Laporan menteri jadi bahan evaluasi Jokowi untuk reshuffle?

Merdeka.com - Batas akhir penyampaian laporan kinerja menteri selama 6 bulan kemarin adalah Kamis (18/6) besok. Laporan tersebut dianggap sejumlah kalangan sebagai bahan evaluasi Presiden Joko Widodo untuk mereshuffle menteri-menterinya.

"Mulai malam ini dan besok pagi muncul laporannya," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/6).

Lebih lanjut, Andi enggan menjelaskan secara detail bila laporan dan perencanaan kinerja menteri sebagai bahan presiden untuk mengganti menterinya. "Presiden hanya minta laporan itu saja. Laporan dan perencanaan sampai November 2015. Itu saja perintah presiden," jelas Andi.

Menurut Andi, urusan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Walaupun sempat dikabarkan bila laporan kinerja menteri-menteri itu akan dijadikan bahan oleh Jokowi untuk mengganti menterinya pasca lebaran nanti.

"Ya akan dipakai oleh Presiden untuk evaluasi, kepentingan evaluasinya apa, lalu presiden yang menentukan," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo mengumpulkan menteri-menterinya di Kantor Presiden untuk melakukan sidang kabinet paripurna. Adapun agenda utamanya adalah membahas rencana kerja pemerintah tahun 2016.

"Sebelum masuk ke pokok rencana kerja pemerintah 2016, saya ingin sampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan pencapaian program yang kita lakukan," kata Jokowi dalam sambutannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/6).

Pertama, Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga menyampaikan laporan program 6 bulan mulai November sampai April 2015.

"Saya minta 2 hari ini dapat diselesaikan," tegasnya.

Selanjutnya, Jokowi meminta kementerian dan lembaga untuk menyampaikan rencana program 6 bulan ke depan. Mulai dari bulan Mei sampai Oktober secara rinci.

"Tetapi tidak lebih dari 2 halaman," kata Jokowi.