LBH Jakarta Buka Posko Pengaduan Mahasiswa Hilang Usai Demo di DPR
Merdeka.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan masyarakat sipil menyoroti tindakan represif polisi dalam menangani demo mahasiswa menolak sejumlah RUU pada Selasa (24/9) kemarin. LBH bersama koalisi sipil mengecam keras tindakan tersebut.
"Kami pertama sampaikan adalah penyesalan dan kecaman keras dari kepolisian Republik Indonesia yang menggunakan pendekatan represif untuk mengamankan kawan-kawan yang sedang menjalankan hak konstitusionalnya menyampaikan hak pendapat di muka umum," kata Direktur LBH Jakarta Arif Maulana saat jumpa pers di kantornya, Rabu (25/9).
Menurutnya, penyampaian pendapat di muka umum adalah saluran konstitusional yang dilindungi dan dihormati. Tapi, justru polisi memilih langkah represif dan kekerasan.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
"Kita harus kecam dan sesalkan itu semua, tidak hanya di Jakarta tapi di berbagai wilayah di Indonesia. Kita berharap hal-hal tersebut dihentikan," tegasnya.
Kemudian, Arif bersama pihaknya berduka dan prihatin atas banyaknya peserta demo yang terluka akibat tindakan represif kepolisian. Termasuk warga yang ikut ditangkap pada peristiwa semalam.
Menurut data yang diperoleh, ada sekitar 50 orang mahasiswa yang ditangkap saat demo di DPR. Di antaranya berasal dari Universitas Singaperbangsaan Karawang (UNSIKA), UIN Jakarta, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Padjajaran (Unpad) dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Kemudian, pada hari ini pihaknya juga mendapat kabar ada 94 mahasiswa yang di amankan oleh Polda Metro Jaya dan semalam 49 mahasiswa ditangkap Polres Metro Jakarta Barat.
"Tim advokasi hari ini sedang berkerja, kembali memverifikasi data awal yang kami peroleh. Sekali lagi kami masih peroleh data awal yang kami peroleh untuk kami beri pendampingan hukum," ucapnya.
Arif menegaskan, para mahasiswa yang ditangkap polisi memiliki hak atas bantuan hukum dan prinsip praduga tidak bersalah harus dikedepankan.
"Tidak boleh ada kekerasan tidak boleh ada penyiksaan, itu yang kami tekankan dan tidak boleh juga ada penghalang halangan hak atas bantuan hukum. Mestinya diperoleh kawan-kawan yang hari ini sedang ditangkap kepolisian," tuturnya.
Dia berharap institusi terkait tetap terbuka mengenai mahasiswa yang belum pulang ke rumah maupun ke kampus. Timnya terus mencari keberadaan mahasiswa yang hilang. Mulai hari ini, LBH Jakarta membuka posko pengaduan bagi peserta demo semalam yang belum diketahui keberadaannya.
"Sehingga mahasiswa yang hilang atau warga yang tidak diketahui keberadaannya dan tiba-tiba saja kasusnya sudah masuk ke pengadilan," tandasnya.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Bagaimana Pendapat Anda soal RUU KUHP? Klik di Sini!
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya, mahasiswa menentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang disampaikan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca Selengkapnya