Larang Pembakaran, Pemprov Riau Siapkan Ekskavator untuk Buka Lahan Petani
Merdeka.com - Pemprov Riau menyiapkan alat berat ekskavator untuk masyarakat yang ingin membuka lahan. Langkah itu dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Buka lahan jangan dengan cara membakar. Kami siapkan dan bantu ekskavator untuk petani. Semoga dengan ini dapat membantu masyarakat kita yang ingin mengelola lahannya. Kami juga terbantu dalam mengatasi karhutla," ujar Gubernur Riau Syamsuar kepada merdeka.com, Kamis (4/3).
Menurut Syamsuar, bantuan ekskavator itu merupakan salah satu solusi yang diberikan pemerintah agar masyarakat tidak mengolah lahan dengan cara membakar. Alat berat itu kini ditempatkan di enam UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Kenapa Pertamina Hulu Rokan membuat lahan basah? Inovasi yang dilaksanakan untuk mendukung capaian Net Zero Emission (NZE) 2060 tersebut dipaparkan pada Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB 2023 atau Conference of the Parties (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
Syamsuar mengimbau masyarakat yang ingin membuka lahan agar menghubungi Dinas PUPR Provinsi Riau. Pihaknya berharap eksavator milik Pemprov Riau bisa membantu masyarakat yang ingin mengelola lahan.
"Sekarang pemerintah sudah menyiapkan ekskavator itu. Kita melarang membuka lahan dengan cara membakar. Kan sudah ada solusinya yakni dengan menggunakan ekskavator milik Pemprov Riau," jelasnya.
Kabid Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Jim Gafur mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di Riau semakin meluas. Sejak awal Januari hingga awal Maret 2021, total luas lahan terbakar di Riau mencapai 492,56 hektare.
Petugas gabungan masih berjibaku melakukan pemadaman dan pendinginan di 19 titik karhutla di Riau.Tim satgas itu terdiri dari TNI/Polri, Manggala Agni, MPA (masyarakat peduli api), dan personel BPBD.
"Ada 19 titik karhutla, yaitu tujuh titik di Bengkalis, masing-masing tiga titik di Dumai dan Indragiri Hilir, empat titik di Kepulauan Meranti, serta masing-masing satu titik di Indragiri Hulu, dan Rokan Hilir," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaMotifnya untuk membuka lahan atau untuk menanam bibit kelapa sawit seluas 3 hektare.
Baca SelengkapnyaGalian tersebut tidak ditutup dan diperbaiki seperti semula. Sehingga kerap kali bekas galian itu cepat rusak dan kondisi itu sangat meresakan warga.
Baca SelengkapnyaPenanaman 1000 hektare juga bisa menambah pendapatan petani dalam mengolah hasil produksinya.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem melanda Kota Pekanbaru, Riau. Suhu rata-rata di kota tersebut mencapai 38 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaSelama periode 1 Juli sampai 24 Juli 2024, terdapat 28 titik panas
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaLahan seluas 312 Hektare di Inhu Riau terbakar. Proses pendinginan masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaPolisi langsung melakukan pemeriksaan terhadap S. Dia mengakui perbuatannya telah membuka lahan dengan cara dibakar.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca Selengkapnya