Larangan salatkan pendukung penista agama buat geram Menag & MUI
Merdeka.com - Suara penolakan terhadap penista agama terus menggema di Jakarta. Setelah sebelumnya demo besar-besaran di Jakarta beberapa waktu lalu, kini beredar spanduk ujaran kebencian di sejumlah masjid atau perkampungan warga.
Dalam spanduk itu tertulis mengharamkan menyalatkan jasad warga yang memberikan dukungan pada penista agama. Spanduk itu mulai terlihat sejak pekan lalu.
Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia bereaksi keras atas banyaknya spanduk demikian beredar. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak umat beragama untuk menjadikan rumah ibadah sebagai tempat saling merekatkan persaudaraan dan memperkokoh prikemanusiaan.
-
Apa yang dimaksud dengan spanduk lucu? Spanduk ini bisa memuat pesan apa saja. Mulai dari identitas rombongan, hingga kata-kata kutipan yang menghibur.
-
Kenapa penting untuk pasang spanduk 1 Muharram? Dalam semangat menyambut 1 Muharram, berbagai kegiatan keagamaan dan sosial diadakan untuk mempererat tali silaturahmi serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Salah satu cara menyambut momen istimewa ini adalah dengan memasang spanduk yang berisi kata-kata inspiratif dan penuh makna, yang dapat menyemangati dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya tahun baru Hijriyah.
-
Kenapa kata-kata spanduk Ramadan penting? Tentu saja, mereka akan menyambutnya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak juga tidak sabar menanti datangnya bulan penuh berkah ini. Biasanya, anak-anak akan disuruh membuat spanduk Ramadhan saat masih duduk di bangku sekolah. Dalam spanduk tersebut nantinya akan berisikan kata-kata bijak maupun kata-kata menyambut datangnya Ramadhan.
-
Kapan pamflet lomba 17 Agustus disebar? Pamflet lomba 17 Agustus biasanya disebar beberapa minggu sebelum tanggal perayaan kemerdekaan, agar masyarakat memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri.
-
Apa yang menjadi pesan utama dari spanduk 1 Muharram? Spanduk yang dipasang di berbagai sudut kota atau di depan masjid-masjid tidak hanya menjadi penghias lingkungan, tetapi juga sebagai media dakwah yang efektif. Kata-kata yang tertera di spanduk dapat memberikan motivasi, semangat, dan pengingat bagi setiap orang yang membacanya untuk menyongsong tahun baru dengan hati yang bersih dan tekad yang kuat.
-
Apa yang menjadi isi utama kata-kata spanduk Ramadan? Dalam spanduk tersebut nantinya akan berisikan kata-kata bijak maupun kata-kata menyambut datangnya Ramadhan.
Ajakan ini disampaikan Menag dalam siaran pers di laman Kemenag.go.id, Sabtu (25/2), sehubungan adanya rumah ibadah yang memasang spanduk bertuliskan 'Masjid ini tidak mensalatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama' yang juga viral di media sosial.
Di tempat berbeda, ada juga spanduk yang terpasang dengan tulisan 'Masjid ini serta seluruh jemaah masyarakat muslim yang patuh dan taat kepada Kitab Suci Alquran Surat At Taubah ayat 84 tentang orang munafiq tidak akan mensalatkan, mentahlilkan, dan membantu pengurusan jenazah orang-orang munafiq yang membela dan mendukung penista agama'.
Menag berharap semua pihak bisa menahan diri untuk tidak menyampaikan ujaran atau memasang spanduk atau selebaran yang justru bisa merusak persatuan umat dan bangsa.
"Marilah kita jadikan rumah ibadah sebagai tempat yang paling aman, dan karenanya tidak boleh justru menjadi tempat sumber munculnya keresahan dan pertikaian antarkita," pesan Menag, Sabtu (25/02).
Menurut Menag, dalam suasana dengan tensi politik yang kian meninggi, umat beragama harus dapat menempatkan ajaran agama sebagai faktor perekat ikatan persaudaraan sebangsa. Nilai-nilai kemanusiaan harus menjadi arah pengamalan ajaran agama sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga.
Untuk itu, Menag mengajak seluruh penanggungjawab, pengurus, dan pengelola rumah ibadah, untuk tidak menjadikan rumah ibadah sebagai tempat yang bisa memicu konflik antarsesama umat beragama.
"Janganlah perbedaan pilihan politik dan keyakinan paham keagamaan sampai memutus hubungan persaudaraan kita seagama, sebangsa, dan persaudaraan sesama umat manusia".
Seruan serupa juga disampaikan MUI. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi menegaskan, kewajiban umat Islam mensalatkan muslim yang meninggal. Tidak ada sangkut paut dengan munafik atau kafir.
