Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Layakkah Sutiyoso meminta anggaran Rp 10 T untuk BIN?

Layakkah Sutiyoso meminta anggaran Rp 10 T untuk BIN? Sutiyoso jalani tes di DPR. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Letjen TNI (purn) Sutiyoso telah diterima oleh DPR sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rapat paripurna yang digelar, Jumat (3/7). Baru beberapa saat disahkan, Sutiyoso mengeluhkan anggaran untuk BIN yang minim. Menurut dia, BIN membutuhkan anggaran yang besar untuk menunjang kinerja, apalagi sebentar lagi Pilkada serentak bakal digelar.

"Jadi begini, kekuatan BIN jauh dari kebutuhan, apalagi Pilkada Serentak 269 Kabupaten, prioritas mengisi di daerah. Saya meminta anggaran sebesar Rp 10 Triliun," kata Sutiyoso, Jumat (3/7).

Lantas, layakkah Sutiyoso meminta anggaran sebesar RP 10 Triliun?

Pengajar Universitas Pertahanan, Anton Aliabbas menyebut permintaan Sutiyoso tersebut masih dapat diterima. Asalkan, anggaran tersebut nantinya digunakan guna memodernisasi peralatan intelijen. Apalagi, kata Anton, di tengah ancaman yang sudah berubah, revolusi informasi dan teknologi jelas memaksa lembaga telik sandi ini untuk beradaptasi.

Walaupun begitu, dia menilai permintaan mantan Pangdam Jaya tersebut belum dapat dinilai 'wajar'. Sebab, Sutiyoso sendiri belum menjelaskan secara gamblang untuk apa anggaran tersebut diperuntukkan.

"Tapi sebelum dinilai wajar atau tidak, harus disertai penjelasan duit Rp 10 triliun itu buat apa? Harus ada penjelasan dulu mau diapakan. Dalam 7 tahun terakhir, kenaikan rata-rata anggaran BIN itu sekitar 16,8 persen. Untuk tahun 2015, pemerintah anggarkan Rp 2,6 triliun atau setara dengan 3 persen anggaran pertahanan atau 5,7 persen anggaran Polri," kata Anton.

Selain itu, lanjut Anton, permintaan dapat masuk kategori wajar apabila Bang Yos telah membuat strategi mau dibawa ke mana Intelijen Indonesia. Dari situ, kata dia, baru dapat dilihat apakah memang dibutuhkan anggaran sebesar Rp 10 triliun atau anggaran yang naik hampir sebesar 400 persen itu.

"Apakah memang butuh segitu atau seperti apa. Strategi ini tentu saja harus berdasar pada kajian komprehensif terhadap praktik intelijen yang ada saat ini serta disesuaikan dengan perubahan ancaman keamanan nasional dan visi pemerintah," katanya.

Anton tak sepakat dengan pernyataan Sutiyoso yang menyebut alasan dibalik meminta anggaran itu karena kekuatan BIN yang jauh dari kata cukup untuk menyambut Pilkada serentak. Ia menilai duit Rp 10 triliun terlalu besar untuk Pilkada serentak.

"Harusnya lebih berpikir strategis. Apalagi sebagai koordinator intelijen di indonesia. Kalau bilang kekuatan masih memble, itu dasarnya apa?" kata Anton yang sedang menempuh studi Doktoral Bidang Pertahanan dan Keamanan di Cranfield University, Inggris ini.

Adapun, lanjut dia, bagaimana akuntabilitas dan transparansi dari penggunaan anggaran itu nantinya. Walaupun BIN memang menganut prinsip kerahasiaan, bukan berarti tanpa pengawasan. Transparansi bukan berarti terbuka terang benderang, tetapi memberi akses pada lembaga eksternal untuk melakukan pengawasan dan audit adalah salah satu yang praktik yang dapat dilakukan.

"Menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan pada pengadaan misalnya," paparnya.

Anton berharap Sutiyoso harus menjelaskan program apa yang akan dijadikan baginya untuk dijadikan pondasi bagi BIN yang merupakan mata dan telinga seorang Presiden. Sehingga, semua kalangan dapat mengetahui apakah program dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu terarah atau tidak.

