Laporan Dicabut, Kasus Anak Polisikan Ibu di Demak Berakhir dengan Pelukan
Merdeka.com - Agesti Ayu Wulandari (19) sempat melaporkan ibu kandungnya, Sumiyatun, ke polisi atas kasus penganiayaan. Kasus ini akhirnya berujung damai dengan pencabutan laporan polisi di Kejaksaan Negeri Demak, Rabu (13/1).
Agesti Ayu sebagai anak kandung mendatangi ibunya diwarnai isak tangis lantas memaafkan perlakuan orang tuanya tersebut. Dengan pelukan kasih sayang, dia juga meminta maaf kepada orang tua yang telah membesarkannya.
Mendengar itu, Sumiyatun juga tidak kuasa menahan tangisnya. Dengan sangat erat, ia memeluk Agesti Ayu. Dengan lembut tangannya mengelus punggung anak pertamanya.
-
Kenapa keluarga APD mencabut laporan polisi? 'Sehingga saya menghargai orang tua pelaku, sedangkan alasan kita untuk mencabut laporan polisi, karena tersulut emosi membuat laporan ke polisi melihat anak yang merintih kesakitan di rumah sakit,' jelasnya.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana orang tua pelaku dan korban menyelesaikan kasus penganiayaan anak SD? “Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban,“ terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
-
Siapa yang melaporkan Aiman ke polisi? Aiman Witjaksono resmi melayangkan perlawanan terhadap penyidik Polda Metro Jaya buntut penyitaan handphone.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Kenapa pelaku penganiayaan dibebaskan? Dengan potongan video selanjutnya korban yang masih bocah sempat menangis setelah kepalanya dipukul dengan botol.'Meskipun Om aing jenderal aing tak pernah minta tolong ke om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjen Rifki Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong, gak pernah,' ujar si remaja dalam video.
Agesti memutuskan mencabut laporan polisi atas inisiatif pribadi. Bahkan di tengah ujian kuliah, ia menyempatkan pulang dari Jakarta menuju Kota Demak untuk bertemu ibu kandungnya.
"Saya cabut laporan ini tanpa disuruh siapapun. Ibu, saya tetap anak ibu. Mohon maaf selama ini Agesti ada salah," kata Agesti.
Dengan pelukan penuh kasih sayang, dia sudah tidak memandang ibunya sebagai pelaku penganiayaan, tetapi sebagai seorang ibu yang sayang kepada anak-anaknya.
"Bagaimanapun dia adalah orang tua yang sangat saya banggakan. Beliau sudah membesarkan saya. Yang melahirkan saya, memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya," ujarnya.
Sementara itu Sumiyatun merasa lega setelah sekian lama tidak bertemu anaknya, ia kini bisa meluapkan rasa kangennya kepada anak atas kekhilafannya.
"Maafkan mamah ya sayang ya, Mamah banyak dosanya. Semoga Agesti memaafkan mamah," terang Sumiyatun.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan bahwa laporan polisi terkait kejadian dugaan pelecehan seksual itu tidak ada.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, pengacara Sunan Kalijaga melaporkan ketua umum partai politik (parpol) ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPelaku hingga saat ini masih menjalankan pemeriksaan oleh penyidik
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaKasus ini viral usai pihak kejaksaan melakukan penahanan terhadap Supriyani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kendar
Baca Selengkapnya