Langkah Pemerintah Tanggapi Kemunculan Varian Baru Virus Corona
Merdeka.com - Pemerintah memberikan perhatian khusus menyikapi kemunculan varian baru dari virus Sars-Cov2 di South Wales Inggris. Selain memperketat perjalanan dari dan ke negara tersebut, saat ini sedang dilakukan pengujian terhadap 115 whole genome sequence (WGS) corona atau pengurutan menyeluruh dari gen virus corona yang ada di Indonesia.
"Saat ini Indonesia telah melakukan 115 whole genome sequencing," ucap Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito yang dikutip melalui channel Youtube BNPB Indonesia, Jumat (25/12).
Wiku menjelaskan, penelitian terhadap 115 genetik virus Corona ini untuk menggambarkan seperti apa saja yang terjadi sehingga menimbulkan variasi genetik virus baru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Kapan TB pertama kali ditemukan di Indonesia? Penyakit TB pertama kali tercatat di Indonesia pada masa kolonial, dan kala itu dikenal sebagai penyakit yang sangat mematikan, terutama di kalangan masyarakat miskin dan padat penduduk.
Menurutnya, penelitian ini tidak hanya dikarenakan temuan strain baru dari Corona di Inggris, Australia dan Singapura. Menurut Wiku, penelitian mutasi virus dilakukan pemerintah untuk memastikan pola mutasi yang terjadi di Indonesia dan global.
"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan survelliance perubahan genetika virus ini serta penyebarannya secara nasional maupun global upaya ini dapat memberikan gambaran pola sebaran virus Covid-19 di Indonesia kedekatan genetika dengan sequence yang sudah dilaporkan serta mengetahui sequence atau urutan mana yang lebih mudah menular dan lebih mengakibatkan keparahan," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, mutasi baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris sampai saat ini belum ada bukti telah menyebar di Indonesia. Kendati begitu, dia mengakui pengawasan di Indonesia memang belum secanggih Inggris.
"Saat ini kita simpulkan belum ada bukti varian ini sudah ada atau menyebar di Indonesia," ujar Bambang dalam siaran YouTube BNPB, Kamis (24/12).
Inggris Australia dan Singapura telah mengonfirmasi menemukan varian baru dari Covid-19.
Dia mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai penyebaran jenis baru Covid-19 ini. Apalagi, kasus positif dan penyebaran Covid-19 di Indonesia semakin meningkat.
"Kita harus waspada dengan tingkat peningkatan kasus positif dan juga infeksi makin tinggi kita harus jaga agar varian ini tidak membuat keadaan berat," kata Bambang.
Kendati tingkat penyebaran dan penularan Covid-19 baru ini lebih cepat, belum ada bukti yang menunjukan tingkat keganasan atau tingkat kematian terpapar virus ini lebih tinggi.
"Belum ada bukti tingkat keparahan lebih dan juga tidak menambah tingkat kematian," ucap Bambang.
Hanya saja, yang perlu dikhawatirkan adalah akurasi swab test PCR. Bambang mengatakan, mutasi Covid-19 ini bisa mengurangi akurasi swab test PCR.
"Kalau mesin PCR diagnostik menargetkan gen s maka kemungkinan ada gangguan akurasi dengan adanya varian ini," kata Bambang.
Sementara, apakah mutasi Covid-19 ini akan membuat vaksin tidak efektif, Bambang memastikan tidak akan terganggu.
"Vaksin masih tetap efektif meski ada varian baru ini," ucapnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya