Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lawan Kelompok Penebar Kebencian di Dunia Maya

Lawan Kelompok Penebar Kebencian di Dunia Maya Ilustrasi Media Sosial. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Di era digital sekarang ini segala informasi sudah sangat terbuka. Namun ada kelompok-kelompok yang memanfaatkan dunia maya untuk menyebarkan propaganda radikalisme, ujaran kebencian dan berita bohong (hoaks) untuk memecah belah persatuan bangsa.

Peneliti Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Adnan Anwar menilai perlu adanya relawan milenial dalam menebar konten-konten perdamaian. Hal ini dilatar belakangi kondisi makin maraknya konten negatif.

"Melihat kondisi dunia maya yang tidak sehat akhir-akhir ini tentunya keberadaan relawan penebar konten perdamaian di dunia maya sangat penting sekali. Karena ada desain dari kelompok-kelompok yang memang secara sistematis menyebarkan berita kebohongan atau kebencian," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/12).

Lebih lanjut Adnan menjelaskan, kelompok-kelompok tersebut selama ini sangat serius dan masif dalam menggunakan internet melalui media sosial. Untuk itu harus ditandingi dengan berbagai cara.

"Kenapa harus dilakukan secara sistematis? Karena apa yang dilakukan kelompok-kelompok tersebut merupakan propaganda. Jadi harus dilawan dengan strategi kontra propaganda yang tepat," kata mantan Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.

Menurutnya, dalam melaksanakan penangkalan secara sistematis juga harus dirumuskan strateginya secara benar, lalu segmentasi berdasarkan umur, dan juga berdasarkan demografi. Umur itu diklasifikasikan apakah termasuk generasi milenial atau generasi tua. Kemudian demografi itu apakah desa, sub urban, urban sampai ke metropolitan yang berbeda-beda, termasuk status pekerjaan.

"Kadang-kadang satu isu disebar oleh segmen semua kelompok tapi hasilnya sama, yakni menimbulkan kegaduhan. Jadi ini harus ada upaya perlawanan yang tersistem," tuturnya.

Jika diteliti lebih lanjut, menurutnya, antara kelompok yang setuju menggunakan berita hoaks dan ikut mereproduksi dibandingkan dengan kelompok yang tidak setuju tentu jumlahnya sangat besar kelompok yang tidak setuju. Masalahnya, kelompok yang tidak setuju ini selama ini lebih banyak bersikap diam.

"Ada istilah di masyarakat kita ini mengatakan 'Yang Waras Lebih Baik Ngalah'. Padahal jadi orang baik atau waras itu tidak boleh diam. Yang waras ini ya harus ikut terlibat menangkal secara aktif, menjadi relawan secara sadar," imbuhnya.

Dia juga menyambut baik dengan adanya relawan Duta Damai Dunia Maya yang sudah dibentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menebar konten perdamaian. Menurutnya, konten yang dibuat harus memiliki kemampuan atau akses terhadap sumber-sumber pengambilan kebijakan sehingga dia bisa mendapatkan informasi yang kredibel.

"Dan itu harus di-share terus menerus. Gerakan ini bisa membendung propaganda ujaran kebencian atau berita hoaks," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya

Generasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.

Baca Selengkapnya
Bahaya Berita Bohong Ancam Keutuhan Bangsa, Harus Dihentikan!
Bahaya Berita Bohong Ancam Keutuhan Bangsa, Harus Dihentikan!

Konten negatif berupa berita bohong dan intoleransi dapat merusak keutuhan bangsa.

Baca Selengkapnya
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu

Hoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.

Baca Selengkapnya
BNPT Ungkap Internet dan Medsos jadi Salah Satu Penyebar Ekstremisme, Berikut Datanya
BNPT Ungkap Internet dan Medsos jadi Salah Satu Penyebar Ekstremisme, Berikut Datanya

BNPT menyebut aktivitas propaganda kelompok teroris dan simpatisan di ruang siber secara signifikan yang terdeteksi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu

Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Tangkal Hoaks Terkait Pilkada dengan Literasi Digital
Tangkal Hoaks Terkait Pilkada dengan Literasi Digital

Peningkatan akses informasi lebih mudah, memilih sumber informasi yang kredibel, hingga menganalisis data dari berbagai sudut pandang dirasa sangat penting.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme

Menjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Lawan Ujaran Kebencian Dengan Kuatkan Literasi Digital
Lawan Ujaran Kebencian Dengan Kuatkan Literasi Digital

Selain literasi digital, Khofifah mengatakan upaya yang bisa ditempuh dalam rangka melawan ujaran kebencian adalah melakukan filter.

Baca Selengkapnya
PBNU Ingatkan Masyarakat Waspadai Kelompok Teror Lakukan Propaganda Gunakan AI
PBNU Ingatkan Masyarakat Waspadai Kelompok Teror Lakukan Propaganda Gunakan AI

Menyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.

Baca Selengkapnya