"Kita tidak boleh menghukumi seseorang itu munafik atau kafir, yang berhak hanya Allah SWT," kata Zainut di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (25/2).
Dia mengingatkan kepada umat Islam bahwa mengurus jenazah hukumnya fardhu kifayah. Maka umat Islam berkewajiban memandikan, mengkafani, mensalatkan dan menguburkan bagi seorang jenazah Muslim. Fardhu kifayah artinya jika tidak ada seorang pun yang melaksanakannya, dalam konteks ini mengurusi jenazah, maka semua orang yang mukim atau bertempat tinggal di daerah tersebut berdosa.
Zainut mengisahkan, sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Umar bin Khattab RA yang pernah berkata, "Dulu ketika Rasulullah masih hidup untuk menilai apakah orang itu munafik atau tidak itu dijawab dengan turunnya wahyu Allah. Tetapi setelah Rasulullah wafat maka untuk menghukumi seseorang itu beriman atau tidak hanya bisa dilihat dari yang tampak lahirnya bukan batinnya".
Nabi SAW, bersabda "kita hanya menghukum apa yang tampak dan Allah SWT yang menghukum apa yang tersimpan di hati." Sabda itu menunjukkan tidak bolehnya memvonis keyakinan dan kepercayaan orang lain sepanjang orang tersebut masih memperlihatkan ke-Islamannya.
Pesan Zainut ini terkait kabar adanya masjid yang menolak jenazah Muslim yang menjadi pendukung terdakwa kasus dugaan penistaan agama Islam. "Memang secara resmi sampai saat ini MUI belum mendapatkan laporan dari masyarakat tentang kejadian ini. Semoga saja hal tersebut tidak benar," kata dia.
MUI mengimbau kepada semua umat Islam agar bersikap proporsional, tidak melampaui batas. Umat Islam harus tetap menjaga persaudaraan. Umat Islam harus saling membantu dan menolong saudara yang terkena musibah itu perbuatan yang sangat terpuji.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melakukan Salat Jumat di Masjid Al-Waqfiyah, Salemba, Jakarta Pusat. Masjid ini merupakan tempat di mana beredar isu tidak akan mensalati dan tahlilkan pendukung pasangan calon tertentu.
Djarot saat menjadi khatib Salat Jumat sempat menyinggung isu tersebut di hadapan jemaah. Di mana ternyata isu tersebut merupakan informasi salah atau hoax.
"Ada satu pengumuman dari Masjid Al-Waqfiyah ini yang menyatakan bahwa kira-kira, bagi umat muslim yang memilih pasangan calon tertentu kalau meninggal dunia tidak akan disalati, tidak dibacakan tahlil," katanya, Jumat (24/2).
Mantan Wali Kota Blitar ini menambahkan, isu tersebut dari kerabatnya di Surabaya dan langsung mengklarifikasi bahwa informasi tersebut bohong. Pada informasi yang berkembang, mereka yang ingin bertaubat harus melakukan di hadapan lima pengurus masjid.
"Padahal saya tidak tahu ini benar atau enggak. Tetapi saya mau jangan sampai ada yang termakan isu itu," tegasnya.
Politisi Partai PDI Perjuangan ini mengaku, bersyukur karena beberapa hari kemudian mendengar pihak Masjid Al-Waqfiyah sudah membantah isu itu.
"Kami apresiasi dan beri penghargaan setingginya kepada pengurus masjid yang meluruskan berita itu bahwa itu tidak benar," tutup Djarot.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DMI juga melarang lingkungan sekitar masjid dipakai untuk memasang alat peraga kampanye hingga baliho.
Baca SelengkapnyaAlat peraga kampanye milik peserta pemilu yang dipasang di area pemakaman umum dan median jalan melanggar aturan.
Baca SelengkapnyaMenjelang Pemilu 2024, alat peraga kampanye (APK) bertebaran hampir di setiap sudut Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Ilir Barat I, Palembang dibuat heboh dengan adanya poster tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit baliho caleg juga bendera parpol mengganggu pengendara yang melintas
Baca SelengkapnyaKubu 01 dan 03 menggelar aksi salat dzuhur berjemaah d tengah jalan di depan Patung Kuda Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Baca SelengkapnyaKombes Jeki juga melakukan sosialisasi tahapan Pemilu dan menjaga Kamtibmas kepada warga di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaBripka Rosdimansah mengingatkan masyarakat akan larangan kampanye politik di tempat ibadah saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaAksi ini sebagai bentuk untuk mendeklarasikan kampanye damai Pemilu tahun 2024 untuk menandai dimulainya masa kampanye pada 28 November.
Baca SelengkapnyaRonny tidak mengungkapkan nama pihak yang diduga sebagai otak penyebaran spanduk tersebut, tetapi pelaku merasa terganggu ketegasan Megawati.
Baca Selengkapnya