Larung tokoh wayang, warga Yogyakarta harap tak ada hoaks di Pilpres 2019
Merdeka.com - Gerakan rakyat anti hoaks (Gerah) menggelar aksi budaya dengan melarung sejumlah tokoh wayang di Pantai Parangkusumo, Bantul, Senin (8/10). Aksi larung ini merupakan simbolisasi Gerah yang prihatin dengan kondisi masyarakat Indonesia yang jelang Pilpres 2019 ini saling hujat, memojokkan dan suka berbohong demi menaikkan elektabilitas.
Acara labuhan wayang ini diawali dengan menggelar doa bersama di Cepuri Parangkusumo. Usai berdoa, diiringi tari Larung Brahala, para warga yang tergabung dengan Gerah ini berjalan kaki. Jalan kaki dari Cepuri hingga pantai Parangkusumo yang kemudian dilanjutkan dengan melarung sejumlah tokoh pewayangan.
Ketua Gerah, Anter Asmoro Tedjo mengatakan, acara larung ini merupakan aksi budaya yang dilandasi oleh rasa keprihatinan terhadap kondisi bangsa Indonesia saat ini. Menurutnya, Indonesia saat ini sedang mengalami ancaman hoaks atau kabar bohong demi meraih dukungan atau simpati masyarakat.
-
Siapa yang berperan dalam ketoprak Polres Bantul? 'Ternyata Pak Kapolres beserta seluruh jajarannya dan anggota, serta Kapolsek-Kapolsek bisa bermain kethoprak. Walaupun latihannya cuma sekali tetapi sangat bisa menguasai pementasan,' kata Joko.
-
Siapa yang menari Babukung? Penarinya disebut bakung, dan berasal dari desa tetangga.
-
Siapa yang memakai tusuk konde kembang goyang? 'Tusuk konde kembang goyang' adalah aksesori kepala tradisional yang sering dipakai dalam busana adat Jawa. Agnes Mo memilih mengenakannya sebagai simbol kebanggaan akan warisan budaya Indonesia.
-
Siapa yang menari di Tari Kretek Kudus? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Tari Kretek dibawakan beberapa penari perempuan sebagai representasi buruh dan satu penari laki-laki sebagai representasi mandor.
-
Siapa yang biasanya memainkan tari perang di Relief Candi Borobudur? Tarian ini biasanya dimainkan oleh sepasang penari.
-
Tari Kecak menggambarkan apa? Tari Kecak sendiri berasal dari ritual keagamaan yang disebut dengan Sanghyang, yang merupakan ritual upacara adat masyarakat Bali. Tarian ini menggambarkan bagaimana para raja dan ratu Bali melakukan meditasi. Dengan tujuan untuk memohon dukungan dari para dewa dalam pertempuran melawan Raja Rawana.
"Ada wayang Sengkuni, Rahwana, Dursasana dan Sarponeko yang kami larung. Dilarungnya tokoh wayang Sengkuni, Rahwana, Dursasana serta Sarpokenoko ke laut merupakan simbolisasi atau harapan agar mereka yang suka bohong tak bisa hidup di Indonesia. Melalui aksi budaya ini, rakyat Yogyakarta khususnya dan Indonesia bebas dari sifat jahat dan aksi hoax yang menggejala dalam politik dan budaya bangsa," katanya.
Anter menyebut ada banyak tokoh politik yang saat ini memiliki watak seperti tokoh wayang yang dilarung. Anter menyebut tokoh-tokoh politik saat ini mirip dengan sosok pewayangan bernama Sengkuni.
"Ada banyak wajah Sengkuni hadir dalam politik elit saat ini. Ini kemudian yang mendorong kami melakukan laku budaya agar wajah kebangsaan Indonesia lebih bermartabat. Watak licik, culas, saling adu domba akan membuat anak bangsa terpecah sehingga watak dari Sengkuni dan kawan-kawannya dijauhkan dalam demokrasi di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, seniman ketoprak asal Yogyakarta, Bondan Nusantara menuturkan dipilihnya tarian Larung Brahala yang dibawakan oleh tiga orang penari itu adalah simbolisasi sifat angkara murka, licik, culas, suka mengadu-adu yang sangat berbahaya dalam tahun politik ini.
"Watak buruk itu kita buang ke laut agar ke depannya agar pesta demokrasi berjalan dengan sejuk, menggembirakan, berbudaya, bermartabat dan memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat Indonesia," tutup Bondan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 besok
Baca SelengkapnyaCara kampanye dilakukan caleg itu mendapat apresiasi dari warga.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan wilayah Solo merupakan salah satu basis PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaMenyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu di sejumlah wilayah Indonesia pada Minggu (10/3/2024) lalu telah melakukan serangkaian ritual.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa #PemiluTanpaOligarki yang turut menghadirkan boneka gurita raksasa di Bundaran HI ini berujung pada ditangkapnya 12 aktivis Greenpeace.
Baca SelengkapnyaWayang menjadi ritual kehidupan. Bagaimana kejahatan dikalahkan dengan kebaikan.
Baca SelengkapnyaMassa dari Koalisi Pilih Pulih mengarak sejumlah instalasi boneka berwajah ketiga capres serta boneka gurita dan pinokio raksasa berkeliling Jakarta,.
Baca SelengkapnyaPengundian dan penetapan yang berlangsung kemarin, diwarnai dengan perang yel-yel para pendukung.
Baca SelengkapnyaSeblang merupakan tarian mistis di mana penarinya adalah perempuan terpilih.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaAda beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMaskot-maskot Pilkada 2024 hadir dalam beragam desain dan konsep, mencerminkan kekayaan budaya dan warisan lokal.
Baca Selengkapnya