salat berjamaah pahalanya lebih besar dari pada salat di rumah," sambung ibu dengan empat anak dan 11 cucu.
Menurut dia salat berjamaah di masjid juga lebih nyaman dan khusyuk. Bahkan dia juga bisa menyempatkan membaca Alquran sembari menunggu waktu salat.
Meskipun jauh dari rumah, bahkan mengeluarkan biaya Rp10.000 per hari untuk membayar ongkos angkot, Marieta tidak keberatan demi ibadah. "Karena saya belum mampu menunaikan ibadah umrah, haji, sedekah," sambungnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut sosok nenek usia 70 tahun lebih yang tiap hari ikhlas bersihkan Masjid dan tak mau digaji.
Baca SelengkapnyaIa sudah lama ingin daftar haji, tapi baru tercapai saat usianya 94 tahun.
Baca SelengkapnyaDi antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaTak banyak yang tahu, Mbah Harjo Mislan Jemaah haji tertua se-Indonesia pernah ikut perang melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaMeski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaMerry cuti bekerja. Ia pulang ke kampung halamannya di Madura. Di sana, Merry melakukan banyak kegiatan yang menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaIa mengaku sudah 11 hari melakukan perjalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaNurasik tahun ini berhaji bersama anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaAnnisa tak kenal lelah untuk berzikir dan menjalankan ibadah salat.
Baca Selengkapnya"Saya itu sangat bahagia, akhirnya bisa berada di Padang Arafah setelah menunggu 12 tahun."
Baca SelengkapnyaSeolah menghiraukan kondisi fisiknya yang tengah jatuh sakit, aksi seorang pria lanjut usia berikut ini justru begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaBertahun-tahun, tak ada anggota keluarganya yang tahu bahwa nenek Ngatima akan pergi haji
Baca Selengkapnya