Lawan Hoaks, Sajikan Info Akurat Tentang Virus Corona Agar Masyarakat Tak Panik
Merdeka.com - Media harus menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat, terutama menyikapi banyaknya hoaks di tengah mewabahnya virus Corona atau Covid-19. Namun itu juga harus didukung dengan keterbukaan berbagai pihak dalam memberikan data dan informasi yang benar.
"Media harus menjadi semacam clearing house ketika ada informasi-informasi yang membuat orang panik. Di sini peran media, terutama media mainstream yang kredibel harus menjelaskan duduk perkaranya seperti apa," ujar mantan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo dalam keterangannya, Kamis(2/4).
Ia mengungkapkan, sebenarnya media bisa didorong untuk menyampaikan informasi yang positif kepada masyarakat asal pemerintah juga mau terbuka soal informasi sebenarnya. Sejauh ini, Yosep menilai ada kesan informasi tentang virus Corona agak tertutup dan hirarkinya berjenjang dari bawah ke atas yang prosesnya lama sekali.
-
Bagaimana cara membedakan hoaks dengan berita asli? Jika dilihat lebih detail, ada sejumlah kejanggalan yang terlihat pada layout unggahan tersebut dengan tampilan pada situs asli Liputan6.com. Satu di antaranya yaitu perbedaan font tulisan, struktur tanda baca, serta tata letak penulisan, nama penulis, dan tanggal unggahan artikel.
-
Bagaimana cara mengetahui sumber berita terpercaya? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Menurutnya, hoaks-hoaks itu harus dibantah dengan menanyai sumber-sumber resmi seperti pemerintah dan pihak terkait. Sejauh ini hoaks terkait Covid-19 ini sudah sangat banyak. Kominfo telah mencatat 385 hoaks terkait korona dan sudah di take down.
"Media juga bisa digunakan untuk mengedukasi masyarakat terkait kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi Corona ini," tuturnya.
Lebih lanjut, salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini mengatakan agar masyarakat bisa menaati imbauan pemerintah terkait Corona ini, harus melibatkan unsur masyarakat dan juga media sebagai penyampai informasi.
"Penanganan Covid-19 ini juga harus melibatkan unsur masyarakat, jangan seolah-olah perang terhadap Covid-19 ini urusan pemerintah saja tapi ini adalah urusan publik. Partisipasi masyarakat harus dibuka, media harus diberi kesempatan untuk memberikan pengawasan dan peringatan-peringatan kepada publik," pungkas Yosep.
Sebelumnya, Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya sudah menangani 63 kasus berita hoaks atau bohong soal Covid-19 atau corona sampai 31 Maret 2020. Sebelumnya, jumlah kasus hoaks yang ditangani sebanyak 51 kasus.
"Sampai tanggal 31 Maret ini, penanganan kasus hoaks berkaitan dengan virus corona sudah mencapai 63 kasus," kata Argo, Jakarta, Rabu (1/4).
Namun, dirinya tidak merinci secara jelas terkait sebaran kasus tersebut. Dia hanya menyebut, kasus hoaks ini ditangani oleh beberapa Polda yang ada di setiap daerah juga oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Ia menegaskan, Polri bakal terus melakukan patroli siber untuk mencegah beredarnya berita-berita hoaks di media sosial yang meresahkan dan menindak tegas siapapun yang menyebarkan.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaSeptiaji mengatakan acara ini mengumpulkan lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah, pakar, rekan media, hingga masyarakat sipil guna mencari solusi
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca Selengkapnya