Layani Korban Demo Anarkis, 28 Dokter Pilih Bertahan di Wamena
Merdeka.com - Sebanyak 28 dokter di Dinas Kesehatan Kabupaten Wamena, Papua masih siaga untuk melayani korban demo anarkis di daerah itu yang berujung kerusuhan, Senin (23/9).
"Untuk dokter spesialis itu masih ada sekitar 13 dokter spesialis yang masih siaga dan bertahan untuk melayani korban demo, jadi untuk dokter spesialis itu sudah cukup," kata Koordinator Tim Gabungan Kesehatan Dinas Kesehatan dan TNI/Polri di Wamena Paminto Widodo, Selasa (2/10). Dikutip dari Antara.
Para dokter itu terdiri 13 dokter spesialis dan 15 dokter umum. Ia menjelaskan di Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya sekitar 15 dokter masih siaga dan bertahan untuk melakukan pelayanan kesehatan terhadap warga korban demo rusuh Wamena.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kesehatan di daerah? Dalam hal ini, pemerintah daerah harus berupaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan tenaga kesehatan, sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah no 23 tahun 2014.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Puskesmas mana saja di Kutai Timur mendapat ambulans? Enam ambulans tersebut akan difokuskan untuk Puskesmas di Sangatta Utara dan Teluk Lingga di kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Puskesmas Teluk Pandan, Sepaso, dan Tepian Baru di Bengalon,' kata Bahrani.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
Selain itu, delapan dokter umum masih melayani kesehatan warga korban demo di RSUD Wamena. Ia menyebut perawat yang bertugas melayani kesehatan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya tercatat 17 orang.
"Kan ini kasus-kasus gawat darurat, kasus-kasus yang membutuhkan operasi karena trauma luka itu sudah menurun," ujarnya.
Ia mengatakan tenaga kesehatan lainnya di RSUD Wamena masih cukup mampu melakukan pelayanan kesehatan walaupun jumlahnya belum memadai. "Masih kekurangan karena ada tenaga kesehatan yang berupaya menyelamatkan keluarganya," ujarnya.
Ia mengatakan jumlah perawat hingga kini sekitar 20 orang masih melakukan pelayanan kesehatan terhadap warga korban demo Wamena di RSUD Wamena.
Hingga saat ini enam mobil ambulans masih siaga untuk melayani pengungsi korban demo rusuh Wamena.
Unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Wamena pada Senin (23/9) itu menyebabkan 33 orang meninggal dunia, baik pendatang maupun warga Papua. Massa demo juga merusak dan membakar ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta di daerah tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaKebanyakan pasien berusia lanjut. Baik pria maupun wanita. Mereka sementara menempati area halaman depan.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan (nakes) untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaTerdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Baca SelengkapnyaKomandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono menyesalkan aksi perusuh yang memicu kebakaran sejumlah ruko, rumah dinas, juga kantor di Waena, Jayapura.
Baca SelengkapnyaPuluhan dokter spesialis berunjuk rasa di Kantor Gubernur Papua, Senin (28/8). Mereka menuntut agar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dinaikkan.
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut DPR untuk menunda pembahasan RUU Kesehatan dalam Omnibus Law.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca Selengkapnyaian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca Selengkapnya