Laporkan Jokowi-PSI, ACTA bawa bukti berita media online
Merdeka.com - Pertemuan Presiden Joko Widodo dan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana pada Kamis (1/3) lalu menuai polemik panjang. Hari ini, Senin (5/3), Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan pertemuan itu ke Ombudsman RI.
Dalam laporannya, ACTA membawa bukti unggahan berita di salah satu media online yang berisi pertemuan PSI dengan Jokowi membahas pemenangan Pilpres 2019.
"Kita berdasarkan keterangan media. Ini kan keterangan dari salah satu ketua partai (PSI) yang diliput media. Ini kan dia ngaku (membahas pemenangan Pilpres)," kata Wakil Ketua ACTA, Ali Lubis di Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Kapan Jokowi menandatangani berkas capim KPK? Untuk diketahui, Jokowi telah menandatangani berkas laporan hasil akhir daftar nama calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024—2029. Berkas capim dan dewas yang dilaporkan oleh panitia seleksi telah ditandatangani sejak Senin (14/10) sore.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
Ali mengatakan, hanya membawa satu bukti. Jika memang ada bukti tambahan seperti video, pihaknya akan menyerahkan bukti susulan ke Ombudsman.
"Saat ini kita lampirkan cuma satu dulu. Nanti kalau memang ada tambahan, kita tambahkan. Berita dari satu media untuk sampelnya," ujarnya.
Ali mengatakan Istana tak boleh digunakan untuk membahas pemenangan Pilpres. Di dalam Istana hanya boleh membahas kepentingan rakyat Indonesia seluruhnya. Presiden adalah penyelenggara negara dan Istana merupakan pusat pelayanan publik. Ia juga membantah jika ada pihak yang menuding laporannya salah alamat.
"Presiden itu kan induk dari seluruh pelayanan. Atasan dari seluruh pejabat, termasuk juga Istana Negara. Jadi kalau yang bilang salah alamat menurut persepsi hukum mereka sah-sah saja," jelasnya.
Laporan tersebut telah diterima Ombudsman secara resmi. Saat membuat laporan, Ali mengatakan diminta menceritakan kronologi pertemuan PSI dengan Jokowi. Kronologi ini untuk kelengkapan laporan dan akan dikirim ACTA melalui surel.
"Bukti tidak diminta lagi," kata dia.
"Ini statusnya diterima kok dan statusnya jelas. Dan stempelnya juga resmi dan basah," lanjutnya.
Selanjutnya laporan itu akan diteliti dan dikaji Ombudsman. "Mereka yang menentukan siapa di sini yang melanggar administrasi sesuai dengan UU 37 Tahun 2008," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan usai putusan MK yang mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).
Baca SelengkapnyaSejauh ini kepolisian belum bisa menerima laporan dari karena kurangnya bukti-bukti yang diajukan.
Baca SelengkapnyaKetut belum merinci jadwal pemeriksaan terhadap Achsanul Qosasi di Gedung Bundar Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca Selengkapnya