Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Larung tokoh wayang, warga Yogyakarta harap tak ada hoaks di Pilpres 2019

Larung tokoh wayang, warga Yogyakarta harap tak ada hoaks di Pilpres 2019 Melarung tokoh wayang di Pantai Parangkusumo. ©2018 Merdeka.com/Purnomo Edi

Merdeka.com - Gerakan rakyat anti hoaks (Gerah) menggelar aksi budaya dengan melarung sejumlah tokoh wayang di Pantai Parangkusumo, Bantul, Senin (8/10). Aksi larung ini merupakan simbolisasi Gerah yang prihatin dengan kondisi masyarakat Indonesia yang jelang Pilpres 2019 ini saling hujat, memojokkan dan suka berbohong demi menaikkan elektabilitas.

Acara labuhan wayang ini diawali dengan menggelar doa bersama di Cepuri Parangkusumo. Usai berdoa, diiringi tari Larung Brahala, para warga yang tergabung dengan Gerah ini berjalan kaki. Jalan kaki dari Cepuri hingga pantai Parangkusumo yang kemudian dilanjutkan dengan melarung sejumlah tokoh pewayangan.

Ketua Gerah, Anter Asmoro Tedjo mengatakan, acara larung ini merupakan aksi budaya yang dilandasi oleh rasa keprihatinan terhadap kondisi bangsa Indonesia saat ini. Menurutnya, Indonesia saat ini sedang mengalami ancaman hoaks atau kabar bohong demi meraih dukungan atau simpati masyarakat.

"Ada wayang Sengkuni, Rahwana, Dursasana dan Sarponeko yang kami larung. Dilarungnya tokoh wayang Sengkuni, Rahwana, Dursasana serta Sarpokenoko ke laut merupakan simbolisasi atau harapan agar mereka yang suka bohong tak bisa hidup di Indonesia. Melalui aksi budaya ini, rakyat Yogyakarta khususnya dan Indonesia bebas dari sifat jahat dan aksi hoax yang menggejala dalam politik dan budaya bangsa," katanya.

Anter menyebut ada banyak tokoh politik yang saat ini memiliki watak seperti tokoh wayang yang dilarung. Anter menyebut tokoh-tokoh politik saat ini mirip dengan sosok pewayangan bernama Sengkuni.

"Ada banyak wajah Sengkuni hadir dalam politik elit saat ini. Ini kemudian yang mendorong kami melakukan laku budaya agar wajah kebangsaan Indonesia lebih bermartabat. Watak licik, culas, saling adu domba akan membuat anak bangsa terpecah sehingga watak dari Sengkuni dan kawan-kawannya dijauhkan dalam demokrasi di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, seniman ketoprak asal Yogyakarta, Bondan Nusantara menuturkan dipilihnya tarian Larung Brahala yang dibawakan oleh tiga orang penari itu adalah simbolisasi sifat angkara murka, licik, culas, suka mengadu-adu yang sangat berbahaya dalam tahun politik ini.

"Watak buruk itu kita buang ke laut agar ke depannya agar pesta demokrasi berjalan dengan sejuk, menggembirakan, berbudaya, bermartabat dan memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat Indonesia," tutup Bondan.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bentuk Dukungan Warga Jateng Terhadap Capres, Mulai dari Main Wayang Sampai Main Bola
Bentuk Dukungan Warga Jateng Terhadap Capres, Mulai dari Main Wayang Sampai Main Bola

Beragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 besok

Baca Selengkapnya
Kampanye Unik Caleg di Kendal, Keliling Pakai Kostum Gatotkaca Ajak Warga Tak Golput
Kampanye Unik Caleg di Kendal, Keliling Pakai Kostum Gatotkaca Ajak Warga Tak Golput

Cara kampanye dilakukan caleg itu mendapat apresiasi dari warga.

Baca Selengkapnya
Ganjar dan Mahfud Kampanye Akbar di Solo dan Semarang, Puan Tegaskan Jawa Tengah Tetap Kandang Banteng
Ganjar dan Mahfud Kampanye Akbar di Solo dan Semarang, Puan Tegaskan Jawa Tengah Tetap Kandang Banteng

Puan menegaskan wilayah Solo merupakan salah satu basis PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Parade Ogoh-Ogoh Menyambut Nyepi hingga Paling Ekstrem Lukat Geni Meriahkan Sejumlah Kota Besar di Indonesia
FOTO: Parade Ogoh-Ogoh Menyambut Nyepi hingga Paling Ekstrem Lukat Geni Meriahkan Sejumlah Kota Besar di Indonesia

Menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu di sejumlah wilayah Indonesia pada Minggu (10/3/2024) lalu telah melakukan serangkaian ritual.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ada Monster Gurita Oligarki Cengkeram Tiga 'Capres' di Bundaran HI: Makin Besar dan Rakus!
FOTO: Ada Monster Gurita Oligarki Cengkeram Tiga 'Capres' di Bundaran HI: Makin Besar dan Rakus!

Aksi unjuk rasa #PemiluTanpaOligarki yang turut menghadirkan boneka gurita raksasa di Bundaran HI ini berujung pada ditangkapnya 12 aktivis Greenpeace.

Baca Selengkapnya
"Pemimpin Jiwa Ksatria Bukan Nempel Tokoh Lain"

Wayang menjadi ritual kehidupan. Bagaimana kejahatan dikalahkan dengan kebaikan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Gurita dan Pinokio Raksasa Keliling Jakarta Ajak Warga Cerdas Memilih Capres dan Cawapres 2024
FOTO: Aksi Gurita dan Pinokio Raksasa Keliling Jakarta Ajak Warga Cerdas Memilih Capres dan Cawapres 2024

Massa dari Koalisi Pilih Pulih mengarak sejumlah instalasi boneka berwajah ketiga capres serta boneka gurita dan pinokio raksasa berkeliling Jakarta,.

Baca Selengkapnya
Ramai Yel-Yel dan Istilah di Pilkada: Fufufafa Vs Harun Masiku, Munaroh hingga Rambo Vs Sambo
Ramai Yel-Yel dan Istilah di Pilkada: Fufufafa Vs Harun Masiku, Munaroh hingga Rambo Vs Sambo

Pengundian dan penetapan yang berlangsung kemarin, diwarnai dengan perang yel-yel para pendukung.

Baca Selengkapnya
Menengok Tari Mistis Seblang Olehsari dari Banyuwangi
Menengok Tari Mistis Seblang Olehsari dari Banyuwangi

Seblang merupakan tarian mistis di mana penarinya adalah perempuan terpilih.

Baca Selengkapnya
Mengenal Seni Wayang Bambu Bogor, Kisahkan Kehidupan Masyarakat Sehari-hari
Mengenal Seni Wayang Bambu Bogor, Kisahkan Kehidupan Masyarakat Sehari-hari

Sesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.

Baca Selengkapnya
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi

Ada beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Maskot Pilkada 2024 dan Fungsinya dalam Pesta Demokrasi
Maskot Pilkada 2024 dan Fungsinya dalam Pesta Demokrasi

Maskot-maskot Pilkada 2024 hadir dalam beragam desain dan konsep, mencerminkan kekayaan budaya dan warisan lokal.

Baca Selengkapnya