Lapak digusur, pedagang Pasar Santa geruduk balai kota
Merdeka.com - Belasan pedagang kaki lima (PKL) dari Pasar Santa, Blok M, Jakarta Selatan, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur DKI Jakarta. Mereka menuntut adanya kesetaraan hak pedagang kecil dari pemerintah.
Menurut Koordinator Advokasi dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHHAM) Arimo Manurung, mereka tidak mendapatkan relokasi perdagangan setelah tempat berjualan mereka digusur beberapa hari yang lalu. Padahal, mereka sudah berjualan puluhan tahun di sana.
"Mereka hanya diberi waktu dua kali 24 jam untuk membereskan barang dagangan. Setelah itu digusur, tanpa diberikan tempat dagang pengganti yang layak," ujar Arimo, Jumat (13/2).
-
Siapa yang diusir pemilik toko? Pemilik toko makanan di Vietnam ini terlihat begitu marah. Ia bahkan mengusir satu keluarga dari tokonya. Pemilik toko ini tidak gentar mengusir paksa keluarga Israel tersebut.
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
-
Kenapa pedagang enggan kembali ke Pasar Kanjengan? Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
-
Kenapa Pasar Keresik Bura direlokasi? Lokasi yang lama tepat berada di pinggir jalan raya dan kesulitan area parkir. Alhasil dipindahkan di belakang Puskesmas.
-
Apa yang diprotes pedagang Teras Malioboro II? Mereka melakukannya sebagai aksi protes karena merasa tidak dilibatkan terkait rencana relokasi mereka ke tempat baru di Ketandan dan Beskalan.
-
Kenapa pembeli dikeroyok? 'Kemudian R Acoka justru menarik mobil tersebut dan terjatuh, lalu dia meneriaki Paisal dengan kalimat maling yang membuat warga terprovokasi,' katanya.
Menurut mereka penggusuran dilakukan karena kerap terjadi kemacetan di sekitar Pasar Santa. Namun, mereka berkilah kalau kemacetan tersebut bukan terjadi karena lahan perdagangan, melainkan dari mobil-mobil pengunjung dan pemilik kafe yang melakukan parkir liar di sekitar Pasar Santa.
"Ya gimana tidak macet. Satu orang pengunjung, satu mobil. Belum lagi pedagang di atas pasti bawa mobil. Mending kalau udah belanja langsung pulang. Ini mereka jajan sambil ngobrol-ngobrol berjam-jam," kata Imah, salah satu PKL Pasar Santa yang sudah 20 tahun berjualan di sana.
Imah menambahkan, kebijakan tersebut seolah pemerintah lebih mementingkan pedagang kelas atas dari pada masyarakat yang sudah berjualan lama di sana. Namun sayangnya, mereka tidak dapat mengatakan langsung kepada Gubernur maupun Wakil Gubernur.
"Masalah ini akan dibicarakan lagi, karena kita belum sempat ketemu sama Pak Gubernur," tambah Arimo.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaSetelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca SelengkapnyaInsiden kericuhan sempat terjadi di Teras Malioboro 2 yang berada di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7) malam.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.
Baca SelengkapnyaSejak awal sebenarnya telah dicapai kesepakatan bahwa Teras Malioboro II hanya ditempati selama dua tahun
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut
Baca SelengkapnyaPara pedagang mengeluhkan dampak kebakaran dan keamanan kepada polisi.
Baca Selengkapnya331 Lapak PKL di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor ditertibkan oleh Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaPutu menyampaikan, kepolisian akan memastikan agar proses relokasi dilakukan dengan adil dan transparan.
Baca Selengkapnya