Lasiyo, petani pisang dari Bantul akan beri 'kuliah umum' di Italia
Merdeka.com - Lasiyo Syaifudin, seorang petani pisang dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta, berkesempatan melawat ke Italia. Lasiyo didampingi komunitas Slow Food Yogyakarta akan bertolak ke kota Turin, pada Sabtu (20/9).
Pakar pisang itu bakal memberikan 'kuliah umum' dalam forum Salone del Gustro Terra Madre (SGTM). Pertemuan itu membahas soal pangan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Lasiyo menyatakan, selama ini dia dan kelompok tani Puspita Hati melestarikan pisang dengan menanam 17 jenis. Semuanya merupakan jenis lokal.
-
Dari mana asal pisang? Asal-usul pisang diperkirakan berasal dari wilayah Asia Tenggara, khususnya di daerah yang sekarang menjadi Indonesia, Malaysia, dan Filipina, sekitar 7.000 hingga 10.000 tahun yang lalu.
-
Dimana pisang dibudidayakan? Buah ini dibudidayakan di Asia Selatan dan New Guinea sebelum meluas ke Eropa pada tahun 300 Masehi.
-
Siapa penemu ledre pisang? Ledre pisang pertama kali dibuat oleh Mak Min Tjie, seorang perempuan keturunan Tionghoa yang hidup pada masa penjajahan. Menurut cerita yang dituturkan oleh Ny. Seger, putri Mak Min Tjie, ledre pisang mulai dibuat sekitar tahun 1932, ketika Mak Min Tjie berusia 14 tahun.
-
Apa yang unik dari pisang goroho? Pisang untuk bahan dasar stik tersebut hanya ada di Gorontalo.
-
Apa jenis pisang yang dikembangkan di Banyuwangi? Pisang cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat populer di dunia sehingga memiliki prospek pasar yang luas.
-
Apa manfaat utama dari pisang? Pisang, yang memiliki tekstur lembut dan kulit kuning yang khas, bukan hanya camilan yang digemari, tetapi juga menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan. Kandungan nutrisinya yang melimpah menjadikan pisang pilihan yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh.
"Ada pisang Raja Bagus, Raja Bulu, Raja Sere, Raja Jengkel, Kapok Kuning, Ambon Kuning, Ambon Lumut, Raja Pulut, Raja Kidang, Pisang Susu, Raja Sewu, Pulut, Kluthuk, Mas Kirana, Gabu, dan Moro Sebo," ujar Lasiyo, Kamis (18/8).
Menurut Lasiyo, jumlah jenis pisang di Indonesia amat beragam. Keberagaman akan punah jika tidak ada yang merawat dan mewariskan pada generasi muda.
"Berbagai jenis pisang lokal ini harus dilestarikan agar tidak punah," ujar Lasiyo.
Lasiyo sudah menggeluti bidang pertanian sejak 1997 membeberkan alasan kenapa mesti melestarikan keberagaman varietas pisang. Dia menerangkan, ada salah satu pisang melegenda di Pulau Jawa, yakni pisang Raja Bagus. Di masa lalu, pisang ini adalah makanan istimewa kerajaan.
"Selama ini sehubungan dengan kurang pengertian masyarakat akan beragamnya jenis pisang, sehingga tidak bisa membedakan antara pisang Raja Bagus dengan pisang lainnya," ucap Lasiyo.
Salah satu anggota Slow Food Yogyakarta dan Koordinator Ark of Taste Presidia Pisang, Amaliah, menyatakan memilih Lasiyo karena dedikasinya dalam budidaya keberagaman pisang. Menurut dia, petani adalah pahlawan karena berkaitan dengan hajat hidup banyak orang.
"Pandangan umum berpikir petani itu bodoh, ngapain diajak ke luar negeri. Tapi buat kami, petani seperti Lasiyo adalah pahlawan nyata," kata Amaliah.
Amaliah menjelaskan, nantinya Lasiyo dan komunitas Slow Food Yogyakarta berkesempatan berbicara di Banana Forum. Yaitu salah satu dari rangkaian acara SGTM. Forum ini menolak penyeragaman pangan di dunia dalam bentuk makanan cepat saji diproduksi perusahaan multinasional.
"Harapannya agar petani seperti Lasiyo dan lainnya terus menjaga keberagaman pisang. Mengingat gempuran perusahaan multinasional yang menyeragamkan jenis pisang Cavendish," ucap Amaliah.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mbah Lasio diberitahu akan diajak ke Italia sebagai perwakilan petani inovatif dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeberapa jenis pisang unggulan hanya bisa ditemukan di provinsi ini
Baca SelengkapnyaBahtiar lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di daerah dibandingkan di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKecintaannya terhadap buah lokal terganggu saat mengetahui banyak buah impor justru mendominasi pasar Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu daerah di Jawa Timur ini bak surga pisang. Anda akan menemui penjual pisang berjajar di sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaSandjoko menjadi pegawai BUMN selama 33 tahun. Setelah pensiun, ia memutuskan untuk jadi petani di kampungnya.
Baca SelengkapnyaPada hari Kamis (21/9) lalu Kementerian Pertanian (Kementan) mengangkat pedangdut Lesti Kejora jadi Duta Petani Milenial.
Baca SelengkapnyaIa punya waktu khusus bertemu petani-petani di desa
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
Baca SelengkapnyaIndonesia termasuk negara penghasil pisang terbesar ketiga di dunia setelah India dan China.
Baca SelengkapnyaPara petani diharapkan semakin termotivasi untuk meningkatkan hasil panen.
Baca SelengkapnyaKisah petani pisang yang buka jalan rezekinya dengan cara bersedekah.
Baca Selengkapnya