Lawan Corona, TNI AD Keluarkan Helm Deteksi Suhu Tubuh
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mengeluarkan inovasi dalam membantu memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19. Di mana TNI AD akan menggunakan helm berteknologi terbaru Helmet Thermal KC Wearable.
Kadispenad, Brigjen Inf Nefra Firdaus mengatakan, Helmet Thermal KC Wearable merupakan inovasi IT canggih untuk mendeteksi suhu tubuh beberapa orang dalam waktu yang sama. Bahkan, ini lebih cepat dan efektif dibandingkan thermo gun.
"Inovasi ini dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang melalui jarak sampai dengan 10 meter. Selain itu dapat memeriksa suhu tubuh orang yang lebih banyak dan tentunya waktunya akan lebih cepat dan efektif. Selama ini kita hanya menggunakan thermo gun, sehingga lebih cepat dan efektif," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/6).
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana teknologi face recognition di CCTV Bandung membantu polisi? Dengan adanya teknologi ini, penjahat makin tak berkutik menghindar dari kejaran polisi.
-
Apa teknologi kamera tercepat? Teknologi yang digunakan oleh para peneliti dikenal sebagai Compressed Ultrafast Photography (CUP), telah dikembangkan sejak 2014.
-
IPTEK apa sebenarnya? Secara umum, pengertian IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
-
Dimana teknologi ini diuji coba? Dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa sinyal WiFi dapat mengintip ruangan-ruangan melalui dinding. Ketika ruangan tersebut menangkap sinyal WiFi lalu akan muncul huruf alfabet berbentuk 3D. Namun, teknologi ini masih dalam tahap uji coba untuk bisa sampai mengintip ke dalam isi rumah-rumah pribadi masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Tentunya juga dapat mereduksi resiko petugas pemeriksa akibat kontak dekat jika menggunakan thermo gun," sambung Nefra.
Dia menambahkan, di Mabes AD telah dilakukan sosialisasi dan juga latihan dalam penggunanya. Menurutnya, inovatif ini bentuk kepedulian dalam memerangi virus asal Wuhan, China itu.
"Selain untuk mendeteksi dan menyeleksi orang yang masuk ke fasilitas TNI AD, termasuk rumah sakit, ini juga menegaskan komitmen TNI AD dalam memutus dan mencegah penyebaran pandemi Covid-19," tegasnya.
Sementara itu di tempat berbeda, Letda Ckm (K) dr. Eva salah satu peserta pelatihan dari kesehatan Sekolah Calon Perwira AD di Bandung menyampaikan, kehadiran Helmet Thermal KC Wearable sangat membantu bagi tenaga medis. Sebab, hal ini dibutuhkan cepat dalam mendeteksi suhu tubuh.
"Selama ini untuk mengecek suhu tubuh, kita lakukan satu per satu dan dengan jarak yang dekat. Namun dengan alat ini kita dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang lebih cepat, dan dapat dilakukan dari jarak jauh tanpa harus mendekati orang tersebut. Tentunya sangat membantu tim medis, karena dapat mendeteksi secara dini dari orang-orang yang terinfeksi Covid-19, sehingga dapat mengurangi dampak penyebaran pandemi ini," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaAlat ini dirakit langsung oleh tim yang merupakan penyandang disabilitas. Tim ini berada di bawah naungan Sentra Terpadu Kartini di Temanggung.
Baca SelengkapnyaBerikut fitur canggih helm terbaru F-35 yang harganya disebut terlampau mahal.
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaPenyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan penyitaan, KPK akan berkoordinasi dengan KPK dan PPATK.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaDesain interior di dalamnya begitu apik. Tak ketinggalan, ada teknologi canggih yang digunakan.
Baca SelengkapnyaMarsda TNI Agung Handoko menjelaskan, penetapan tersangka kedua prajurit itu dilakukan setelah kasus ini ditingkatkan dari penyelidikan jadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaTahun lalu, seorang Joki menggantikan pendaftar dengan cara izin ke kamar mandi. Saat di kamar mandi itulah joki menggantikan pendaftar masuk ke ruangan.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas kini langsung dilakukan penahanan di Instalasi Tahanan Militer di Puspom TNI AU.
Baca Selengkapnya