Laporan teror janggal pengacara korban Novel
Merdeka.com - Pengacara korban dugaan kasus kriminal Novel Baswedan, Yuliswan, meminta perlindungan ke Polres Kota Bengkulu. Sebabnya, dia mengaku mendapat teror.
Menurut Yuliswan di Bengkulu kemarin, rumahnya ditembak oleh orang tak dikenal. Dia mengaku kaca jendela rumahnya bolong akibat benturan benda keras. Kaca yang bolong merupakan jendela kamar tidur dia. Hal itu terjadi pada Minggu (21/2).
"Kami sudah minta perlindungan juga pada yayasan perlindungan saksi dan korban, karena telah membuat laporan pengaduan ke kepolisian," kata Yuliswan.
-
Dimana senjata ditemukan? Artefak ini ditemukan di lokasi proyek perluasan jalan raya pada Agustus lalu di sebuah situs bernama Løsning Søndermark.
-
Siapa yang menemukan senjata itu? Tombak Schoningen yang ditemukan di Jerman pada 1990-an mengungkap banyak informasi tentang bagaimana kehidupan manusia Neanderthal.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Dimana senjata itu ditemukan? Di lokasi pencarian Schoningen, Lower Saxony, arkeolog menemukan lebih dari 10.000 tulang kuda liar dan tujuh tombak kayu, serpihan tombak lain, dan dua tongkat lempar.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
Meski begitu, menurut Yuliswan, usai dugaan teror penembakan rumahnya oleh orang tak dikenal, belum ada pengamanan dari pihak kepolisian.
"Kalau pelemparan kacanya pasti pecah, ini menimbulkan lubang, artinya ada benda tumpul berkecepatan tinggi menghantam," ucap Yuliswan.
Yuliswan mengaku tidak mempunyai musuh, tidak tersangkut utang piutang, apalagi permasalahan kriminal. Yuliswan menduga teror itu bisa saja terjadi karena dia sebagai pengacara menangani kasus-kasus sensitif.
"Ada dua kasus yang hangat saat ini saya tangani. Kasus dugaan korupsi yang menyangkut Ketua DPRD Seluma, Bengkulu, dan kasus Novel Baswedan," ujar Yuliswan, seperti dilansir dari Antara.
Kendati demikian, Polres Kota Bengkulu masih belum yakin, dengan dugaan penembakan Yuliswan benar-benar aksi teror.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta mengatakan, kajian juga berguna sebagai petunjuk apakah akan dilakukan tindakan pengamanan di rumah Yuliswan.
"Dari laporan, kita selidiki rumah dan lokasi dugaan penembakan. Namun tidak ditemukan proyektil peluru," kata Ardian.
Menurut Ardian, jika benar kaca jendela rumah Yuliswan ditembak orang tidak dikenal, mestinya ada proyektil dari peluru menghantam kaca. Namun, pada penyelidikan baru ditemukan bukti berupa kaca jendela bolong oleh hantaman benda keras.
"Tunggu, kami selidiki dulu, nanti baru bisa dijelaskan kasusnya," ujar Ardian. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, polisi masih menemui sejumlah kekurangan persyaratan untuk menetapkan status tersangka.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaLaporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.
Baca SelengkapnyaTerkait masih bersarangnya peluru saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaHotman Paris soal Misteri Hilangnya Motor Pegi Setiawan: Bukti Tidak Lengkap, Belum Bisa Ditetapkan Tersangka!
Baca Selengkapnya