Lapas & Rutan Tanjung Gusta digeledah, ditemukan uang masjid
Merdeka.com - Tim dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara menggeledah Rutan dan Lapas Tanjung Gusta, Medan, Minggu (22/7) malam hingga Senin (23/7). Dalam penggeledahan itu ditemukan uang puluhan juta rupiah yang disebut sebagai uang masjid.
Di Rutan dan Lapas Tanjung Gusta terdapat ratusan narapidana korupsi dan bandar narkoba di Rutan Tanjung Gusta. Narapidana korupsi paling banyak berada di Rutan.
Sekurangnya 200 personel dilibatkan dalam penggeledahan itu. Kegiatan itu tidak dilakukan mendadak. Rencananya telah beredar sejak sore hari, bahkan sebelum pelaksanaan diadakan apel di halaman lapas.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa saja yang disita saat sidak di Rutan KPK? 'Sidak itu berlangsung pada 28 April 2023 dan berdasarkan berita acara ditemukan antara lain empat buah handphone dan uang tunai sejumlah Rp30 Juta. Selanjutnya bahwa empat buah handphone itu dimusnahkan pada tanggal 9 Mei 2023 atas perintah terperiksa,' beber Albertina.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Dari penggeledahan yang dilakukan, petugas menemukan uang Rp 37.050.000 dari Lapas Tanjung Gusta dan Rp 6.600.000 dari Rutan. Mereka juga mendapati 31 handphone dan alat-alat elektronik lainnya, seperti rice cocker, charger, kamera digital, dan flashdisk. Ditemukan pula sejumlah pisau, kuali, gunting, mancis, kartu, dan lainnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Priyadi, mengatakan pihaknya akan memastikan pemilik dan asal uang yang ditemukan. "Saya dengar laporan dari Kalapas, uang tersebut adalah uang masjid. Kalaupun itu uang masjid, maka tidak boleh ada di situ. Harusnya ada pengurus masjid yang menangani itu,dan uangnya tidak boleh di situ," jelasnya.
Mengenai handphone yang ditemukan, Priyadi mengatakan pihaknya akan berusaha mendapatkan informasi penting dari perangkat itu. "Sebagian nanti yang bisa saya ambil akan saya ambil untuk saya sadap datanya. Nanti pada saatnya saya akan umumkan kepada saudara-saudara handphone itu isinya apa, karena kami juga sudah memiliki alat untuk mendeteksi itu," ucap Priyadi.
Dia menambahkan, penggeledahan akan dilakukan di seluruh Lapas dan Rutan yang ada di Sumatera Utara. Namun pelaksanaanya dilakukan secara bertahap. "Kita pelan-pelan akan menuju ke sana. Kita bekerja untuk melakukan langkah-langkah penertiban," ucap Priyadi.
Penggeledahan di Lapas dan Rutan Tanjung Gusta dilakukan menyusul ramainya pemberitaan tentang operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Dalam OTT itu, KPK memenukan dugaan transaksi antara narapidana dengan pihak lapas untuk memperoleh sejumlah fasilitas, termasuk kamar yang mewah.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum ada keterangan resmi dari KPK maupun Pemkot Semarang
Baca SelengkapnyaTak ada sepatah kata pun dari penyidik KPK saat keluar gedung Setdaprov Jatim.
Baca SelengkapnyaSelain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK juga meminta keterangan Sekretaris Disdik Kota Semarang Erwan Rachmat dan seorang staf lainnya dalam penggeledahan tersebut.
Baca SelengkapnyaKabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, saat penggeledaan tim penyidik menemukan sejumlah uang baik dalam bentuk Rupiah maupun mata uang asing.
Baca SelengkapnyaDalam video yang diunggah @ahmadsahroni88 ini disebutkan di ruangan Staf Khusus Budi Arie.
Baca Selengkapnya