"Toh, Undang-undang Intelijen Negara memberi kewenangan BIN untuk bangun sistem intelijen nasional," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blak-blakan Kasdi Sebut BPK Minta Uang Rp12 M untuk Muluskan Audit Kementan Raih WTP
Blak-blakan Kasdi Sebut BPK Minta Uang Rp12 M untuk Muluskan Audit Kementan Raih WTP

Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan di Kementerian Pertanian

Baca Selengkapnya
BPK Dituding Minta Rp12 Miliar untuk Opini WTP Kementan, Ini Respons KPK
BPK Dituding Minta Rp12 Miliar untuk Opini WTP Kementan, Ini Respons KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mendalami informasi yang disampaikan pada sidang perkara suap dan gratifikasi di Kementan itu.

Baca Selengkapnya
Sidang SYL: BPK Minta Uang Rp12 Miliar Buat Terbitkan WTP untuk Kementan
Sidang SYL: BPK Minta Uang Rp12 Miliar Buat Terbitkan WTP untuk Kementan

Jaksa semulanya bertanya perihal adanya pemeriksaan tahunan yang dilakukan oleh BPK di Kementan.

Baca Selengkapnya
Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Rp3,5 Triliun di 2024, Ini Alasannya
Otorita IKN Minta Tambahan Anggaran Rp3,5 Triliun di 2024, Ini Alasannya

Bambang Susantono meminta tambahan anggaran tahun 2024 sebesar Rp3,5 triliun untuk Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Anggaran Alutsista di Kemenhan Naik Drastis, Timnas AMIN: Apa Urgensinya saat Rakyat Lagi Susah?
Anggaran Alutsista di Kemenhan Naik Drastis, Timnas AMIN: Apa Urgensinya saat Rakyat Lagi Susah?

Thomas Lembong menyinggung soal kenaikan anggaran pengadanaan alutsista Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta BUMN Setor Dividen Rp90 Triliun di 2025, Erick Thohir: Angka yang Fantastis
Pemerintah Minta BUMN Setor Dividen Rp90 Triliun di 2025, Erick Thohir: Angka yang Fantastis

Erick menyampaikan target tersebut dinilai cukup besar dengan pagu anggaran 2025 yang didapat sebesar Rp277 miliar.

Baca Selengkapnya
Anak SYL WhatsApp Pejabat Kementan Minta Biayai Renovasi Kamarnya, Takut Dicopot Terpaksa Kirim Rp200 Juta
Anak SYL WhatsApp Pejabat Kementan Minta Biayai Renovasi Kamarnya, Takut Dicopot Terpaksa Kirim Rp200 Juta

eru memberi perintah untuk menyelesaikan biaya renovasi kamar Redindo di rumahnya yang berada di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Direktur BRI Dukung Usulan Cak Imin soal Tambahan Bansos Rp100 Triliun: Daya Beli Masyarakat Tumbuh
Direktur BRI Dukung Usulan Cak Imin soal Tambahan Bansos Rp100 Triliun: Daya Beli Masyarakat Tumbuh

Penambahan anggaran bansos ini berguna untuk menggenjot daya beli masyarakat. Sehingga pertumbuhan ekonomi nasional bisa ikut terkerek.

Baca Selengkapnya
SYL Minta Anak Buah di Kementan Bayar Permata Senilai Rp120 Juta
SYL Minta Anak Buah di Kementan Bayar Permata Senilai Rp120 Juta

Saksi diminta menyelesaikan pembelian permata tersebut.

Baca Selengkapnya
Pakai Sisa Uang Perjalanan Dinas, Pegawai Kementan Patungan Capai Rp50 Juta untuk Sopir hingga ART SYL
Pakai Sisa Uang Perjalanan Dinas, Pegawai Kementan Patungan Capai Rp50 Juta untuk Sopir hingga ART SYL

Uang THR itu dapat dikumpulkan berkat sisa beberapa uang perjalan dinas atau operasional.

Baca Selengkapnya