LBH Pers Soroti Intimidasi ke Jurnalis, Didoxing Karena Beritanya Tidak Disukai
Merdeka.com - Direktur Eksekutif LBH Pers Ade Wahyudin mengungkapkan, saat ini kerap terjadi fenomena intimidasi terhadap jurnalis. Menurutnya, penulis berita tersebut langsung diintimidasi jika apa yang diberitakan tidak disukai pembaca.
"Jadi yang terjadi saat ini adalah intimidasi terhadap jurnalis, setiap berita itu pasti ada nama penulis. Ketika ada masyarakat yang tidak suka berita, ada nama penulisnya," katanya dalam acara peluncuran platform Lentera Litera dan bincang literasi media dan informasi, di Jakarta, Kamis (28/10).
Menurutnya, penulis berita tersebut langsung di doxing. Akun pribadi media sosial jurnalis tersebut dicari-cari dan disebarluaskan.
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Ketika ada masyarakat yang tidak suka dengan berita, dicari tuh di FB (penulis) kemudian didoxing itu kan praktik-praktik yang menurut saya pikir tidak benar," ucapnya.
Ade berharap, platform literasi media dan informasi seperti Lentera Litera bisa menjadi solusi bagi publik jika tidak menyukai dengan suatu berita. Sehingga, ada mekanisme tertentu bila merasa dirugikan.
"Harapannya platform ini bisa menjadi hubungan terhadap ketidakpuasaan itu, bagaimana sih kalau kita merasa dirugikan, artinya ada hak jawab dan itu saya pikir masyarakat dengan media bisa bersatu untuk menyuarkan informasi-informasi yang benar," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dihalang-halangi saat melakuan peliputan. Telepon genggam dirampas dan di banting oleh orang tak dikenal (OTK).
Baca SelengkapnyaPolisi menyita akun media sosial dan email dari Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaPada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan.
Baca SelengkapnyaTNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaKorban malah dijadikan tersangka oleh kubu pelapor karena dianggap suka mengunggah kasusnya dan membuat terlapor terpojok.
Baca SelengkapnyaDalam beranda akun @aji.indonesia, terlihat beberapa unggahan berisi iklan penjualan iPhone.
Baca SelengkapnyaCak Imin ikut mengomentari rencana RUU Penyiaran melarang jurnalisme investigasi
Baca SelengkapnyaKompolnas akan melakukan klarifikasi ke Polda Sulawesi Tengah terkait hal ini
Baca SelengkapnyaSebagian isi draft RUU Penyiaran bertentangan dengan UU Pers
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca Selengkapnya